Sejuta Pantun Guru Depok – Sebuah kegiatan menyambut Hari Guru Nasional Tahun 2024 yang diwadahi oleh Dinas Pendidikan Kota Depok ini dapat diikuti oleh guru dan kepala sekolah mulai dari jenjang SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA. Kegiatan ini diprakarsai oleh Bapak Syafrudin, JFT Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Muda. Kemudian ide ini disambut baik oleh pengawas pembina MGMP Bahasa Indonesia.
Ibu Euis Teti Herawati sebagai pengawas pembina MGMP Bahasa Indonesia melakukan koordinasi dan kerjasama dengan pengawas di jenjang lainnya untuk menyukseskan kegiatan ini. Hingga terbentuklah Tim yang akan melaksanakan tugas sebagai kurator dan editor. Tim yang dibentuk terdiri dari Pengawas pembina, Ketua MGMP Bahasa Indonesia jenjang SMP, serta guru di jenjang TK, SD, dan SMP.
Dengan mengusung tema “Lestarikan Budaya Bangsa dengan Santun Berpantun”, saya mengajak seluruh guru di Kota Depok untuk berpartisipasi dalam kegiatan ini. Apa sih pantun itu? Bagaimana cara membuatnya? Berikut sedikit penjelasan mengenai pantun dan persyaratan pengiriman karya pada kegiatan “Sejuta Pantun Guru Depok”.
Pantun adalah salah satu warisan budaya karya sastra berupa puisi lama dengan aturan-aturan yang mengikat. Pantun saat ini sering digunakan dalam kegiatan-kegiatan formal maupun non formal. Hampir di semua kegiatan pembuka dan penutup acara, narasumber maupun MC (Master of Ceremony) membawakan pantun untuk memeriahkan suasana.
Ciri-Ciri Pantun
Aturan-aturan yang mengikat pantun, biasanya dikenal dengan Ciri-Ciri Pantun, antara lain:
- Satu bait terdiri dari 4 baris;
- Bersajak a-b-a-b;
- Baris satu dan dua adalah sampiran, sedangkan baris tiga dan empat adalah isi;
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Beberapa kekeliruan yang sering dilakukan adalah jumlah suku kata. Terkadang hal ini terlupa untuk dilakukan pengecekan agar sesuai dengan aturan yang mengikatnya. Kekeliruan lainnya adalah seringnya penyebutan gurindam sebagai pantun.
Gurindam dan pantun memiliki kesamaan sebagai puisi lama. Hanya saja dalam jumlah baris sangat jelas perbedaannya. Jika pada pantun terdapat empat baris dalam satu bait, maka gurindam hanya dua baris.
Berikut penulis berikan contoh sebuah pantun:
Ke Surabaya membeli kolak
Tidak lupa membeli mangga
Jadilah anak yang berakhlak
Kelak membuat orang tua bangga
Contoh gurindam dengan isi yang sama dapat dibaca berikut ini:
Makan kolak dengan jus mangga
Anak berakhlak membuat bangga
Kategori Pantun
Ada 6 kategori pantun yang dapat dipilih. Setelah memilih persiapkan lima bait pantun untuk dikirimkan pada tautan yang disediakan. Keenam kategori tersebut adalah:
- Pantun Pembuka dan Penutup
- Pantun Motivasi
- Pantun Nasihat
- Pantun Budaya Depok
- Pantun Jenaka
- Pantun Bebas
🗓️Persyaratan Peserta Penulis Pantun:
- Peserta penulis pantun berprofesi sebagai pendidik (guru atau kepala sekolah) TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/SMK/MA di Depok.
- Setiap peserta mengirimkan 5 bait pantun untuk setiap kategori pantun (boleh mengirim lebih dari 1 kategori).
- Pengiriman karya mulai tanggal 26 Agustus s.d. 20 September 2024 melalui scan QR code pada flyer atau tautan berikut: https://bit.ly/sejutapantun
- Karya pantun diketik pada file MS Word A4, jenis huruf Arial 11, spasi 1,15 cm dan 2 cm antarpantun.
- File diberi nama dengan format Katagori Pantun_Nama Guru_Nama Instansi. Contoh: Pantun Nasihat_Sri Margawati_SMPN 5 Depok 6.
- Tidak menggunakan nama seseorang dan kata “jalan-jalan” dalam pantun yang ditulis.
- Pada bagian atas pantun yang dikirim, tuliskan identitas diri: Judul/Kategori Pantun, Nama Penulis, dan Instansi Bertugas.
Saat ini sudah memasuki 10 hari terakhir batas pengiriman, masih ada waktu untuk berkarya. Mari kita sukseskan Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2024 dengan “Sejuta Pantun Guru Depok”. Bersama Kita Bisa.
Penulis: Oase_biru
