Sastra  

Puisi Ramadhan dan Idul Fitri yang Menyejukkan Hati

Hardianti Hardianti
Ramadan celebration digital art (freepik.com)
Ramadan celebration digital art (freepik.com)

Puisi Ramadhan dan Idul Fitri yang Menyejukkan Hati – Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Tidak terasa, saat ini kita sudah berada di penghujung Ramadhan. Berikut puisi spesial Ramadhan dari Kak Dian Chandra.

RAMADHAN TERAKHIR

Oleh: Dian Chandra

hari ke hari, ia jalani dengan sahur
& menunggu beduk maghrib
kadang-kadang ia berburu takjil
dengan riang gembira

hari ke hari, ia menuju kemenangan
dengan cara paling sabar
–ia telusuri wajah ramadhan
hingga bulan memayunginya
dalam mimpi yang pualam

hari ke hari, ia basahi lidah
dengan ayat-ayat Tuhan
& ketakwaan yang menjadi-jadi
–ia kukuhkan iman
dengan erat-erat
sebagaimana pohon mengeratkan akarnya
jauh menuju kerak bumi

Toboali, 08 April 2024

 

PUASA

Oleh: Dian Chandra

pada waktu yang tercerai berai
oleh keakuan
& perang yang tak berkesudahan
mereka masih saja berpuasa
dengan sisa-sisa energi
yang mereka punyai
–meski hanya memakan rumput
& remah-remah gandum bercampur pasir

akankah puasamu sekhusyuk itu?

Toboali, 08 April 2024


DI UJUNG RAMADAN

Oleh: Dian Chandra

di ujung ramadan
kukebut bacaan ayat-ayat Tuhan
hingga ingatanku kukuh
tak hanya perihal surah-surah pendek
tapi laluan hari-hari
dengan kebajikan di sana-sini

Toboali, 09 April 2024

 

GEMA TAKBIR

Oleh: Dian Chandra

di ujung ramadhan, malam-malam
gema takbir berkumandang
bersahut-sahutan
& orang-orang ramai berkeliling
membawa obor
& nyala kemenangan
di dada

orang-orang ramai-ramai
membawakan doa-doa
teruntuk yang terkasih
sembari mengingat usia diri
& masih terus menyuarakan takbir
–mungkin hingga tengah malam

Toboali, 09 April 2024

 

DOA YANG TERURAI DAN SEPIRING KETUPAT CICEP

Oleh: Dian Chandra

idulfitri membawa haru
juga maaf di dada
saat-saat kelapangan mulai menghuni hati
dan memberi ialah jalan lain
menuju keluasan hati
yang dulu kerap menghimpit dada

kini, usai jamuan makan-ketupat cicep-
doa-doa mulai terurai
basa-basi menjadi jalan lain
menuju keakraban
yang dulunya selalu hening

Toboali, 09 April 2024

 

MENGUNDUH MAAF 

Oleh: Dian Chandra

dalam gemuruh takbir
ia mengunduh maaf
dari ayah-ibu
–ia susuri kebaikan ayah-ibu
melalui tangan-tangan semak keduanya
yang selalu rimbun doa

Toboali, 09 April 2024

 

BERLEBARAN DI BANGKA

Oleh: Dian Chandra

berlebaran di bangka: kue-kue penuh di meja
sedang di dapur, ayam & daging duduk semeja-makan
kadang-kadang mengikutsertakan udang & ikan
setelahnya, mereka berunding
perihal timah, sawit, sahang
dan mungkin soal anak-anak

berlebaran di bangka: pantai-pantai penuh
tepat di hari ke tiga
orang-orang riuh mandi laut
& jalanan nyaris kosong
–mereka sungguh-sungguh berlebaran
dengan lauk keladi di hari ke empat
& ke lima

Toboali, 09 April 2024

 

ISIAN TOPLES

Oleh: Dian Chandra

malam-malam, usai takbir mengudara
kau mengisi toples
ahh, tidak-tidak
mungkin tujuh toples kosong
yang kelak lalu lalang
dalam pandangan tamu
juga kanak-kanak

dan kau senang
pada toples yang mendadak kosong
–mungkin di lebaran ke tiga

Toboali, 09 April 2024

 

SOP KAKI SAPI

Oleh: Dian Chandra

pagi-pagi–jauh sebelum malam ramadan berakhir– ia membeli kaki sapi
lalu menyusunnya menjadi sebentuk sop
yang tak pernah gagal mengisi perut tamu-tamunya

ia kekalkan kedermawanan
melalui apa-apa yang terhidang
hingga yang bertamu kenyang
dalam keakraban seorang kawan

ia sungguh-sungguh menjadikan kaki sapi
sebagai jamuan lebaran
yang mengekalkan ingatan tamu-tamunya

Toboali, 09 April 2024

 

IDUL FITRI

Oleh: Dian Chandra

kemeriahan, usai kemenangan
menahan haus dan lapar
orang-orang menampakkan kegembiraan
yang haru
juga baju baru
yang ditampakkan kanak-kanak

beberapa memberi amplop
hingga menampakkan gigi kanak-kanak
–sungguh, mereka mengasihi
dengan paling kasih

Toboali, 09 April 2024

 

MERENUNGI LEBARAN DI MUSIM HUJAN

Oleh: Dian Chandra

kali ini, kurenungi lebaran
malam-malam, sendirian saja
pada tualang kata
yang mendadak rajin bepergian

kurenungi dengan hati-hati
dan mendalam
terhadap toples-toples
yang isinya sama rata: penuh
terhadap minuman-minuman
yang membikin sesak saudara seiman

aku merenung dalam-dalam
di ujung ramadan
hingga takbir memanggil-manggil

Toboali, 09 April 2024

Demikian Puisi Ramadhan dan Idul Fitri yang Menyejukkan Hati. Sampai jumpa pada Ramadhan tahun depam. Salam.

Baca juga:

Serasa Healing: 9 Puisi Diafan dengan Tema Wisata Alam di Pulau Bangka

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *