Pariwisata Berkelanjutan: Fokus Utama Kemenparekraf Tahun 2024

Mengenal konsep pariwisata berbasis sustainable tourism di Indonesia

Ressy Octaviani
Foto: freepik.com
Foto: freepik.com

Pariwisata Berkelanjutan – Industri pariwisata telah menjadi salah satu faktor penting dalam perekonomian suatu negara di dunia, terutama Indonesia. Pertumbuhan pesat jumlah wisatawan dari tahun ke tahun tidak hanya memberikan keuntungan bagi negara dan destinasi wisata. Namun juga dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan, sosial, dan budaya, serta masyarakat lokal. 

Hal tersebut menjadi alasan utama, Kemenparekraf/Baparekraf saat ini berfokus pada pengembangan destinasi wisata berbasis Sustainable Tourism (Pariwisata Berkelanjutan).

Dalam artikel ini akan sedikit menjelaskan tentang apa itu Pariwisata Berkelanjutan dan hal-hal yang berkaitan dengannya.

Baca juga: 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas Indonesia

Apa yang dimaksud Pariwisata Berkelanjutan?

Pariwisata berkelanjutan adalah konsep mengunjungi tempat sebagai seorang wisatawan yang tujuan utamanya tidak hanya untuk bersenang-senang. Melainkan berusaha memberikan dampak positif terhadap lingkungan, sosial, budaya, dan ekonomi pada tempat yang dikunjungi. Dampak tersebut tentu harus memiliki efek jangka panjang, yang dapat dirasakan oleh generasi masa kini dan masa depan.

Dalam konteks yang lebih luas, sustainable tourism juga berkontribusi terhadap pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Apa Saja Manfaatnya?

Pertama

Dengan menjaga kelestarian lingkungan, kita dapat memastikan bahwa destinasi wisata yang ada saat ini juga bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Contohnya dengan cara, konservasi Sumber Daya Alam (SDA), Perlindungan terhadap keanekaragaman hayati, dan pengelolaan limbah yang baik. Hal-hal tersebut merupakan upaya untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.

Kedua

Selain untuk menjaga lingkungan, pariwisata berkelanjutan juga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat lokal. Dengan cara melibatkan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di daerah tempat tinggalnya. Contohnya, melalui pemberdayaan ekonomi lokal dan keterlibatan dalam kegiatan pariwisata, seperti berjualan cinderamata, berjualan kuliner khas daerah setempat, hingga menjadi pemandu wisata. 

Ketiga

Manfaat “sustainable” juga berpengaruh terhadap pelestarian budaya. Dengan cara menghargai adat dan tradisi lokal, serta keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pariwisata, kita dapat menjaga keberlanjutan budaya yang unik dan melestarikan warisan budaya yang berharga. 

Misi dan Tujuan Kemenparekraf

Misi utama Kemenparekraf dalam mendorong pariwisata berkelanjutan di tahun 2024 ini merupakan langkah ambisius yang bertujuan untuk memastikan keberlanjutan sektor pariwisata Indonesia. Dalam hal ini, Kemenparekraf telah menetapkan tujuan-tujuan yang jelas dan terarah. 

Salah satunya adalah untuk melestarikan keanekaragaman alam dan budaya Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut, mereka berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan ekosistem alam yang menjadi daya tarik utama di mata wisatawan. Selain itu, mereka juga berupaya untuk mempromosikan dan mendukung keberlanjutan budaya lokal dan perlindungan terhadap warisan budaya tradisional dan adat istiadat. 

Selanjutnya, Kemenparekraf juga berkomitmen untuk meningkatkan partisipasi masyarakat lokal dalam mewujudkan misi tersebut. Melalui pemberdayaan masyarakat setempat agar ikut berperan aktif dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan. 

Tujuan Lain

Mempromosikan praktik pariwisata ramah lingkungan. Dalam konteks tersebut, mereka berupaya untuk mengurangi dampak negatif pariwisata terhadap lingkungan seperti, penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, polusi, dan punahnya keanekaragaman hayati.

Untuk mewujudkan upaya tersebut, Kemenparekraf akan mendorong inovasi teknologi hijau atau yang lebih dikenal dengan green-tech. Inovasi green-tech dikenal mampu menjadi solusi untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Empat Fokus Utama Kemenparekraf:

  1. Pengelolaan Berkelanjutan (bisnis pariwisata)
  2. Ekonomi Berkelanjutan (sosio ekonomi) jangka panjang 
  3. Keberlanjutan Budaya (sustainable culture), serta
  4. Aspek Lingkungan (environment sustainability) 

Konsep Sustainable Tourism

Setidaknya ada lima destinasi wisata yang sudah difokuskan untuk pengembangan konsep sustainable tourism, diantaranya sebagai berikut:

Taman Nasional Baluran, di Jawa Timur

Taman nasional baluran merupakan destinasi wisata berkonsep konservasi alam, dimana tujuan utamanya adalah untuk mengembalikan serta melestarikan habitat asli dari satwa seperti kondisi awal demi mencegah kepunahan, sesuai seperti visi misi yang dimiliki Taman Nasional Baluran. Tentu ini sangat berkaitan dengan konsep pariwisata berkelanjutan.

