Kawasan Ulapan dan Konsep Pariwisata Berkelanjutan

admin
Kawasan Ulapan di Bali (Foto: White Paper Ulapan Bappenas)
Kawasan Ulapan di Bali (Foto: White Paper Ulapan Bappenas)

Kawasan Ulapan dan Konsep Pariwisata Berkelanjutan – Setelah pandemi, Pemerintah melalui Kementerian PPN/Bappenas tetap berkomitmen untuk mendorong pengembangan wilayah Bali, dengan fokus pada Pengembangan Pulau Jawa-Bali sebagai pusat industri dan jasa nasional, sumber pangan nasional, dan gerbang utama destinasi wisata global.

Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi

Salah satu elemen krusial dalam strategi dan transformasi ini adalah membangkitkan kembali daya tarik destinasi pariwisata di Bali, terutama di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Ubud dan sekitarnya. Wilayah ini ditetapkan sebagai destinasi utama di Kabupaten Gianyar dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Saat ini, fokus pengembangan daya tarik dan fasilitas akomodasi destinasi pariwisata di Kabupaten Gianyar terpusat di tiga kecamatan, yakni Ubud, Tegallalang, dan Payangan (Ulapan).

Experiencing the Spirit of UbudExploring the Ubud HeritageLiving in the Ubud Culture, dan Enjoy the Nature Paradise menjadi tema yang akan diusung di Kawasan Wisata Ulapan di Provinsi Bali.

Pariwisata merupakan sektor jasa yang bersifat intangible sehingga ukuran kepuasan wisatawan adalah tujuan akhir dari seluruh rangkaian layanan pariwisata. Sumber daya manusia dapat menentukan kualitas pelayanan dan kepuasan wisatawan.

Dengan demikian, pengelola destinasi harus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan cara memberikan pelatihan yang berkesinambungan, termasuk di dalamnya memberikan pelatihan kepada masyarakat setempat sebagai bagian inti dari daya tarik wisata.

Perlu Partisipasi Pemangku Kepentingan

Pembangunan pariwisata berkelanjutan memerlukan partisipasi informasi dari semua pemangku kepentingan dan kepemimpinan politik yang kuat untuk mencapai keterlibatan yang luas dan konsensus. Proses ini harus berkelanjutan dengan pemantauan dampak yang terus-menerus, serta penerapan tindakan pencegahan atau perbaikan bila diperlukan.

Pariwisata berkelanjutan juga perlu memastikan bahwa wisatawan merasakan tingkat kepuasan yang tinggi, mendapatkan pengalaman yang bermakna, meningkatkan kesadaran terhadap isu-isu keberlanjutan, serta mendorong praktik pariwisata berkelanjutan di kalangan mereka.

Baca juga: 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia

Destination Management Organization (DMO)

Sebagai contoh negara Australia telah berhasil dalam menjalankan peran Organisasi Pengelola Destinasi/Destination Management Organization (DMO) dengan efektif. Model DMO Australia mewujudkan kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat. Menanggapi kompleksitas banyaknya stakeholder pariwisata dengan kepentingan yang beragam, Ulapan mencapai kesepakatan untuk membentuk suatu lembaga yang dapat menyatukan semua pihak terkait.

Dengan dasar ini, semua elemen stakeholder di Kawasan Wisata Ulapan sepakat untuk membentuk DMO kolaboratif yang dikenal sebagai Destination Management Organization Public Private Partnership (DMO PPP).

Pasca Krisis Bali Kuat dan Terus Tumbuh

Pariwisata di Provinsi Bali telah mengalami beberapa tantangan, seperti krisis ekonomi dan peristiwa bom Bali, namun berhasil pulih seiring dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan domestik (wisnus) setiap tahun. Sebelum merebaknya pandemi Covid-19, Badung dan Gianyar menjadi dua tujuan utama, di mana sektor pariwisata memainkan peran sentral sebagai penyumbang terbesar terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan pendapatan daerah.

Foto: Dokumen Pribadi
Foto: Dokumen Pribadi

Dalam upaya mengatasi isu dan permasalahan yang dihadapi oleh Ulapan, serta dengan semangat perencanaan berbasis Tematik, Holistik, Integratif, Spasial (THIS) dalam mengintegrasikan berbagai dokumen perencanaan yang telah disusun menyangkut pembangunan Ulapan, maka diperlukan penyusunan master plan atau Rencana Induk Terpadu Kawasan Ulapan yang di dalamnya memuat konsep awal pengembangan dengan pengembangan pariwisata berkelanjutan.

Dengan demikian, pengembangan pariwisata di Kawasan Ulapan dapat menjadi contoh perencanaan pariwisata terintegrasi melalui pendekatan berkelanjutan, khususnya untuk mengangkat Kawasan Ulapan sebagai destinasi pariwisata kelas dunia.

Daya Tarik Wisata Ulapan

Ulapan menawarkan berbagai daya tarik pariwisata, namun mayoritas terfokus pada kekayaan budaya dan tradisi lokal. Diantara kecamatan-kecamatan seperti Ubud, Tegallalang, dan Payangan, Kecamatan Ubud menjadi pusat destinasi paling ramai dan diminati. Penting untuk dicatat bahwa destinasi seperti spa dan pusat kebugaran tersebar di berbagai titik di seluruh Ulapan, dengan jumlah terbanyak terdapat di Kecamatan Ubud.

foto: White Paper Ulapan Bappenas
foto:
White Paper Ulapan Bappenas

Setiap desa menawarkan lebih dari satu destinasi, terutama desa wisata seperti Desa Taro. Desa ini memiliki destinasi Lembu Putih yang dikelola oleh masyarakat setempat dan Wisata Gajah yang dikelola oleh pihak swasta.

Relasi Wisata-Pertanian dan Lingkungan

Pengembangan pariwisata ke depan harus memperhatikan prinsip-prinsip lingkungan dan ekologi, dengan kepedulian terhadap tradisi budaya dan agama setempat. Pentingnya menjaga keseimbangan relasi antara sektor wisata, pertanian, dan lingkungan sebagai kolaborasi yang memberikan berbagai keuntungan di Kabupaten Gianyar, khususnya di daerah Ubud, Tegallalang, dan Payangan, diutarakan.

Pembangunan pariwisata harus memperhatikan daya dukung lingkungan untuk mencegah kerusakan. Kegiatan ini perlu diarahkan agar menghormati dan memahami tradisi budaya dan agama setempat, menghindari terjadinya kesalahpahaman antara pihak pengelola destinasi wisata dan masyarakat lokal.

Dalam proses pengembangan pariwisata, keterlibatan aktif masyarakat setempat ditekankan, dan partisipasi ini harus disesuaikan dengan keahlian serta keterampilan sumber daya manusia yang ada di daerah tersebut.

Kesimpulan

Pentingnya pengembangan pariwisata di Kawasan Ulapan, terutama Ubud, Tegallalang, dan Payangan, memperhatikan prinsip-prinsip lingkungan, kepuasan wisatawan, dan partisipasi masyarakat setempat. Komitmen pemerintah dalam Pengembangan Pulau Jawa-Bali tetap kuat, dengan fokus revitalisasi destinasi pariwisata. Pelatihan sumber daya manusia, partisipasi pemangku kepentingan melalui Destination Management Organization (DMO), dan rencana induk terpadu dianggap kunci dalam mencapai pembangunan pariwisata berkelanjutan.

Meskipun Ulapan pernah mengalami krisis, pariwisata tetap menjadi kontributor utama PDRB dan pendapatan daerah. Daya tarik wisata Ulapan, terutama kekayaan budaya dan tradisi lokal, menjadi fokus utama.  Keseluruhan, pembangunan pariwisata di Kawasan Ulapan diharapkan dapat menjadi model untuk perencanaan pariwisata terintegrasi dengan pendekatan berkelanjutan.

Referensi:

Diskusi langsung dengan Bappeda Provinsi Bali

https://bappeda.baliprov.go.id/2021/12/15/kawasan-ulapan-sebagai-the-healing-paradise/

https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20220217102527-275-760335/10-destinasi-wisata-yang-populer-di-dunia-bali-salah-satunya

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *