Puisi ialah salah satu bentuk karya sastra yang mampu mengungkapkan isi hati dan segala pemikiran penulisnya secara singkat dan padat makna.
Puisi memberi ruang tersendiri bagi pembacanya. Kadang-kadang puisi memberikan ketenangan hingga pengalaman baru.
Berikut kumpulan puisi dari berbagai tema karya Dian Chandra yang diharapkan dapat memberikan pengalaman baru saat membaca puisi:
Teruntuk Ia yang Merapikan Ingatan Dalam Hening Subuh
Puisi Dian Chandra
dalam subuh yang khusyuk
ia hendak hening
mengenang dalam-dalam
segala lakon hidup
yang terbentang di kepala
–ia mulai tunduk pada kuasa Tuhannya
melalui jari jemarinya yang sibuk
menghitung-hitung tasbih
& bibir yang riuh doa
ia rapikan ingatan
dalam keheningan
usai subuh
–ia tempuh ketenangan jiwa
dalam basah embun
yang berjatuhan
di pucuk-pucuk daun
ia mengemas kenangan
dengan ketabahan yang ulung
dalam sujud yang terlampau panjang
–ia menyebut-nyebut kelakuannya
& Tuhan melihat dalam keheningan
yang sama
Toboali, 28 April 2024
Saat Malam Doa-Doa Melaju Dengan Tak Tahu Malu
Puisi Dian Chandra
saat malam doa-doa melaju melulu
menyibukkan Tuhan
hingga Subuh bertandang
saat malam doa-doa berkembang
dengan semaunya
–orang-orang meminta tanpa pernah berpikir panjang
dengan kesabaran yang sama panjangnya
mungkin bermalam-malam, berminggu-minggu
bertahun-tahun
dengan doa yang sama
Toboali, 29 April 2024
Yang Kusebut Kepahlawanan
Puisi Dian Chandra
pada suatu waktu, aku bertandang ke rumah ibu
–kami berbincang-bincang serupa besti
sembari mengekalkan lakon kartini
pada hari-hari kami
yang sibuk melulu
setelahnya aku pulang
dengan membawa kepahlawanan ibu; yang kujinjing kuat-kuat
pada suatu waktu, aku bertamu ke rumah ibu
sembari membawa sekerat duka
di dada
& ibu hanya tersenyum
–ia tunjukkan luka-luka di tubuhnya
dengan raut tak menentu; oh aku yang tak tahu apa-apa
sedang dunia terus beradu
setelahnya aku pulang; masih membawa kepahlawanan ibu
& menaruhnya tinggi-tinggi
di kepalaku
pada suatu waktu, aku kunjungi raut wajah ibu
yang melekat pada sebidang smartphone
–kukekalkan ingatan
& apa-apa yang melibatkan ibu; hingga terselamatkan hidupku
uh, aku!
pada suatu waktu, kepahlawan ibu kian hebat
& aku masih bertandang di sana
–tertatih-tatih menjejaki kisah ibu; hendak menyerupa ibu
pada hari-hariku
yang sibuk melulu
Toboali, 24 April 2024
Jaring-Jaring Merah
Puisi Dian Chandra
hari ke hari, kehidupan ialah lagu sumbang
yang dinyanyikan tanpa gerakan bibir
hanya melalui majas
yang ditulis dengan tergesa-gesa
hari ke hari,
menjadi haru yang bar-bar
sedang laba-laba masih saja
memintal jaring-jaring
dengan paling brutal
hingga darah tumpah
& mengenai jaring-jaring laba-laba
: ialah jaring-jaring merah
–yang lalu kupungut satu-satu
untuk kujadikan kepompong
melingkupi tubuhku
dengan segala pengap
hari ke hari,
dapatkah jaring-jaring merah
yang menjadikanku kepompong
mengubahku menjadi burung
yang setelahnya terbang menukik
?
dapatkah?
Toboali, 10 April 2024
Kupu-Kupu, Lebah, dan Burung-Burung di Laman Kepalaku
Puisi Dian Chandra
di laman kepalaku
yang kerap disesaki wangi bunga
kupunguti dengan santuy
hingga kupu-kupu, lebah, dan burung-burung bengong
–tak ada lagi sari bunga & apa-apa yang burung-burung inginkan
akan kupintal jaring-jaring merah
dari tetesan darah di jari jemariku
yang ringkih
lalu kulapisi satu-satu
di kebun bunga; di laman kepalaku
–membikin kupu-kupu, lebah, & burung-burung
tersangkut
mungkin berhari-hari; mungkin selamanya
Toboali, 10 April 2024
PERJAMUAN RAHASIA
Puisi Dian Chandra
ia melangsungkan perjamuan rahasia
melalui sunyi sepi hidupnya
–malam-malam
ia adakan jamuan makan
dengan gelas-gelas kaca
yang telah diisikan nyawanya
–ia mulai menanggalkan kewarasan
Toboali, 05 Mei 2024
Demikian lah sekumpulan puisi dengan beragam tema, diharapkan dapat memberikan pengalaman baru dalam membaca puisi.***
Baca juga: 8 Puisi Hari Kartini Karya Dian Chandra