Opini  

Lunturnya Budaya Sopan Santun Dikalangan Remaja di Era Modern

Ahmad Mulyadi
Pelajar Remaja. Foto: Pixabay / Syauqi Fillah

Budaya sopan santun adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan sosial masyarakat. Sopan santun mencakup perilaku yang sopan, tata krama yang baik, adab yang benar, dan menghargai hak orang lain. Namun di era modern saat ini, budaya sopan santun mulai terkikis terutama di kalangan remaja.

Banyak faktor yang menyebabkan lunturnya sopan santun di kalangan remaja. Salah satu faktor utamanya adalah pengaruh media sosial dan teknologi. Saat ini Remaja banyak menghabiskan waktunya menggunakan gadget daripada berinteraksi langsung dengan orang lain. Hal ini menyebabkan mereka kehilangan minat berkomunikasi langsung dan lebih nyaman berinteraksi secara online. Pengaruh lainnya, media sosial membuat para remaja lebih fokus pada diri sendiri dan kurang peduli dengan lingkungan sekitarnya.

Faktor yang Menyebabkan Lunturnya Sopan Santun

Faktor mengapa lunturnya budaya sopan santun di kalangan remaja adalah kurangnya perhatian dari orang tua serta mutu pendidikan yang kurang. Banyak orang tua sibuk dengan pekerjaan dan aktivitasnya sehingga tidak memiliki waktu yang cukup untuk mengajarkan nilai sopan santun kepada anak-anak mereka.

Selain itu, pendidikan di sekolah pun tidak memberikan perhatian yang cukup pada pembelajaran sopan santun. Kurangnya kesadaran remaja akan pentingnya sopan santun juga menjadi faktor lain yang menyebabkan mereka kurang memperhatikan tata krama yang benar. Banyak remaja menganggap sopan santun tidak lagi penting atau sebagai sesuatu hal yang kuno.

Mereka cenderung lebih memilih untuk mengekspresikan diri mereka dengan cara yang kurang sopan dan kurang memperhatikan etika dalam berinteraksi dengan orang lain.

Efek Kurangnya Budaya Sopan Santun

Dampak lunturnya budaya sopan santun di kalangan remaja akan merugikan bagi diri mereka sendiri. Ketidakmampuan mereka dalam berkomunikasi secara efektif akan menyebabkan kesulitan dalam membangun hubungan interpersonal yang sehat. Selain itu akan  menghambat mereka untuk bekerja sama dalam tim.

Efek lain kurangnya kepedulian akan tata krama yang baik adalah menimbulkan perilaku yang tidak menyenangkan dan dapat merugikan orang lain. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan upaya dari berbagai pihak. Paling utama adalah orang tua, para pendidik, dan tentunya masyarakat secara keseluruhan.

Orang tua perlu menanamkan pembelajaran nilai-nilai sopan santun kepada anak-anak mereka secara mendalam. Mereka perlu memastikan bahwa remaja memiliki waktu yang cukup untuk berinteraksi secara langsung dengan orang lain.

Tidak hanya orang tua, para pendidik juga perlu memberikan perhatian yang lebih besar pada pembelajaran nilai-nilai sopan santun dan memasukkannya ke dalam kurikulum sekolah.

Peran Masyarakat

Masyarakat juga dapat berkontribusi dengan mengedukasi remaja tentang pentingnya budaya sopan santun serta memberikan contoh perilaku yang baik. Masyarakat melalui media massa dapat mengedukasi melalui program-program edukasi yang memberi contoh tata krama yang baik. Media dapat memainkan peran penting dalam membentuk persepsi remaja tentang pentingnya sopan santun dan menghindari menampilkan perilaku yang tidak sopan.

Upaya dari berbagai pihak tidak akan memberikan efek jika remajanya tidak memiliki kepedulian. Remaja pun dituntut untuk  melakukan upaya untuk memperbaiki budaya sopan santun. Salah satu caranya adalah dengan memperhatikan tata krama saat berinteraksi dengan orang lain. Baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di media sosial.

Cara tersebut dapat memperkuat keterampilan komunikasi interpersonal remaja. Caranya yaitu dengan berlatih berbicara dan mendengarkan yang baik, dan memperhatikan bahasa tubuh lawan bicara. Dengan berlatih komunikasi interpersonal, remaja dapat mempraktik kan budaya sopan santun dan bekerja sama dengan berbagai pihak.

Semua elemen perlu bekerja sama untuk memastikan nilai sopan santun tetap dijaga dan diperkuat di era moderen seperti sekarang. Diharapkan remaja sekarang dapat menjadi generasi yang lebih beradab dan sopan , dan dapat membangun masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.

Kasus Viral Siswa yang Menantang Guru Berkelahi di Sekolah

Dikutip dari Sindonews.com, Beberapa Minggu yang lalu, ada video tersebar di sebuah sosial media, kelihatan seorang siswa yang berseragam olah raga berwarna ungu mengamuk dengan membawa senjata tajam ke dalam halaman sekolah.

Dalam video tersebut, ada seorang pria tanpa seragam berusaha untuk menahan emosi siswa itu.

Sementar siswa yang lain kelihatan cemas, dan tidak berani untuk merapat. Sesudah senjata tajam berhasil diambil seorang pria yang berusaha menahan emosi siswa itu, beberapa siswa lainnya mencoba masuk untuk mencoba menenangkan siswa tersebut.

Tindakan tidak terpuji siswa itu, dikarenakan tidak terima ditegur oleh gurunya saat pelajaran olah raga. Peringatan guru itu, membuat siswa emosi dan mengamuk dengan membawa parang panjang.

Wakil Kepala SMK Negeri 5 Kota Samarinda, Rismiyono membenarkan kejadian seorang siswa melawan gurunya sekaligus dengan membawa parang itu terjadi di dalam lingkungan sekolah.

“kejadian itu berawal saat siswa itu tengah ikuti pelajaran olah raga lempar bola. Dalam olah raga itu, ada ketentuan jika bola lepas dari tangan maka memperoleh sanski push up. Karena gagal tangkap bola, siswa itu selanjutnya disuruh gurunya untuk lakukan push up. Tetapi siswa itu tidak terima, dan pilih ambil sebilah parang di tempat tinggalnya. Selanjutnya ngotot melawan gurunya untuk berkelahi,” tutupnya.

Jadi adab adalah sesuatu yang harus lebih didahulukan daripada ilmu. “Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan, bahkan sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia”.  Saya sangat mendukung jika mata pelajaran PPKN (Pancasila dan Pendidikan Kewarganegaraan) muncul kembali dan saya juga berharap para senior kami juga mau memberikan contoh yang baik kepada juniornya.

Sumber:

https://kumparan.com/risa-maharani/budaya-sopan-santun-yang-perlahan-hilang-1yGYZjNVM6k

https://www.sehatfresh.com/penyebab-kurangnya-rasa-sopan-santun-pada-remaja-masa-kini/

https://daerah.sindonews.com/read/1036643/174/samarinda-gempar-pelajar-smk-tantang-guru-pakai-parang-saat-pelajaran-olah-raga-1677758629

Responses (2)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *