Memasuki pertengahan era Industri 4.0 situasi dunia penuh ketidakpastian dan mudah berubah, untuk itu industri kreatif di Indonesia dituntut untuk semakin kreatif, selalu adaptif dan inovatif.
Pandemi COVID-19 berdampak pada industri kreatif. Sebagian besar industri kreatif seperti hiburan, seni, dan desain mengalami penurunan yang signifikan karena kegiatan tersebut bergantung pada kerumunan orang dan interaksi langsung dengan publik.
Beberapa acara industri kreatif yang memberikan pendapatan utama seperti konser musik dan pameran seni harus dibatalkan atau ditunda karena terjegal peraturan larangan berkerumum dalam jumlah yang banyak atau kerumunan masa.
Walaupun begitu pandemi mendorong munculnya inovasi baru dalam bidang ekonomi kreatif. Semua sistem yang ada berubah menjadi online. Mulai dari layanan pengiriman makanan, layanan belanja , layanan video konferensi seperti aplikasi Zoom ataupun Google Meet, layanan kursus dan edukasi , layanan konsultasi dan perawatan kesehatan.
Risiko dan Tantangan Perekonomian 2023
Mengutip dari paparan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada kuliah umum di UNDIP. Persoalan dan tantangan bangsa Indonesia tidaklah sedikit. Begitu banyak dan sangat kompleks. Seperti halnya memasuki tahun 2023, kita dapat mengantisipasi risiko dan mengambil pelajaran dari peristiwa yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya.
Berikut adalah gambaran Risiko dan Tantangan Perekonomian 2023: Potensi munculnya varian baru seperti varian Delta dan Omicron; Dampak Covid 19 mendorong tingkat utang global ke level tertinggi; Kondisi geopolitik yang tidak kondusif sehingga menimbulkan krisis energi dan pangan; Pandemi dan perang yang mengakibatkan ketimpangan global. Seperti proses vaksinasi, pertumbuhan ekonomi, akses pendidikan dan kesehatan, lapangan pekerjaan; Pemulihan dunia usaha karena sebagian besar pemilik usaha di dunia terpaksa tutup permanen atau mengalami kebangkrutan; Terbatasnya Ruang stimulus fiskal dan moneter; Transisi pertumbuhan yang berkelanjutan. Komitmen pemerintah dalam mendukung penurunan emisi gas rumah kaca.
Industri Kreatif yang Mengalami Peningkatan
Berikut ini beberapa perkembangan industri kreatif di Indonesia yang ada saat ini:
Peningkatan investasi: Terdapat peningkatan investasi dari investor asing dalam industri kreatif di Indonesia terutama dalam bidang animasi, game, dan teknologi kreatif;
Pertumbuhan ekonomi kreatif: Di Indonesia Ekonomi kreatif telah tumbuh dengan pesat dan terus meningkat. Sektor yang mengalami peningkatan adalah fashion, desain, dan seni visual yang mengalami pertumbuhan yang signifikan;
Meningkatnya ekspor produk kreatif: Kerajinan, fashion, dan karya seni telah meningkat ekspornya ke pasar internasional;
Peningkatan akses terhadap teknologi: Akses terhadap teknologi mengalami peningkatan di Indonesia dimana memberikan dorongan bagi industri kreatif di dalam negeri;
Peningkatan kolaborasi antar industri: Terdapat peningkatan kolaborasi antar industri bidang kreatif seperti industri film dengan industri musik dan seni pertunjukan.
Industri Kreatif Butuh SDM Penuh Ide Kreatif
Sebagian besar pelaku ekraf adalah anak muda (millennial). Industri kreatif digital berpotensi tumbuh lebih besar jika mereka dapat diberdayakan dengan baik. Terlebih bahwa negara Indonesia memiliki bonus demografi, yaitu jumlah penduduk usia produktif lebih tinggi dibandingkan usia non produktif.
Setelah mempelajari resiko dan tantangan serta berbagai isu yang berkaitan dengan industri kreatif, dapat disimpulkan bahwa penting untuk mengejar ketertinggalan negara kita terhadap negara maju bukan hanya menjadi tugas pemerintah saja. Seluruh masyarakat khususnya anak muda usia produktif harus sadar dan perlu menggali ide dan kreativitas.
Karena untuk pelaksanaan semua proses produksi, industri kreatif membutuhkan tenaga dengan ide-ide kreatif. Sebagai individu yang dinamis, kita harus mampu menggali ide tanpa batas. Industri kreatif berkembang dari waktu ke waktu dan harus didukung oleh sumber daya manusia yang kompatibel dan berpendidikan.
Pasca pandemi, ada beberapa ide pendidikan yang menarik yang dapat diimplementasikan:
Pendidikan yang difokuskan pada keterampilan: Pandemi telah menunjukkan betapa pentingnya memiliki keterampilan yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Pendidikan yang difokuskan pada keterampilan akan membantu siswa mempersiapkan diri untuk menghadapi dunia kerja di masa depan;
Pendidikan yang menekankan kolaborasi: Pandemi telah menunjukkan betapa pentingnya bekerja sama secara efektif. Pendidikan yang menekankan pada kolaborasi akan membantu siswa belajar bekerja sama dengan orang lain, terutama melalui proyek-proyek kelompok;
Pendidikan yang menekankan kemandirian: Pandemi telah menunjukkan betapa pentingnya kemandirian terutama dalam mengelola waktu dan belajar secara mandiri. Pendidikan yang menekankan pada kemandirian akan membantu siswa belajar untuk mengelola waktu dan belajar secara efektif tanpa bantuan orang lain;
Pendidikan yang memperkuat kemampuan adaptasi: Dunia terus berubah dengan cepat, terutama setelah pandemi. Pendidikan yang memperkuat kemampuan adaptasi siswa akan membantu mereka menyesuaikan diri dengan perubahan dan menghadapi tantangan di masa depan.
Sumber: Paparan Dr. Sandiaga Salahuddin Uno, MBA., Kuliah Umum UNDIP, “Kebijakan Pariwisata yang Agile dan Inovatif Pada Era Vuca”.
Responses (2)