Pembelajaran Bermakna – Salah satu prinsip pembelajaran yang dapat diterapkan adalah Pembelajaran Bermakna. Prinsip pembelajaran yang diterapkan dalam kegiatan pembelajaran, dilakukan untuk mencapai tujuan dan capaian pembelajaran. Apa yang membedakan tujuan dan capaian pembelajaran? Tujuan pembelajaran dibuat agar peserta didik memiliki arah dalam mencapai capaian pembelajaran. Sedangkan capaian pembelajaran adalah kompetensi yang diharapkan dapat dicapai oleh peserta didik.
Untuk memudahkan memahami kedua hal tersebut dapat dilihat dalam capaian pembelajaran dan tujuan pembelajaran di kelas 5, fase C Kurikulum Merdeka berikut:
Capaian pembelajaran yang ingin dicapai adalah kompetensi dalam menentukan keliling dan luas berbagai bentuk bangun datar, maka dibuat tujuan pembelajaran untuk peserta didik yaitu mampu menentukan:
- Keliling bangun datar
- Luas bangun datar
Menjabarkan Tujuan Pembelajaran dalam Kegiatan Pembelajaran Bermakna
Dalam kegiatan pembelajaran, tujuan pembelajaran menjadi tantangan tersendiri untuk guru dalam mencapainya. Untuk menerapkan pembelajaran bermakna, maka hal yang dilakukan adalah mengarahkan agar peserta didik menemukan sendiri konsep dari keliling dan luas bangun datar. Jika hal ini tercapai maka selain pemahaman materi, maka prinsip pembelajaran bermakna juga terpenuhi.
Menemukan konsep keliling bangun datar
Untuk menemukan konsep keliling bangun datar maka pembelajaran dapat dilakukan di dalam atau di luar kelas. Mindset awal yang dimiliki oleh beberapa peserta didik terkait ‘matematika sulit’ dapat diminimalkan dengan mengadakan pembelajaran di luar kelas maupun pembelajaran dengan permainan (game).
Peserta didik dapat dibagi menjadi beberapa kelompok untuk memudahkan saat bekerja sama. Setelah beberapa kesepakatan dibuat, baik aturan dan cara bermain, peserta didik dapat memulai permainan dengan mengajak mereka mengelilingi lapangan. Setelah selesai berkeliling maka beberapa pertanyaan dapat diajukan, antara lain:
“Berapa banyak langkah yang dilakukan saat mengelilingi lapangan?”
“Berapa banyak langkah pada setiap sisinya?”
“Apa kesimpulan yang bisa dibuat?”
Permainan dapat dilanjutkan dengan meminta peserta didik secara berkelompok membuat bentuk bangun datar tertentu. Peserta didik yang lain dapat menghitung kelilingnya dengan cara mengelilingi peserta didik yang membuat konfigurasi bangun datar yang diminta. Permainan dapat dinaikkan levelnya dengan meminta peserta didik membuat bangun datar jika diketahui banyaknya langkah yang digunakan untuk mengelilinginya.
Menemukan konsep luas bangun datar
Untuk bisa menemukan konsep luas bangun datar, dapat digunakan lantai yang berbentuk persegi. Permainan awal di mulai dengan membuat kesepakatan jika satu kotak mewakili satu satuan luas, kemudian mintalah beberapa peserta didik berdiri di dalam masing-masing kotak. Beberapa pertanyaan yang dapat diajukan antara lain:
“Berapa luas lantai yang digunakan?”
“Berapa banyak kotak lantai pada setiap sisinya?”
“Apa kesimpulan yang dapat dibuat?”
Permainan dapat dilakukan dengan membuat bagun datar yang lain, hingga menemukan hubungan antara luas bangun tertentu dengan bangun datar lainnya. Salah satunya luas bangun datar segitiga yang didapatkan dengan membagi dua luas sebuah persegi panjang atau persegi.
Pada saat kegiatan pembelajaran ini dilakukan, banyak hal yang dapat diambil sebagai penilaian, salah satunya penilaian karakter peserta didik. Penilaian dapat dilakukan saat berdiskusi dan mengambil keputusan serta bekerja sama untuk memenuhi tugas yang diberikan.
Apakah kegiatan yang dilakukan tersebut termasuk pembelajaran bermakna?
Berdasarkan pandangan Ausubel terhadap pembelajaran bermakna, maka ada tiga hal yang perlu diterapkan dalam melakukan kegiatan pembelajaran ini, yaitu:
1. Advance Organizer
Kegiatan yang dilakukan hendaknya mengarahkan pada materi yang akan dipelajari dan berusaha membuat peserta didik mengingat kembali langkah-langkah yang telah dilakukan. Hingga diakhir kegiatan dapat membuat kesimpulan berdasarkan pengalaman yang didapat.
2. Learning Task or Material
Dengan diberikannya tugas yang harus dilakukan semenjak awal hingga akhir berdasarkan materi pelajaran yang akan dipelajari, peserta didik diharapkan dapat memberikan perhatian pada proses kegiatan dan berusaha mempertahankan perhatian tersebut hingga akhir kegiatan.
3. Strengthening Cognitive Organization
Kegiatan penguatan dilakukan untuk kembali mengingatkan langkah kegiatan dan juga melakukan refleksi apakah sudah memahami materi tersebut sesuai dengan pengetahuan peserta didik sebelumnya.
Jika dilihat dari pandangan yang dijabarkan, maka pembelajaran bermakna yang telah dilakukan sudah memenuhi kriteria yang dimaksud. Mengutip apa yang disampaikan oleh Pelaksana tugas (Plt.) Kepala Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Kemendikbudritek, Zulfikri Anas mengenai Kurikulum Merdeka disampaikan jika:
Penekanannya di sini adalah seberapa jauh terjadinya perubahan proses belajar supaya penuntasan penyampaian materi sekarang lebih kepada pelayanan terhadap anak, sehingga setiap anak dapat menemukan cara yang terbaik bagi dirinya untuk tumbuh dan berkembang.
Pembelajaran bermakna lebih mudah diterapkan pada jenjang sekolah dasar. Sesuai dengan perkembangan kemampuan mereka dalam menerima bentuk konkrit yang dapat diindera, maka pembelajaran bermakna menjadi salah satu solusi terbaik yang dapat dilakukan. Hanya saja beberapa kendala yang biasanya dihadapi guru dalam mempersiapkan kegiatan belajar ini antara lain:
- Memerlukan waktu untuk mengondisikan awal kegiatan dilakukan.
- Dibutuhkan pertanyaan pemantik agar saat diskusi dan tanya jawab semua peserta didik aktif mengikutinya.
- Kesabaran dalam melakukan koordinasi dan refleksi kegiatan pembelajaran.
Kesimpulan
Pembelajaran bermakna memiliki makna mendalam dalam kegiatan pembelajaran di jenjang sekolah dasar. Pembelajaran yang disesuaikan dengan perkembangan usia peserta didik dan tahap kegiatan yang dapat diterima dalam proses pembelajaran menjadikan pembelajaran bermakna menjadi pilihan yang tepat.
Memaknai setiap kegiatan yang dilakukan dengan pengalaman nyata dan permainan dapat memberikan pengalaman yang dapat diingatnya di jenjang sekolah selanjutnya. Harapannya dengan menemukan sendiri konsep dasar ini, dapat diingat dan dijadikan langkah awal untuk menapaki kemampuan di jenjang selanjutnya.
Oleh: Dwi Yulianti, S.Mat, S.Pd. (Oase_biru)
Sumber Referensi:
https://kurikulum.kemdikbud.go.id/kurikulum-merdeka/berita/detail/kurikulum-merdeka-tingkatkan-kualitas-pembelajaran-siswa
https://www.gramedia.com/literasi/teori-ausubel/#google_vignette