Opini  

Manipulasi  Spiritual: Kebijakan Politik Dalam Bayang–Bayang Ibadah Kurban

Penulis: Ade Candra, S.Pt (PNS Dinas Pertanian Pasaman)

Adhianti Wardhani
Kebijakan Politik Dalam Bayang–Bayang Ibadah Kurban
Ilustrasi Ibadah Kurban. (Foto: Pexels/ Bob Ward)

Suara Kreatif kali ini mengangkat artikel yang di tulis oleh Ade Candra dengan judul Manipulasi Spiritual: Kebijakan Politik Dalam Bayang–Bayang Ibadah Kurban.

Ibadah kurban, sebuah praktik keagamaan yang memiliki akar kuat dalam tradisi Islam. Telah lama menjadi bagian penting dalam budaya dan identitas Muslim di seluruh dunia. Ibadah ini bermakna pengorbanan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sayangnya, tidak jarang ibadah ini disusupi oleh kepentingan politik yang memanipulasi sifat spiritualnya.

Banyak contoh dalam kehidupan nyata yang menunjukkan fenomena manipulasi spiritual yang melibatkan kebijakan politik dalam konteks ibadah kurban. Sebelum membahas manipulasi spiritual dalam ibadah kurban, penting untuk memahami makna dan konsep di baliknya.

Ibadah kurban adalah bentuk pengorbanan hewan yang dilakukan oleh umat Muslim pada hari raya Idul Adha. Tujuannya adalah untuk mengikuti jejak Nabi Ibrahim yang bersedia mengorbankan putranya sebagai tanda taat kepada perintah Allah SWT. Ibadah ini melibatkan pengorbanan hewan ternak, di mana dagingnya dibagikan kepada yang membutuhkan. Sebagian dagingnya juga bisa disimpan untuk dikonsumsi oleh keluarga sendiri.

Dalam beberapa kasus, ibadah kurban telah menjadi objek politik yang dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu. politisasi ibadah ini dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berikut ini.

Kontrol dan Pemantauan Ibadah Kurban

Pemerintah atau kelompok politik tertentu mungkin berupaya mengendalikan distribusi dan pelaksanaan ibadah kurban untuk memperoleh keuntungan politik. Mereka dapat memonitor dan mengatur pembagian daging kurban sesuai dengan preferensi politik mereka, dengan memberikan lebih banyak kepada pendukung mereka dan mengabaikan kelompok-kelompok yang tidak sejalan dengan kepentingan politik.

Pemaknaan Simbolis Ibadah Kurban

Pihak politik yang ingin mendapatkan dukungan massa dapat memanfaatkan simbolisme ibadah kurban untuk menyampaikan pesan politik mereka. Mereka mungkin mengkaitkan aksi pengorbanan ini dengan narasi politik mereka, menggambarkannya sebagai pengorbanan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan politik tertentu.

Kritik dan Pemecah-Belah

Ada situasi di mana pihak politik mencoba mengkritik atau memecah-belah umat dengan menggunakan ibadah kurban sebagai alat. Mereka mungkin mengeluarkan pernyataan atau kampanye yang mencoba menyebabkan perpecahan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, berusaha memperoleh keuntungan politik dari konflik yang muncul.

Terkait hal diatas Manipulasi spiritual dalam ibadah kurban memiliki dampak negatif yang signifikan. Praktik ini melanggar esensi dan tujuan sebenarnya dari Ibadah kurban tersebut. Dimana ibadah kurban seharusnya dilakukan dengan niat tulus dan ikhlas sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, menjadi tercemar oleh motif politik yang sering kali bertentangan dengan nilai-nilai agama.

Hal ini merusak makna spiritual dan menghilangkan esensi pengorbanan yang seharusnya murni untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Selain itu, manipulasi spiritual dalam ibadah kurban juga dapat memicu perpecahan dan konflik dalam masyarakat. Ketika kepentingan politik diletakkan di atas nilai-nilai keagamaan, umat Muslim dapat terpecah-belah menjadi kelompok-kelompok yang saling berselisih.

Hal ini berpotensi merusak persatuan dan kerukunan sosial yang seharusnya menjadi landasan kuat bagi Masyarakat. Manipulasi spiritual juga dapat mempengaruhi keberlanjutan ibadah kurban itu sendiri. Jika masyarakat merasa bahwa ibadah kurban digunakan sebagai alat politik untuk memanipulasi dan membagi-bagi mereka, maka kepercayaan dan partisipasi dalam ibadah tersebut dapat menurun.

Hal ini dapat mengurangi manfaat sosial dan kemanfaatan dari ibadah kurban yang seharusnya memberikan keadilan sosial dan solidaritas di antara umat muslim. Untuk melawan manipulasi spiritual dalam ibadah kurban, langkah-langkah berikut dapat diambil:

1.Pendidikan dan Kesadaran

Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang kuat tentang makna sejati ibadah kurban dan bahaya manipulasi politik terhadapnya. Pendidikan agama yang benar dan penekanan pada nilai-nilai kebersamaan dan persatuan dapat membantu membangun kesadaran yang lebih kuat di antara umat muslim.

2. Transparansi dan Akuntabilitas

Dalam pelaksanaan ibadah kurban, transparansi dalam proses pengumpulan dan distribusi daging kurban harus diutamakan. Pemerintah atau lembaga yang bertanggung jawab harus memberikan laporan terbuka tentang alokasi dan pendistribusian daging kurban, sehingga dapat dicegah praktik manipulasi.

Baca juga: Verrel Bramasta Resmi Bergabung ke PAN, Angkat Isu KDRT Dalam Janji Caleg-nyaMenjadi

3. Kritis terhadap Narasi Politik

Masyarakat harus dilengkapi dengan pemahaman yang kritis terhadap narasi politik yang mencoba memanfaatkan ibadah kurban. Mereka perlu mampu membedakan antara pesan agama dan pesan politik yang ingin memanipulasi ibadah tersebut. Kritis terhadap narasi politik akan membantu mempertahankan integritas ibadah kurban

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan manipulasi spiritual dalam ibadah kurban adalah fenomena yang merugikan. Karena merusak makna spiritual ibadah tersebut dan mengabaikan tujuan aslinya. Politisasi ibadah kurban memecah-belah umat dan merusak persatuan sosial. Dalam menghadapi manipulasi spiritual ini, pendidikan, transparansi, dan kritis terhadap narasi politik perlu ditekankan. Hanya dengan Upaya bersama Manipulasi Spiritual: Kebijakan Politik Dalam Bayang–Bayang Ibadah Kurban dapat diatasi.

 

Referensi:

1. Mengukur Keikhlasan Berkurban : Memahami Makna Sejati Di Balik Pengorbanan. https://www.kompasiana.com/farmerokeofficial6234/649a4b9808a8b57e4d177362/mengukir-keikhlasan-berkurban-memahami-makna-sejati-di-balik-pengorbanan

2. Pesan Spritual Dan Sosial Idul Kurban Uinjkt.ac.idhttps://www.uinjkt.ac.id.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *