Opini  

Pentingnya Konservasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Ressy Octaviani
Ilustrasi Konservasi (Pinterest.com)
Ilustrasi Konservasi (Pinterest.com)

 

Pentingnya Konservasi untuk Pembangunan Berkelanjutan – Dalam beberapa dekade terakhir, dunia telah mengalami pertumbuhan industri yang sangat pesat. Perkembangan kependudukan dan meningkatnya laju pertumbuhan ekonomi dunia menyebabkan Sumber Daya Alam (SDA) banyak dimanfaatkan tanpa memperhatikan kelestariannya. 

Pertumbuhan ini memang berdampak positif terhadap perekonomian global, menciptakan lapangan pekerjaan, serta meningkatkan standar hidup masyarakat. Namun, di sisi lain, pertumbuhan industri yang tak terkendali juga memberikan dampak negatif terhadap lingkungan kita.

Deforestasi, polusi udara dan air, serta hilangnya habitat hewan menjadi beberapa contoh konsekuensi yang harus dihadapi. Oleh karena itu, konservasi menjadi sebuah kebutuhan mendesak yang tak bisa lagi diabaikan.

Dampak Pembangunan terhadap Lingkungan

Di beberapa negara yang sedang melakukan pembangunan, sudah pasti akan ada lingkungan yang dikorbankan dengan sengaja dirusak atau dihilangkan. Bertambahnya jumlah pabrik dan perusahaan, demand (permintaan) terhadap sumber daya alam juga meningkat secara signifikan. Akibatnya, eksploitasi terhadap SDA menjadi semakin intensif, hingga mengakibatkan kerusakan lingkungan yang parah.

Di negara yang sumber daya alamnya melimpah, tapi kondisi lingkungannya rusak akan menimbulkan masalah sosial, seperti:

  • Kemiskinan, 
  • Kelaparan, 
  • Ekonomi yang tidak berkembang, dan 
  • Akan terjadi disintegrasi sosial.

Pengertian Konservasi

Menurut UU No. 23 Tahun 1997. Pengertian konservasi sumber daya alam adalah pengelolaan sumber daya alam tak terbaharui untuk menjamin pemanfaatannya secara bijaksana. Serta, sumber daya alam terbaharui untuk menjamin kesinambungan ketersediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai serta keanekaragamannya.

Konservasi tidak dapat dipisahkan dalam pemakaiannya dengan sumber daya alam dan lingkungan.

Kebutuhan Mendesak akan Konservasi

Menghadapi krisis lingkungan saat ini, konservasi menjadi langkah vital yang harus segera diambil. Konservasi bukan hanya tentang melindungi hutan dan satwa liar saja. Tetapi juga mengenai pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana untuk memastikan keberlangsungan planet kita di masa depan. 

Dengan melakukan konservasi. Kita dapat mengurangi tekanan terhadap lingkungan, emisi gas rumah kaca, serta menjaga keanekaragaman hayati sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang.

Konservasi untuk Pembangunan Berkelanjutan

Pembangunan yang telah memanfaatkan berbagai sumber daya, harus pula meningkatkan kesejahteraan bagi manusia dan lingkungannya. Namun, dalam kasus yang sering dijumpai, pembangunan justru seringkali hanya meningkatkan kesejahteraan bagi kelompok tertentu.

Apabila UU No. 23 Tahun 1997 dijadikan landasan, maka pembangunan harus berwawasan lingkungan hidup dan menerapkan konsep berkelanjutan. Oleh karena itu, pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup harus dilakukan secara sadar dan terencana.

Pada hakekatnya, menjamin kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan, adalah hasil dari prinsip konservasi. Sehingga, prinsip konservasi sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Kasus Deforestasi di Beberapa Negara

Kawasan Amazon, Brasil

Deforestasi di Amazon Brasil merupakan permasalahan global yang mempengaruhi lingkungan hidup dan keberlangsungan ekosistem hutan hujan Amazon. Deforestasi terus terjadi di kawasan hutan Amazon, yang merupakan rumah bagi berbagai spesies tumbuhan dan hewan langka, serta berperan penting dalam menjaga stabilitas iklim global.

Menurut World Wildlife Fund (WWF), Amazon Brasil merupakan wilayah hutan hujan terbesar di dunia, mencakup sekitar 60% dari hutan Amazon. Namun, deforestasi di Amazon terus meningkat akibat berbagai aktivitas manusia, seperti penebangan hutan untuk pertanian, perkebunan, dan aktivitas lainnya.

Cekungan Kongo, Afrika Tengah

Sama seperti kawasan Amazon, Cekungan Kongo juga merupakan salah satu hutan hujan terbesar di dunia. Cekungan ini adalah rumah bagi berbagai spesies unik serta memberikan manfaat ekologis yang tak ternilai. Sayangnya, pembalakan liar di daerah ini telah menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius dan mengancam keberlanjutan ekosistemnya.

Pembalakan liar di Cekungan Kongo dilakukan untuk memperoleh bahan bakar kayu, serta untuk memberi tempat kepada perkebunan sawit dan pertanian. Akibatnya, habitat alami hewan-hewan langka seperti gorila, gajah, dan harimau semakin terancam punah. Selain itu, deforestasi juga menyebabkan kerusakan tanah, banjir, dan hilangnya sumber air bersih bagi masyarakat setempat.

Indonesia

Deforestasi untuk perkebunan kelapa sawit di Indonesia telah menjadi isu mendesak dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini menjadi isu yang menarik perhatian para aktivis lingkungan hidup dan pembuat kebijakan. Ekspansi perkebunan kelapa sawit yang pesat telah menyebabkan deforestasi besar-besaran di hutan hujan, mengancam keanekaragaman hayati dan memperburuk perubahan iklim.

Salah satu pendorong utama deforestasi kelapa sawit di Indonesia adalah permintaan terhadap komoditas serbaguna ini di berbagai industri. Industri tersebut antara lain, seperti makanan, kosmetik, dan biofuel. 

Metode Konservasi Efektif

  1. Melakukan reboisasi dan penghijauan dengan menanam kembali pohon-pohon di area yang telah mengalami deforestasi.
  2. Mengurangi emisi polusi dengan menerapkan teknologi bersih dan ramah lingkungan di industri.
  3. Mempromosikan penggunaan energi alternatif yang lebih bersih, seperti tenaga surya, angin, dan hidro.
  4. Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya pelestarian lingkungan melalui pendidikan dan kampanye.

Peran Pemerintah dan Masyarakat

Pemerintah memiliki peran kunci dalam penetapan kebijakan yang mendukung konservasi. Kebijakan tersebut antara lain: 

  1. Regulasi yang membatasi deforestasi, 
  2. Perlindungan area konservasi, serta
  3. Insentif bagi perusahaan yang mengimplementasikan praktik ramah lingkungan. 

Sementara itu, masyarakat dapat turut serta dengan menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan. Yaitu, dengan cara:

  1. Mengurangi konsumsi plastik,
  2. Melakukan daur ulang, serta
  3. Menggunakan transportasi umum atau berkendara bersama untuk mengurangi jejak karbon.

Kesimpulan

Penerapan konservasi yang efektif selain untuk membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, juga menjamin kelangsungan hidup manusia di masa depan. Pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dapat memastikan bahwa kebutuhan generasi sekarang dan yang akan datang terpenuhi tanpa merusak bumi. Oleh karena itu, upaya konservasi yang gigih dan konsekuen adalah investasi berharga untuk masa depan kita bersama.

Referensi

Chafid Fandeli, Retno Nur Utami, Sofiudin Nurmansyah “Audit Lingkungan” (Gadjah Mada University Press)

https://www.bbc.com/indonesia/majalah-59357389

“Deforestation in the Amazon.” World Wildlife Fund, www.worldwildlife.org/threats/deforestation-in-the-amazon.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *