Kali ini kita akan membahas Formula 1, Puncak Olahraga Balap. Mungkin kita yang lahir di tahun 90-an hingga awal 2000-an mengenal Michael Schumacher, sang raja mobil balap, atau Kimi Räikkönen yang kita kenal karena gayanya yang cool tapi jago melibas lintasan balap.
Wajah-wajahnya juga sering tampil di media cetak olahraga kala itu, menjadi sampul bersama Valentino Rossi, David Beckham, atau Ronaldo dari Brazil.
Pamor F1 di Indonesia bisa dibilang masih kalah jauh dibandingkan MotoGP, apalagi sepak bola. Alasan utamanya bisa dibilang enggak ada TV lokal saat ini yang menyiarkan, dan kurang relate sama kondisi masyarakat di Indonesia yang sebagian besar punya sepeda motor. Tapi jika tertarik untuk mencoba ngikutin F1, mungkin hal-hal berikut bisa jadi guide kamu untuk paham F1 secara general.
Apa itu Formula 1?
Seperti judulnya, F1 adalah puncak olahraga balap. Why? Mari kita kupas.
F1 atau disebut Formula One adalah kasta tertinggi dari kelas balap roda terbuka (open-wheel) dan pengendara tunggal (single-seat) yang diselenggarakan di bawah naungan FIA (Fédération Internationale de l’Automobile) atau induk organisasi otomotif dunia empat roda atau lebih. Kata “formula” sendiri dipakai karena mobil-mobil yang ikut harus mematuhi spesifikasi dan aturan-aturan tertentu yang sudah diatur oleh FIA. Jadi, enggak sembarangan mobil bisa ikutan.
Untuk saat ini, F1 diikuti oleh 10 tim balap, masing-masing tim menurunkan dua pembalap. Balapan diadakan di sirkuit di berbagai negara selama satu musim, yaitu sekitar bulan Maret hingga Desember. Sudah pasti, pembalap dan kru dan pembalap akan pergi literally mengelilingi dunia untuk balapan. Cocok buat kamu si paling traveling.
Nah dari setiap balapan (kita sebut saja Grand Prix atau GP), pembalap akan memperebutkan poin yang mana akan diakumulasi untuk menjadi yang teratas. Pembalap yang finish sebagai juara GP, nantinya akan mendapat 25 poin, menyusul urutan kedua mendapat poin yang lebih kecil dan seterusnya.
Finish di luar sepuluh besar tidak akan mendapat poin, jadi persaingan menuju zona poin bisa dibilang kompetitif. Pembalap yang mendapat poin terbanyak di akhir musim, dia yang berhak menyandang gelar juara dunia F1 musim tersebut.
FunFact: Pembalap yang menyandang gelar juara F1, berhak memakai nomor 1 di musim berikutnya
Kalau kamu mau coba ikut ke balap jet darat ini, ada beberapa balapan sebelum F1 yang perlu kamu ikutin. Mulai dari balapan regional lokal, Asia, F4, F3, dan F2. Intinya adalah balapan-balapan yang ada di bawah naungan FIA. Tapi bisa juga kamu ikut balapan di luar FIA, kaya Indycar (F1-nya Amerika Serikat).
Tapi ada juga jalur cepatnya, jadi paydriver. Artinya, kamu tinggal bayar sejumlah uang ke tim yang ingin kamu bela, gampangnya jadi sponsor tim. Jadi deh, kamu pembalap F1. Tapi itu dulu, sekarang sudah semakin diperketat karena ada syarat poin untuk dapat SIM F1 dengan nama super license yang ujung-ujungnya kamu harus ikut balapan juga.
Dimana Serunya Formula 1?
Serunya F1 pada dasarnya sama dengan lomba balap lainnya. Kebut-kebutan untuk jadi yang tercepat. Apalagi ditambah salip menyalip yang sengit bikin penonton semakin tegang dan menambah keseruan nonton balap F1.
Nah yang bikin F1 berbeda dari balapan lain adalah kita bisa menikmatinya dengan cara lain. Gimana caranya? Bisa dengan ikut menganalisa strategi tim. Peraturan balapan di F1 tergolong ketat, misal peraturan wajib masuk pit-stop sebanyak satu kali untuk ganti ban, enggak boleh isi bensin pas balapan, atau yang lebih kocak bensin di mobil harus sisa satu liter di akhir balap. Di sini kita bisa ikut mikir gimana caranya tim bisa tetap menang di akhir balapan dengan banyaknya variabel yang mesti diperhitungkan.
Pernah tahu kan hype-nya F1 musim 2021 pas Max Verstappen jadi juara dunia F1? Nah. seru karena pembalap tim RedBull Honda itu akhirnya meruntuhkan dominasi Lewis Hamilton, sang juara dunia 7 kali dengan cara dramatis dan kontroversial.
Kenapa dramatis? Karena kondisinya Verstappen dan Hamilton mengumpulkan jumlah poin yang sama, yang berarti mereka harus saling mengalahkan untuk merebut gelar juara dunia pembalap hingga GP terakhir di Abu Dhabi. Dan benar saja, di lap terakhir, Verstappen bisa melewati Hamilton dan finish terdepan.
Kenapa kontroversial? Agak panjang penjelasannya. Tapi intinya, tim-nya Hamilton, Mercedes enggak terima hasil GP Abu Dhabi karena merasa dicurangi dan mengajukan banding. Nah drama kaya gini yang emang ditunggu-tunggu, bukan? Jadinya semakin seru untuk diikuti. Belum lagi drama-drama psywar sebelum balapan.
Dimana Nonton Formula 1?
Sayangnya untuk di regional Asia Pasifik, kamu hanya bisa menonton rangkaian GP via beIN Sport Connect. Jadi perlu subscribe dahulu. F1 juga menyediakan platform F1 TV Pro, dimana kamu bisa menikmati balapan dari berbagai sudut pandang. Bahkan, kamu bisa mendapatkan tampilan layaknya tim yang ada di paddock (sebutan untuk garasi tim yang ada di sirkuit). Kalau mau jalur gratis, ya tunggu highlight-nya aja di kanalnya F1. Hehe.
Dilihat dari demografi penonton F1, paling banyak ada di Eropa dan Amerika. Kalau kamu ingin ikut nonton langsung F1 yang dekat dengan Indonesia, kamu bisa menabung dan terbang ke Singapura untuk nonton GP Singapura. Kalo diitung-itung, harganya mirip sama nonton konser plus akomodasi Taylor Swift live in Singapura. Bisa lah mengobati kekecewaan “swiftties” yang enggak kebagian tiket.
Salah satu yang bisa kamu nikmatin selain rangkaian GP-nya, kamu bisa juga nonton film dokumenternya F1 yang berjudul “Drive to Survive”. Dokumenter ini bisa dibilang yang menaikan pamor F1 hingga sebesar sekarang, mengalahkan pamor MotoGP, yang notabennya lebih relate ke kita. Kita bisa nikmatin dokumenter ini via Netflix. Film tentang F1 juga akan tayang di tahun mendatang dengan dibintangi oleh aktor mentereng, Brad Pitt. Bakal makin seru bukan buat menikmati F1?
Balapan dan dokumenter sudah. Abis itu? Nikmatilah sosial media F1. Konten-konten sosial media F1 juga menarik untuk diikuti. Terlebih, setelah entitas F1 (PT F1 deh kita sebut) diambilalih oleh Liberty Media dari Amerika Serikat, F1 mulai gencar meningkatkan konten pemasaran mereka ke seluruh dunia, enggak cuma di benua Eropa.
Sosial media benar-benar dimanfaatkan mereka untuk menyasar penonton-penonton baru F1, dan bisa dibilang gimmick dan hal-hal di luar balapan jadi bumbu pemasaran mereka. Ya salah satunya lewat Kerjasama dengan Netflix tadi. Resep-resep marketing F1 nyatanya sukses menjaring sekitar 44 juta follower dengan engagement hingga 1,9 miliar pengguna. F1 sukses menggeser kepopuleran MotoGP yang bertahun-tahun merajai sosial media dunia balap.
Baik, akan saya tonton F1!
Good, welcome to biggest motorsport in the world! Rasakan adrenalin menonton mobil-mobil saling balapan mengejar kemenangan. Intinya, F1 ini salah satu olahraga balap yang bisa kamu nikmatin dengan banyak aspek, mulai dari kecepatan mobil, strategi tim, drama, dan konten-konten lainnya.
Masih banyak hal-hal menarik tentang F1 yang seru untuk dibahas. Tunggu artikel selanjutnya!
Baca juga:
Kemenangan Tim Suzuki Álex Rins
Responses (3)