Puisi Ramadhan dan Idul Fitri yang Menyejukkan Hati – Ramadhan merupakan bulan yang istimewa bagi umat Islam. Tidak terasa, saat ini kita sudah berada di penghujung Ramadhan. Berikut puisi spesial Ramadhan dari Kak Dian Chandra.
RAMADHAN TERAKHIR
Oleh: Dian Chandra
hari ke hari, ia jalani dengan sahur
& menunggu beduk maghrib
kadang-kadang ia berburu takjil
dengan riang gembira
hari ke hari, ia menuju kemenangan
dengan cara paling sabar
–ia telusuri wajah ramadhan
hingga bulan memayunginya
dalam mimpi yang pualam
hari ke hari, ia basahi lidah
dengan ayat-ayat Tuhan
& ketakwaan yang menjadi-jadi
–ia kukuhkan iman
dengan erat-erat
sebagaimana pohon mengeratkan akarnya
jauh menuju kerak bumi
Toboali, 08 April 2024
PUASA
Oleh: Dian Chandra
pada waktu yang tercerai berai
oleh keakuan
& perang yang tak berkesudahan
mereka masih saja berpuasa
dengan sisa-sisa energi
yang mereka punyai
–meski hanya memakan rumput
& remah-remah gandum bercampur pasir
akankah puasamu sekhusyuk itu?
Toboali, 08 April 2024
DI UJUNG RAMADAN
Oleh: Dian Chandra
di ujung ramadan
kukebut bacaan ayat-ayat Tuhan
hingga ingatanku kukuh
tak hanya perihal surah-surah pendek
tapi laluan hari-hari
dengan kebajikan di sana-sini
Toboali, 09 April 2024
GEMA TAKBIR
Oleh: Dian Chandra
di ujung ramadhan, malam-malam
gema takbir berkumandang
bersahut-sahutan
& orang-orang ramai berkeliling
membawa obor
& nyala kemenangan
di dada
orang-orang ramai-ramai
membawakan doa-doa
teruntuk yang terkasih
sembari mengingat usia diri
& masih terus menyuarakan takbir
–mungkin hingga tengah malam
Toboali, 09 April 2024
DOA YANG TERURAI DAN SEPIRING KETUPAT CICEP
Oleh: Dian Chandra
idulfitri membawa haru
juga maaf di dada
saat-saat kelapangan mulai menghuni hati
dan memberi ialah jalan lain
menuju keluasan hati
yang dulu kerap menghimpit dada
kini, usai jamuan makan-ketupat cicep-
doa-doa mulai terurai
basa-basi menjadi jalan lain
menuju keakraban
yang dulunya selalu hening
Toboali, 09 April 2024
MENGUNDUH MAAF
Oleh: Dian Chandra
dalam gemuruh takbir
ia mengunduh maaf
dari ayah-ibu
–ia susuri kebaikan ayah-ibu
melalui tangan-tangan semak keduanya
yang selalu rimbun doa
Toboali, 09 April 2024
BERLEBARAN DI BANGKA
Oleh: Dian Chandra
berlebaran di bangka: kue-kue penuh di meja
sedang di dapur, ayam & daging duduk semeja-makan
kadang-kadang mengikutsertakan udang & ikan
setelahnya, mereka berunding
perihal timah, sawit, sahang
dan mungkin soal anak-anak
berlebaran di bangka: pantai-pantai penuh
tepat di hari ke tiga
orang-orang riuh mandi laut
& jalanan nyaris kosong
–mereka sungguh-sungguh berlebaran
dengan lauk keladi di hari ke empat
& ke lima
Toboali, 09 April 2024
ISIAN TOPLES
Oleh: Dian Chandra
malam-malam, usai takbir mengudara
kau mengisi toples
ahh, tidak-tidak
mungkin tujuh toples kosong
yang kelak lalu lalang
dalam pandangan tamu
juga kanak-kanak
dan kau senang
pada toples yang mendadak kosong
–mungkin di lebaran ke tiga
Toboali, 09 April 2024
SOP KAKI SAPI
Oleh: Dian Chandra
pagi-pagi–jauh sebelum malam ramadan berakhir– ia membeli kaki sapi
lalu menyusunnya menjadi sebentuk sop
yang tak pernah gagal mengisi perut tamu-tamunya
ia kekalkan kedermawanan
melalui apa-apa yang terhidang
hingga yang bertamu kenyang
dalam keakraban seorang kawan
ia sungguh-sungguh menjadikan kaki sapi
sebagai jamuan lebaran
yang mengekalkan ingatan tamu-tamunya
Toboali, 09 April 2024
IDUL FITRI
Oleh: Dian Chandra
kemeriahan, usai kemenangan
menahan haus dan lapar
orang-orang menampakkan kegembiraan
yang haru
juga baju baru
yang ditampakkan kanak-kanak
beberapa memberi amplop
hingga menampakkan gigi kanak-kanak
–sungguh, mereka mengasihi
dengan paling kasih
Toboali, 09 April 2024
MERENUNGI LEBARAN DI MUSIM HUJAN
Oleh: Dian Chandra
kali ini, kurenungi lebaran
malam-malam, sendirian saja
pada tualang kata
yang mendadak rajin bepergian
kurenungi dengan hati-hati
dan mendalam
terhadap toples-toples
yang isinya sama rata: penuh
terhadap minuman-minuman
yang membikin sesak saudara seiman
aku merenung dalam-dalam
di ujung ramadan
hingga takbir memanggil-manggil
Toboali, 09 April 2024
Demikian Puisi Ramadhan dan Idul Fitri yang Menyejukkan Hati. Sampai jumpa pada Ramadhan tahun depam. Salam.
Baca juga:
Serasa Healing: 9 Puisi Diafan dengan Tema Wisata Alam di Pulau Bangka

