Menikmati Jamu di Jakarta – Kata “jamu” membuat kita teringat dengan khasiat, warisan budaya dan rempah-rempah yang terkandung didalamnya. Pada masa lalu biasanya penjual jamu membawa jamu dalam bakul yang digendong, namun seiring perkembangan zaman maka jamu saat ini banyak dijajakan keliling menggunakan gerobak, sepeda bahkan motor. Selain penjual keliling, jamu juga dapat dinikmati langsung ditempat penjualnya. Kali ini saya berkesempatan mengunjungi beberapa tempat minum jamu di Jakarta. Mari kita bahas satu per satu :
Baca juga: Selain Latto-latto, Ini 5 Permainan Tradisional yang Pernah Hits Pada Masanya
1. Toko Jamu Warisan
Di salah satu toko dekat stasiun Gondangdia saya bertemu dengan bu Rini, beliau adalah generasi kedua yang menjual jamu di Toko Jamu Warisan. Sayangnya tidak ada papan yang menjadi petunjuk nama toko tersebut.
Pada masa jayanya toko itu ramai dikunjungi pelanggan dan menjual beragam jamu. Seiring berjalannya waktu, bu Rini kini hanya menjual beberapa varian jamu saja dalam kemasan botol kecil, seperti beras kencur dan kunyit asem. Saya cukup puas setelah merasakan jamu kunyit asem yang dibuatnya, rasa asemnya tidak terlalu terasa dan rasa kunyitnya juga enak.

Di toko yang kini juga menjual rokok dan makanan ringan tersebut, bu Rini menunjukkan fotonya dalam bingkai bersama Pak Jokowi. Beliau menceritakan perkembangan tokonya sejak mulai berdiri hingga sekarang. Walaupun memiliki potensi namun mengingat usia yang tidak lagi muda, beliau tidak memiliki ambisi untuk mengembangkan usaha jamunya, cukup menjalani apa yang sudah ada.

2. Warung Jamu Bukti Mentjos
Toko jamu yang terletak di Salemba ini membuat saya begitu kagum, selain dari aroma rempah yang tercium saat saya memasuki toko, tampilannya juga menarik perhatian saya. Tersedia brosur yang dapat menjadi panduan agar kita lebih mudah memilih jamu yang ingin dibeli.

Disini pembeli dapat menikmati jamu secara langsung maupun dibawa pulang. Untuk perawatan kecantikan juga tersedia lulur dan bedak dingin. Selain jamu, di toko ini juga tersedia beragam bubur, soto, rawon, bakcang, siomay dan masih banyak lainnya.

3. Kafe Acaraki
Acaraki yang berarti peracik jamu menjadi destinasi terakhir saya kali ini, kafe yang terletak di kawasan Kota Tua Jakarta ini bernuansa modern dalam penyajian jamu dan peralatan yang digunakan juga hampir sama dengan kopi.

Di sini jamu dapat dinikmati secara hangat maupun dingin dengan es batu. Saya juga tertarik membeli sabun beras kencur yang dijual karena aromanya yang harum. Sabun ini terbuat dari rempah jamu sehingga selain alami, khasiatnya juga bagus untuk kulit terutama kulit yang sensitif.

Semoga jamu dapat terus dilestarikan dan dinikmati generasi di masa depan.
Review ini ditulis berdasarkan pengalaman pribadi penulis!