Tak lengkap rasanya kalau tidak membahas pembalap F1. Mereka adalah jantung balapan F1, karena mereka lah yang benar-benar bisa memacu jet darat ini hingga kecepatan tinggi. Untuk menjadi pembalap terbaik di F1 memang tidak mudah, butuh latihan keras bertahun-tahun dan skill yang memadai. Lalu pembalap akan saling berkompetesi untuk menjadi juara dunia F1. Saking susahnya balapan F1, dari edisi pertama F1 tahun 1950 hingga 2022, total ada 770 pembalap dan hanya ada 34 pembalap yang bisa menang juara dunia F1. Ada beberapa pembalap terbaik di F1 yang menarik untuk dibahas.
Lewis Hamilton
![](https://suarakreatif.com/wp-content/uploads/2023/10/Lewis_Hamilton_Silverstone_2018_cropped-e1697433211675.jpg)
Foto: Jen_ross8, Wikimedia
Lewis Hamilton adalah seorang pembalap yang sangat sukses. Hamilton adalah record breaker. Hamilton telah menang balapan sebanyak 103 kali dan mengantarkannya meraih tujuh kali juara dunia dalam 16 tahun berkarir. Catatan impresif ini menyamai rekor Michael Schumacher yang sama-sama mengoleksi tujuh gelar juara dunia. Hamilton masih berpeluang untuk menggenapkan gelar juara dunianya menjadi delapan karena ia masih aktif balapan paling tidak hingga 2025.
Hamilton memulai karir sebagai pembalap akademi Tim McLaren. Seiring waktu, balap ke balap, bakatnya semakin terasah dan akhirnya bisa berlaga di F1 di tahun 2007. Walaupun statusnya adalah rookie (pembalap debutan) ketika itu, Hamilton langsung menjadi penantang gelar juara dunia F1. Terlihat bahwa seorang pembalap hebat sedang terbentuk. Sayang, Hamilton harus kalah poin kejuaraan dari Kimi Raikkonen di akhir musim. Bedanya cuma satu poin! Tahun 2008 akhirnya Hamilton bisa meraih gelar juara dunia pertamanya bersama McLaren di usia 23 tahun 300 hari. Hamilton akhirnya pindah ke Tim Mercedez tahun 2013 dan mencetak sejarah di sana.
Fun fact: Hamilton diberikan gelar kehormatan oleh Ratu Inggris, mendiang Queen Elizabeth, tahun 2020 setelah ia berhasil meraih gelar juara ke tujuh. Kini ia menyandang nama Sir Lewis Hamilton.
Michael Schumacher
![](https://suarakreatif.com/wp-content/uploads/2023/10/Michael_Schumacher_2005-e1697433446534.jpg)
Foto: Wellington Pedro/Imprensa MG, Wikimedia
Media cetak kala itu masih jadi sumber berita populer, termasuk berita olahraga. Michael Schumacher ketika itu menghiasi banyak media cetak olahraga dan di sinilah kita kenal siapa beliau. Michael Schumacher adalah legenda. Pemenang tujuh kali juara dunia ini adalah idola yang ikonik bersama tim merah Ferrari. Bersama tim kuda jingkrak, Schumi (panggilan Schumacher) benar-benar mendominasi dari tahun 2000 hingga 2004. Sebelumnya, Schumi memenangkan dua kali juara dunia bersama Benetton di tahun 1994 dan 1995.
Schumi adalah pembalap Jerman yang memulai karir F1 di tahun 1991 bersama tim Jordan. Kemudian pindah ke Benetton setelahnya hingga tahun 1995. Kemudian Schumi membalap di Ferrari dari tahun 1996 hingga 2006. Dominasinya di Ferrari terhenti oleh anak muda berbakat, Fernando Alonso yang berhasil memenangkan kejuaraan 2004 dan 2005. Tahun 2006, Schumi memutuskan pensiun dari dunia balap, tapi secara mengejutkan melakukan comeback ke F1 tahun 2010 bersama tim baru, Mercedez. Schumi balapan hingga 2012 ketika ia akhirnya benar-benar memutuskan untuk pensiun.
Fun fact: Tak hanya Michael Schumacer, adiknya, Ralf Schumacher juga membalap di F1 dari tahun 1997 hingga 2007. Anakya Schumi, Mick Schumacher juga turun di ajang F1 selama musim 2021 hingga 2022.
Sebastian Vettel
![](https://suarakreatif.com/wp-content/uploads/2023/10/Sebastian_Vettel_in_2018_01_cropped-e1697435870628.jpeg)
Foto: Engyles, Wikimedia Commons
Jerman merupakan talent pool-nya pembalap F1. Bisa dibilang, Jerman sudah menelurkan talenta-talenta terbaik balapan jet darat ini. Namun hanya ada dua pembalap Jerman yang bisa dibilang sukses besar, yaitu Michael Schumacher dan sang pemegang rekor juara dunia termuda hingga sekarang, Sebastian Vettel. Ia adalah pemegang empat kali juara dunia secara beruntun dari tahun 2010 hingga 2013 bersama Tim RedBull. Vettel mencatatkan 53 kali kemenangan sepanjang 16 tahun karirnya di F1.
Vettel memulai karir F1-nya sebagai akademi pembalap RedBull namun memulai debutnya sebagai pembalap pengganti di BMW William tahun 2007. Tahun 2008, Vettel membalap bersama tim keduanya RedBull, Scuderia Toro Roso. Di tahun ini Vettel bisa membalap penuh semusim. Tahun berikutnya, Vettel ditarik ke tim utama RedBull, dan di sana Vettel menggila di paruh kedua musim 2009 dan menjadi penantang juara dunia pembalap. Barulah di tahun 2010 hingga 2013, Vettel merasakan kejayaan sebagai juara dunia empat kali berturut-berturut.
Vettel memutuskan pindah ke Ferrari tahun 2015 setelah RedBull gagal memenuhi ekspektasinya di tahun 2014 akibat perubahan regulasi mesin dari mesin biasa ke mesin hybrid. Selama enam musim di Ferrari, Vettel kembali kompetitif dan sering kali menjadi penantang gelar juara dunia. Namun, Vettel tidak bisa memenuhi Impian menjadi juara dunia bersama Ferrari. Tahun 2021, Vettel memutuskan untuk bergabung bersama tim Aston Martin selama dua musim, sebelum akhirnya ia memutuskan mundur dari F1 di tahun 2022.
Fun fact: Vettel masih memegang juara dunia termuda dunia di umur 23 tahun 98 hari.
Max Verstappen
![](https://suarakreatif.com/wp-content/uploads/2023/10/Max_Verstappen_2017_Malaysia_1_cropped-e1697434678582.jpg)
Foto: Morio, Wikimedia Commons
RedBull adalah salah satu tim yang terbukti bisa mencetak pembalap berkualitas dunia lewat akademinya. Setelah mereka sukses “menciptakan” Sebastian Vettel, RedBull juga berhasil “menciptakan” pembalap terbaik lainnya. Ialah Max Verstappen dari Belanda.
Verstappen sendiri memulai debut F1-nya di tahun 2016, dan langsung menasbihkan dirinya sebagai pembalap termuda F1 hingga sekarang. Verstappen debut di umurnya yang masih 17 tahun 166 hari. Mengikuti jejak Vettel, ia memulainya dari Scuderia Toro Rosso, dan setahun kemudian ia pindah ke Tim RedBull. Tak butuh waktu lama, ia berhasil memenangkan balapan di umurnya yang masih 18 tahun. Ia kembali mencatatkan rekor sebagai pemenang balapan termuda sejauh ini.
Dari awal, skill Verstappen memang sudah diakui di atas rata-rata oleh tim dan pembalap lain. Verstappen pun sudah digadang-gadang akan menjadi juara dunia suatu saat. Dan, akhirnya prediksi tersebut benar adanya. Tahun 2021 ia berhasil memutus dominasi Lewis Hamilton lewat balapan yang seru. Mulai saat itu, Verstappen terus mendominasi. Kombinasi skill, pengalaman, dan determinasi yang tinggi, membuat Verstappen semakin sulit dihadang lawan. Ia juga mencatatkan rekor 10 kemenangan beruntun di musim 2023 ini, mengalah 9 kali kemenangan beruntun Sebastian Vettel musim 2013.
Fun fact: Ayah Max Verstappen, Jos Verstapen ialah pembalap F1 di tahun 1994 hingga 2003.
Fernando Alonso
![](https://suarakreatif.com/wp-content/uploads/2023/10/Fernando_Alonso_Kanada_2010-e1697434993844.jpg)
Foto: Mark McArdle, Wikimedia Commons
Tak lengkap bila nama Fernando Alonso tidak disebutkan dalam daftar nama pembalap F1 terbaik. Alonso berhasil meraih dua kali gelar juara dunia secara beruntun pada tahun 2005-2006. Yang membuat gelar Alonso terasa spesial adalah ia mematahkan dominasi Ferrari dengan Michael Schumacher-nya.
Fernando Alonso memulai karir F1 di tahun 2001 dengan membela Tim Minardi. Tahun 2002, Tim Renault berhasil membujuk Alonso untuk pindah ke tim Renault dan tahun 2004 Alonso dipromosikan menjadi pembalap utama menggantikan Jenson Button. Hingga akhirnya tahun 2005 dan 2006 Alonso berhasil meraih gelar juara dunia. Alonso kemudian pindah membela McLaren di tahun 2007. Semusim kemudian, ia kembali lagi bergabung bersama Renault hingga tahun 2009. Alonso kembali berpindah tim setelah menerima tawaran Ferrari. Bersama Ferrari, Alonso kembali menjadi penantang juara dunia tahun 2012 melawan Sebastian Vettel. Namun, Alonso gagal melawan dominasi Vettel kala itu. Tahun 2015, Alonso bergabung kembali dengan McLaren, hingga akhirnya Alonso memutuskan untuk mundur dari F1 tahun 2019.
Tahun 2021 menandai berakhirnya hiatus Alonso di F1 dengan kembali membalap bersama tim Renault melalui nama Alpine. Alonso tampil cukup kompetitif dan bersama Esteban Ocon ia berhasil mendulang poin untuk tim Alpine. Tahun 2022, hubungan Alonso dan Alpine kurang berjalan baik. Hal ini membuat Alonso menekan kontrak bersama tim Aston Martin untuk tahun 2023. Musim 2023, dengan mobil Aston Martin, Alonso kembali kompetitif dengan rajin menduduki podium di paruh awal musim, meskipun usianya kini 42 tahun. Memang bukan main-main om yang satu ini.
Fun fact: Alonso tak hanya balapan di F1, ia pernah ikut ajang Rally Dakar, IndyCar, dan World Endurance Championship (WEC). Bahkan Alonso berhasil meraih posisi pertama WEC seri 24 Hours Le Mans.
Pembalap F1 sejatinya adalah pembalap-pembalap terbaik. Status mereka diraih dengan penuh perjuangan dan latihan dengan keras. Tunggu pembahasan menarik lainnya!