Taman Nasional Ujung Kulon, di Banten

Merupakan taman nasional tertua di Indonesia dan sudah diresmikan sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO pada tahun 1991. Taman Nasional Ujung Kulon merupakan hutan lindung yang sangat luas, yang sudah terkenal menjadi habitat asli dari badak bercula satu dimana terdapat kurang lebih 50 hingga 60 ekor badak hidup sampai saat ini. Tak hanya sekedar melestarikan flora dan fauna langka, keberadaan destinasi Taman Nasional Ujung Kulon juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar inilah salah satu tujuan utama dari konsep sustainable tourism.

Sangeh Monkey Forest, di Bali

Tak lengkap rasanya kalau ke Bali tapi tidak mengunjungi tempat yang satu ini, jika ditanya tentang hewan apa yang identik dengan Bali?, mungkin jawabannya tidak lain adalah monyet berekor panjang yang kerap menjadi primadona bagi wisatawan lokal dan mancanegara untuk berfoto. Ya, Sangeh Monkey Forest merupakan habitat asli bagi ratusan monyet ekor panjang. Tempat ini juga merupakan kawasan hutan lindung dari flora dan fauna langka.

Selain berfungsi sebagai hutan lindung, ternyata tempat ini juga merupakan salah satu tempat yang disakralkan oleh masyarakat Bali, tepat di tengah hutannya terdapat dua buah pura bernama Pura melanting dan Pura Bukit Sari.

Raja Ampat, Papua Barat

Siapa yang tak kenal destinasi wisata yang satu ini. Hamparan laut seluas 40.000 kilometer persegi dan terumbu karang yang masih asli, menjadikan tempat ini adalah surga bagi para penyelam. Habitat laut dengan keanekaragaman hayati tertinggi di dunia, merupakan rumah bagi banyak spesies laut langka yang tidak dapat ditemukan di tempat lain, seperti hiu, mamalia laut (paus, lumba-lumba, dan duyung), berbagai jenis hewan invertebrata, semua jenis burung cenderawasih, dua spesies pari manta yang sangat langka, berbagai jenis penyu laut dan reptil, serta banyak ikan hias. Ke semua biota laut tersebut dilindungi oleh badan hukum, dimana manusia dilarang untuk menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup ataupun mati.

Konsep “sustainable” sangat dijunjung tinggi di Raja Ampat. Banyak upaya yang dilakukan demi terwujudnya konsep berkelanjutan seperti, membatasi jumlah wisatawan, ada instruktur untuk menuntun para penyelam agar menjadi penyelam yang bertanggung jawab dengan mengikuti aturan yang ada, terdapat komunitas lokal yang telah terdidik dalam berbagai hal yang menyangkut metode penangkapan ikan dengan cara berkelanjutan, dan bertugas dalam pembuangan limbah.

Umbul Ponggok, di Jawa Tengah

Umbul Ponggok merupakan wisata air yang berlokasi di Klaten, Jawa Tengah. Awalnya tempat ini bukanlah tempat wisata, melainkan hanya sebagai sumber mata air yang berfungsi sebagai irigasi sawah dan perkebunan saja. 

Tempat wisata ini sempat viral beberapa tahun lalu karena daya tariknya, banyak hal yang bisa dilakukan wisatawan bila berwisata ke Unggul Ponggok seperti berenang, snorkeling, latihan menyelam, hingga berswafoto di dalam air.

Menariknya, berkat pemanfaatan destinasi wisata tersebut Desa Unggul Ponggok tercatat ke dalam daftar desa terkaya di Indonesia dengan penghasilan per tahun sebesar Rp. 14 Miliar. Dan juga, dapat menaikkan taraf hidup serta perekonomian masyarakatnya.

Kesimpulan

Peningkatan jumlah wisatawan lokal maupun internasional dari tahun ke tahun, tidak hanya memberikan keuntungan namun juga ada dampak negatif yang ditimbulkan terhadap lingkungan. Oleh karena itu, Kemenparekraf berupaya untuk meminimalisir dampak negatif tersebut agar lebih condong menjadi dampak positif, salah satunya melalui sustainable tourism. 

Kemenparekraf memiliki harapan dan proyeksi untuk masa depan pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Dengan tujuan yang sangat ambisius yaitu, menciptakan destinasi wisata ramah lingkungan di seluruh Indonesia. Dengan cara memperbaiki yang sudah ada dan mengembangkan infrastruktur pariwisata agar lebih ramah lingkungan. Terutama dalam pengelolaan air dan limbah, serta penggunaan energi terbarukan. Melalui upaya tersebut diharapkan dapat menjaga keindahan alam dan keanekaragaman budaya Indonesia untuk generasi masa depan.

Maka dari itu untuk mencapai semua harapan, Kemenparekraf perlu bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, pelaku pariwisata, masyarakat lokal, komunitas non-pemerintah, serta yang paling utama adalah kesadaran dari para wisatawan untuk mendukung agar pariwisata berkelanjutan ini dapat terwujud. 

 

Referensi :

https://kemenparekraf.go.id/ragam-pariwisata/Destinasi-Wisata-Berbasis-Sustainable-Tourism-di-Indonesia

https://travel.kompas.com/read/2022/03/25/104410527/mengenal-sustainable-tourism-konsep-wisata-dengan-memperhatikan-aspek

https://id.m.wikipedia.org

https://www.indonesia.travel/id/id/home

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *