Esensi Kemerdekaan yang Sesungguhnya – Setiap tanggal 17 Agustus, Indonesia Memperingati hari kemerdekaannya dengan penuh suka cita. Seluruh lapisan masyarakat dari Sabang sampai Merauke merayakan dengan berbagai macam kegiatan yang penuh semangat kebangsaan. Namun, di tengah gemuruh perayaan tersebut, pertanyaan mendasar yang sering muncul.
Sudahkah Indonesia benar-benar merdeka?
Kemerdekaan yang diproklamasikan pada 17 Agustus 1945 adalah sebuah tonggak bersejarah yang menandai berakhirnya penjajahan bangsa asing di bumi pertiwi. Namun, setelah proklamasi tersebut, perjuangan tidak berhenti di situ. Kemerdekaan bukanlah akhir, melainkan awal dari tantangan baru untuk membangun dan mempertahankan kedaulatan bangsa.
Baca juga: Kemerdekaan dan Tantangan Ke Depan
Secara harfiah
Kemerdekaan adalah kebebasan dari segala bentuk penindasan dan penjajahan, serta kemampuan untuk mengatur nasib sendiri tanpa campur tangan pihak luar. Namun, esensi sesungguhnya lebih dari sekadar terbebas dari belenggu kolonialisme.
Kemerdekaan harus dipahami sebagai kondisi di mana sebuah bangsa memiliki kedaulatan penuh untuk menentukan arah dan nasibnya sendiri. Selain itu, esensi sesungguhnya, mencakup kebebasan dari berbagai bentuk ketidakadilan sosial, ekonomi, dan politik yang masih menghambat kemajuan bangsa. (Gramedia Blog, 2021)
1. Kemerdekaan Ekonomi
Merdeka secara politik memang penting, namun bagaimana dengan merdeka secara ekonomi? Saat ini, Indonesia masih bergulat dengan berbagai masalah ekonomi, mulai dari ketimpangan pendapatan, kemiskinan, hingga pengangguran. Meski pertumbuhan ekonomi sering kali diklaim stabil, kenyataannya kesenjangan sosial masih terlihat jelas. Banyak masyarakat yang hidup di bawah garis kemiskinan, sementara yang lain menikmati kekayaan yang melimpah.
Selama ketimpangan ini masih ada, pertanyaan “Sudahkah Indonesia merdeka?” masih sangat layak diajukan.
Selain itu, kemerdekaan seharusnya berarti kemampuan suatu bangsa untuk mandiri dan tidak tergantung pada negara lain. Namun, kenyataannya, ketergantungan ekonomi terhadap negara-negara maju masih menjadi masalah besar bagi banyak negara berkembang, termasuk Indonesia. Ketergantungan ini terlihat dalam berbagai aspek, seperti utang luar negeri, impor barang-barang esensial, hingga ketergantungan teknologi. (Inanna dan Nurjannah : Perekonomian Indonesia, 2023)
2. Kemerdekaan dari Korupsi
Selain ekonomi, korupsi adalah salah satu musuh terbesar yang menggerogoti kemerdekaan Indonesia. Korupsi melemahkan institusi negara, merampas hak rakyat, dan merusak moral bangsa. Meskipun berbagai upaya telah dilakukan untuk memberantas korupsi, masih banyak oknum yang memanfaatkan posisi mereka untuk keuntungan pribadi.
Merdeka dari korupsi adalah kondisi di mana negara dan masyarakatnya mampu berjalan dengan prinsip keadilan dan integritas. Tanpa merdeka dari korupsi, sulit membayangkan Indonesia bisa mencapai cita-cita kemerdekaan yang diidam-idamkan oleh para pendiri bangsa.
Jika Indonesia terbebas dari korupsi, maka perwujudan alinea keempat UUD 1945 yang merupakan cita-cita dari didirikannya NKRI akan tercapai. (aclc.kpk.go.id (2022)
3. Kemerdekaan Berpendapat dan Berekspresi
Kemerdekaan juga harus dilihat dari perspektif Hak Asasi Manusia (HAM) , khususnya dalam hal kebebasan berpendapat dan berekspresi. Di negara yang merdeka, setiap individu harus memiliki hak untuk menyuarakan pendapat tanpa rasa takut akan intimidasi atau ancaman.
Pancasila sebagai pandangan hidup, dasar negara, dan pemersatu bangsa Indonesia yang majemuk sangat menjunjung tinggi kebebasan warga negaranya untuk bebas mengemukakan pendapatnya.
Dalam perspektif Pancasila, kebebasan berpendapat merupakan kebebasan yang terkandung dalam setiap butir-butir pancasila terutama pada sila keempat. Sayangnya, kebebasan ini terkadang masih dibatasi oleh berbagai regulasi yang tidak selalu berpihak pada rakyat. (fpciugm.medium.com : 2021)
Berkembangnya media sosial sebagai platform kebebasan berekspresi sering kali dibarengi dengan kontrol yang ketat dan ancaman terhadap kebebasan pers. Kemerdekaan berpendapat adalah landasan bagi demokrasi yang sehat dan dinamis, dan ini adalah salah satu indikator penting dari kemerdekaan sejati.
Kebebasan berpendapat dan berekspresi adalah salah satu bentuk penerapan nilai-nilai pancasila dari semua sila, dan hal tersebut dijamin oleh undang-undang.
4. Kemerdekaan dari Ketergantungan terhadap Negara Lain
Saat ini ketergantungan pada negara lain sering kali tak terhindarkan, baik dalam aspek ekonomi, teknologi, maupun politik. Namun, penting bagi Indonesia untuk tidak terlalu bergantung pada kekuatan asing. Ketergantungan yang berlebihan bisa mengikis kemandirian nasional dan menghambat proses pembangunan yang berkelanjutan.
Kemerdekaan sesungguhnya adalah kemampuan bangsa untuk berdikari, mengembangkan potensi dan sumber daya yang dimilikinya tanpa harus tunduk pada kepentingan asing. Ini bukan berarti menutup diri dari dunia luar, tetapi lebih pada, bagaimana menjaga keseimbangan antara kerjasama internasional dan kemandirian nasional.
Beberapa ahli menganggap, ketergantungan terhadap negara asing sebagai perpanjangan dari pola perdagangan kolonial. Di mana negara-negara “bekas jajahan” yang perekonomiannya terfokus pada produksi bahan mentah ditujukan untuk industri manufaktur milik “tuan kolonialnya”. (Britannica, 2024)
Merdeka bukan Hanya Sebuah Simbol
Kemerdekaan bukan sekadar seremonial tahunan atau sebuah simbol yang dihayati setahun sekali. Esensi kemerdekaan adalah kemampuan untuk hidup dengan martabat, tanpa rasa takut, dan dengan akses yang sama terhadap kesempatan untuk maju. Ini adalah tantangan yang masih harus dihadapi oleh Indonesia. Kemerdekaan sejati adalah proses yang terus berjalan dan harus diperjuangkan setiap hari oleh setiap lapisan masyarakat.
Dalam setiap aspek kehidupan, kita harus terus bertanya: sudahkah Indonesia merdeka? Jika jawabannya belum, maka tugas kita adalah terus berjuang untuk mewujudkannya.
Referensi
https://aclc.kpk.go.id/aksi-informasi/Eksplorasi/20220518-wujudkan-cita-cita-kemerdekaan-dengan-berantas-korupsi
https://www.britannica.com/topic/foreign-dependency