Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 Developing-8 (D-8) di Istanbul, Turki, pada 21 Oktober 2023 menghasilkan keputusan penting. Salah satu yang utama adalah dukungan terhadap perluasan keanggotaan serta penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah KTT D-8 2025.
Dukungan Perluasan Anggota D-8
Para pemimpin negara anggota sepakat bahwa penambahan anggota dapat memperkuat kerja sama ekonomi dan meningkatkan pengaruh D-8 di dunia. Sekretaris Jenderal D-8, Isiaka Abdulqadir Imam, mengungkapkan bahwa beberapa negara dari Asia, Afrika, dan Amerika Latin telah menyatakan minatnya untuk bergabung.
Meski tidak menyebutkan negara tertentu, Imam menegaskan bahwa proses penerimaan akan dilakukan secara hati-hati. Faktor utama yang dipertimbangkan meliputi potensi ekonomi, komitmen pembangunan, dan keselarasan dengan nilai-nilai D-8.
“D-8 sedang menindaklanjuti minat beberapa negara yang ingin bergabung,” ujar Imam, dikutip dari Antara (22/10/2023).
Perluasan anggota ini diharapkan membuka peluang baru bagi negara berkembang untuk meningkatkan kerja sama perdagangan dan kesejahteraan masyarakat.
Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT D-8 2025
Selain membahas ekspansi keanggotaan, KTT D-8 ke-10 juga menetapkan Indonesia sebagai tuan rumah KTT berikutnya pada 2025. Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, menyambut baik keputusan ini dan memastikan Indonesia siap menjadi tuan rumah yang baik.
“Indonesia merasa terhormat dan siap menggelar KTT D-8 pada 2025,” kata Retno, dikutip dari CNN Indonesia (22/10/2023).
hal ini mendatang akan menjadi momentum penting bagi Indonesia untuk memperkuat kerja sama di sektor perdagangan, investasi, teknologi, dan pendidikan. Indonesia juga berpeluang mendorong inisiatif pembangunan berkelanjutan bagi negara anggota.
Tantangan dan Harapan D-8
D-8 menghadapi berbagai tantangan, seperti ketidakstabilan ekonomi global, perubahan iklim, dan konflik regional. Meski demikian, organisasi ini memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi baru.
Sebagai tuan rumah pada tahun 2025, Indonesia memiliki peran strategis dalam mendorong kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pembangunan berkelanjutan di antara anggota D-8.
Sekilas tentang D-8 dan Peran Indonesia
D-8 adalah organisasi kerja sama ekonomi yang terdiri dari Bangladesh, Mesir, Indonesia, Iran, Malaysia, Nigeria, Pakistan, dan Turki. Didirikan pada 1997, organisasi ini fokus pada peningkatan perdagangan, investasi, inovasi industri, pengentasan kemiskinan, serta pembangunan sosial dan lingkungan.
Indonesia, sebagai anggota pendiri dan ekonomi terbesar di D-8, telah menunjukkan kepemimpinan dalam berbagai inisiatif. Indonesia pernah menjadi tuan rumah KTT D-8 pada 2008 dan kini kembali dipercaya untuk menyelenggarakan KTT 2025.
Kesimpulan
KTT D-8 ke-10 di Istanbul menghasilkan keputusan penting yang memperkuat organisasi ini. Perluasan keanggotaan diharapkan meningkatkan kerja sama dan pengaruh D-8 secara global. Sementara itu, penunjukan Indonesia sebagai tuan rumah KTT 2025 menjadi kesempatan besar untuk memperkuat peran Indonesia di panggung internasional.
Dengan persiapan yang matang, KTT D-8 2025 diharapkan menjadi ajang strategis untuk mempererat solidaritas dan kerja sama di antara negara berkembang.
Sumber:
- Antara (22/10/2023). KTT D-8 ke-10 Dukung Perluasan Anggota
- CNN Indonesia (22/10/2023). Indonesia Jadi Tuan Rumah KTT D-8 2025