Dampak Perubahan Iklim – Tahun 2023 memang sudah berlalu, namun masih belum terlalu jauh untuk mengingat kembali apa yang telah terjadi dengan bumi, yang bahkan masih terasa dan berlanjut di tahun ini, yaitu perubahan iklim. Bahkan, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah. Hal ini disebabkan oleh ulah manusia dan diperparah oleh fenomena cuaca El Nino.
Baca juga: Kisah Masa Depan Bumi Karena Perubahan Iklim
Perubahan Iklim dan Suku pun Meningkat
Hal ini dibuktikan dengan suhu permukaan di beberapa tempat di dunia mencapai suhu di atas 40 Derajat Celsius. Sedangkan, di Indonesia sendiri bila dilihat berdasarkan data BMKG, suhu maksimumnya mencapai 38 Derajat Celsius di periode yang sama. Hal ini dikarenakan, 60% wilayah Indonesia adalah laut dengan atmosfer yang relatif lembab, sehingga menjadi tidak terlalu panas jika dibandingkan dengan negara lain.
Dalam hal ini, perubahan iklim telah menjelma menjadi krisis global yang terus berkembang dan meluas setiap saat. Dampaknya pun tidak main-main, dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan kita, terutama pada kesehatan mental.
Dalam artikel ini, akan dijelaskan apa saja dampak buruk dari perubahan iklim? Dan mengapa bisa berpengaruh terhadap kesehatan mental, terutama pada anak dan remaja?
Apa itu Perubahan Iklim?
Menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Indonesia, perubahan iklim mengacu pada perubahan jangka panjang dalam suhu pola cuaca. Perubahan ini terjadi secara alami, melalui variasi siklus matahari. Namun, aktivitas manusia telah menjadi penyebab utama dalam masalah ini sejak tahun 1800-an. Terutama akibat pembakaran bahan bakar fosil seperti, batu bara, minyak, dan gas.
Dalam hal ini, pembakaran bahan bakar fosil menghasilkan emisi gas rumah kaca yang cara kerjanya seperti selimut melilit bumi, menghasilkan panas matahari, dan menaikkan suhu.
Penyebab
Penyebab utama perubahan iklim adalah efek rumah kaca. Beberapa atmosfer bumi bertindak seperti kaca di rumah kaca. Bekerja memerangkap panas matahari dan mencegahnya bocor kembali ke luar angkasa, sehingga menyebabkan pemanasan global.
Banyak gas dari rumah kaca ini terjadi secara alami, namun aktivitas manusia semakin meningkatkan konsentrasi beberapa gas di atmosfer, di antaranya :
Karbon dioksida (CO₂)
Yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil
Metana (CH4)
Merupakan sumber bahan bakar utama hampir seluruh manusia di dunia. Dapat menghasilkan listrik, menggerakan industri, menghangatkan rumah, dan memasak.
Dinitrogen oksida (N₂O)
Gas ini dapat timbul secara alami, dihasilkan dari berbagai sumber biologis di dalam tanah dan air, terutama dari kebakaran hutan.
Gas berfluorinasi (gas F)
adalah Gas buatan yang yang digunakan dalam berbagai aplikasi industri. Gas F merupakan gas rumah kaca yang sangat kuat dengan potensi pemanasan yang lebih tinggi dibandingkan karbon dioksida.
Dampak Perubahan Iklim
Kesulitan Pangan
Karena perubahan iklim bisa menyentuh sektor pertanian, menyebabkan kekeringan, sehingga berdampak pada menurunnya produksi yang cukup drastis.
Sumber Air Berkurang
Perubahan iklim memicu perubahan pola hujan, sehingga terjadinya penurunan ketersediaan air untuk irigasi, juga untuk kebutuhan manusia sehari-hari.
Bencana Alam
Perubahan iklim terbukti dapat meningkatkan frekuensi bencana alam dengan sangat ekstrim. Seperti badai, banjir, kekeringan, kebakaran hutan, bahkan tsunami.
Selain dampak ekologi yang terjadi akibat perubahan iklim, dampak lain yang sangat penting untuk dibahas adalah dampak perubahan iklim pada kesehatan mental anak dan remaja.
Dampak Perubahan Iklim pada Kesehatan Mental Anak dan Remaja
Perubahan iklim merupakan masalah global yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan, terutama pada kesehatan mental. Meskipun sering terabaikan, dampak perubahan iklim pada kesehatan mental anak dan remaja dapat sangat merugikan, karena akan berdampak pada masa depan generasi yang akan datang. Semakin banyak terjadinya bencana alam dan cuaca ekstrem, semakin banyak pula orang yang mengalami stres, gangguan kecemasan, hingga depresi. Terutama pada anak-anak dan remaja.
Mengapa Anak-anak dan Remaja Rentan?
Anak-anak dan remaja sangat rentan terkena dampak dari perubahan iklim, karena mereka masih belum mengerti dengan baik bagaimana cara mengatasi dampak-dampak tersebut pada diri mereka. Terutama dalam hal mengatur emosional dan mengelola stres. Dalam hal ini, anak-anak dan remaja dapat dengan mudah mengalami gejala stres, gangguan kecemasan, depresi, serta gangguan tidur. Mereka memiliki kekhawatiran terhadap masa depan, dan merasa takut akan tidak terwujudnya keamanan dan stabilitas lingkungan di tempat mereka tinggal.
Selain itu, perubahan iklim juga dapat mempengaruhi interaksi sosial anak dan remaja. Ketika lingkungan fisik berubah secara drastis, misalnya diakibatkan oleh bencana alam, tentu sudah pasti mereka merasa kesulitan dalam membangun hubungan sosial dengan teman sebayanya. Di sisi lain, anak dan remaja juga juga mudah merasa terisolasi akibat evakuasi atau relokasi tempat tinggal mereka.
Dampaknya
- Anak-anak dan remaja yang merasakan dampak dari perubahan iklim, akan mengalami trauma, cemas, dan sulit menyesuaikan diri dengan perubahan yang dialami.
- Perubahan iklim juga dapat mempengaruhi kualitas udara dan sumber daya alam yang sangat penting bagi kesehatan anak dan remaja. Peningkatan polusi udara karena pemanasan global dapat memicu gejala asma, alergi, serta gangguan pernapasan lainnya.
- Kekurangan air bersih dan pangan yang tidak mencukupi dapat menyebabkan malnutrisi, apalagi anak-anak dan remaja masih berada dalam masa pertumbuhan.
- Stabilitas emosional anak dan remaja terganggu. Mereka bisa merasa frustasi, marah atau sedih karena tidak dapat melakukan aktivitas di luar ruangan dengan bebas seperti biasanya.
Mengapa Kita Harus Peduli?
Memang sudah seharusnya orang dewasa harus peduli terhadap masalah ini. Anak-anak dan remaja adalah generasi penerus bangsa, yang mungkin kelak akan menghadapi masalah iklim yang lebih besar di masa depan. Jika tidak ada tindakan sekecil apapun, maka mereka akan menghadapi masa depan penuh tantangan dan resiko tetapi mereka tidak punya persiapan untuk itu.
Oleh karena itu, wajib bagi kita untuk peduli dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi generasi masa depan dari dampak jangka panjang.
Langkah-Langkah
- Mengurangi emisi gas rumah kaca
- Menyediakan dukungan sumber daya yang memadai untuk anak dan remaja
- Memberikan pendidikan dan pemahaman bagi mereka tentang situasi yang terjadi pada bumi agar mereka mengerti
- Melibatkan anak dan remaja pada kegiatan konservasi
- Mengajarkan pentingnya daur ulang
- Mendukung upaya-upaya yang ramah lingkungan
- Mendukung aktivitas pengembangan keterampilan pengelolaan
Kesimpulannya
Kesehatan mental anak dan remaja yang diakibatkan oleh perubahan iklim sangatlah penting untuk diperhatikan. Salah satu solusinya adalah dengan melakukan tindakan dan langkah yang tepat, seperti yang tertulis di atas. Dampak yang dirasakan mungkin tidak akan hilang sepenuhnya, namun dengan upaya yang dilakukan diharapkan dapat menekan dampak tersebut agar tidak meluas.
Dalam upaya tersebut, tentu dibutuhkan peran dari berbagai pihak, seperti keluarga, sekolah, dan masyarakat. Dalam hal ini, dukungan emosional dan psikologis dari keluarga sangatlah dibutuhkan, dengan menciptakan suasana yang aman dan terbuka untuk berbicara tentang perasaan dan kekhawatiran yang mungkin timbul akibat perubahan iklim.
Sekolah juga memiliki peran yang besar dalam mendukung kesehatan mental anak dan remaja. Mereka dapat menyediakan pendidikan tentang perubahan iklim, mengajarkan keterampilan penanganan stres, dan menyediakan sumber daya yang membantu anak-anak dan remaja dalam menghadapi dampak psikologis perubahan iklim.
Tidak hanya keluarga dan sekolah, masyarakat juga memiliki peran penting dalam mendukung kesehatan mental anak dan remaja di era perubahan iklim. Masyarakat dapat menciptakan lingkungan yang peduli dan mendukung bagi anak-anak dan remaja, serta mempromosikan kesadaran akan dampak perubahan iklim pada kesehatan mental.
Dengan adanya dukungan yang komprehensif dari lingkungan sekitar, anak-anak dan remaja diharapkan dapat memiliki ketahanan mental yang lebih baik dalam menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh perubahan iklim.
Referensi :
https://www.bbc.com/indonesia/articles/c8722p5pgrmo.amp
https://indonesia.un.org/id/172909-apa-itu-perubahan-iklim
https://climate.ec.europa.eu/climate-change/causes-climate-change_en