Suarakreatif.com – Berikut ulasan kami tentang “Pancasila Sebagai Nilai Universal Untuk Perdamaian di Dunia”. Global Peace Foundation Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk “Reflecting on Pancasila Values in Modern Era to Actualize the Golden Age of Indonesia in 2045”. Acara yang digelar selasa, (17/1) di Perpustakaan Nasional RI tersebut merupakan diskusi internasional yang membahas mengenai sumbangsih Pancasila bagi perdamaian dunia.
Acara dibuka oleh perwakilan Global Peace Foundation yaitu Dr. Fennieka Kristianto dan Dr. Heriyono Tardjono. Menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi dan NGO. Antara lain Dr. Prosper Maguchu (Vrije University Amsterdam), Dr. Fokky Fuad Wasitaatmadja (Universitas Al Azhar Indonesia), Ingil Ra (Global Peace Foundation Kawasan Asia Pasifik), serta Inayah Wahid (Jaringan Gusdurian) dan di moderatori oleh Konstantin Kroshkin yang berasal dari Rusia.
***
Tujuan utama acara ini adalah menggali nilai-nilai Pancasila guna perdamaian dan merekonstruksi dunia yang telah mengalami konflik peperangan serta problem kemanusiaan lainnya. Ingil Ra dari Global Peace Foundation mencontohkan Korea Selatan memiliki keinginan bersatu dengan Korea Utara agar menjadi bangsa Korea yang utuh. Ra melihat falsafah Pancasila cocok dengan gagasan tersebut. Bahkan sesuai sebagai role model bagi perdamaian kedua Negara Korea.
Fokky Fuadi dari Universitas Al Azhar menyampaikan, bahwa Pancasila merupakan way of life bangsa Indonesia. Fokky menilai Pancasila tidak hanya sebagai ideologi politik. Menurutnya Pancasila memiliki hakikat untuk membentuk manusia yang bertuhan sehingga, memberikan dampak memperlakukan sesamanya dengan penuh keadaban.
Baca juga: Lunturnya Budaya Sopan Santun Dikalangan Remaja di Era Modern
***
Narasumber lainnya Prosper Maguchu melihat bahwa filosofi dari Pancasila dapat dikembangkan bagi terciptanya perdamaian dunia. Menurutnya Pancasila memiliki penghormatan terhadap hak asasi manusia. Ide memanusiakan manusia secara penuh keadaban, menjadi bentuk kearifan manusia Indonesia yang dapat menjadi contoh bagi kehidupan dunia agar lebih baik.
Sedangkan Inayah Wahid menjelaskan bahwa, Pancasila perlu terus dikembangkan dalam berbagai perspektif. Wahid menginginkan kaum muda menjadikan Pancasila sesuai dengan perspektifnya masing-masing. Dia menilai bahwa pemuda milenial memiliki pola dan cara pandang yang berbeda dengan generasi sebelumnya.
Acara ini akan dilakukan secara berkala oleh Global Peace Foundation dan dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai perguruan tinggi se-Indonesia. Demikian ulasan kami tentang “Pancasila Sebagai Nilai Universal Untuk Perdamaian di Dunia”, semoga dapat menginspirasi kita semua.
Responses (2)