Indonesia, Negeri Seribu Influencer, Minim Literasi Digital – Indonesia, negeri yang terkenal dengan keindahan alamnya, lingkungan sekitarnya, dan…banyaknya influencernya. Selain itu, populasi pengguna internet di negara ini menempati peringkat keempat di dunia.
Namun sayangnya kita masih tertinggal dalam hal literasi digital. Apalagi dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, skor literasi digital Indonesia masih jauh tertinggal.
Menurut paparan Hary Budiarto, Kepala Badan Pengembangan SDM Kominfo, Indeks Masyarakat Digital Indonesia (IMDI) sepanjang tahun 2023 hanya mencapai angka 43,18, sedangkan Malaysia sudah mencapai angka 60.
Kondisi ini sangatlah memprihatinkan, pasalnya di tengah derasnya arus informasi dan teknologi, masyarakat yang tidak memiliki kemampuan literasi digital yang memadai akan mudah terjerumus dalam berbagai dampak negatif, seperti penipuan online, cyberbullying, penyebaran hoax, dan radikalisme.
Mengapa Literasi Digital Indonesia Masih Rendah?
Literasi digital pada dasarnya merujuk pada kemampuan individu untuk menggunakan dan memahami teknologi digital secara efektif. Sayangnya, banyak masyarakat yang tidak mengetahui apa itu literasi digital. Jangankan manfaatnya, definisinya pun masih asing.
Terlebih lagi, akses terhadap edukasi dan informasi mengenai literasi digital seringkali terbatas, khususnya di daerah-daerah terpencil. Hal ini menimbulkan kesenjangan pengetahuan dan keterampilan digital antara berbagai kelompok masyarakat.
Kemudian, banyak orang yang beranggapan bahwa literasi digital tidak penting. Bagi sebagian dari mereka, internet hanyalah sarana hiburan dan kesenangan semata, tanpa perlu mendalami aspek keamanan dan etika di dunia digital.
Pandangan ini sering kali muncul karena kurangnya pemahaman akan potensi risiko yang dapat timbul, serta dampak positif yang dapat diperoleh melalui pengetahuan tentang literasi digital.
Selanjutnya, banyak program edukasi tentang literasi yang dikemas dengan cara yang membosankan. Materinya terlalu teoritis dan tidak relevan dengan kehidupan sehari-hari.
Tidak hanya itu, rendahnya literasi digital membuat masyarakat mudah terpapar hoax. Mereka tidak tahu bagaimana cara memeriksa kebenaran informasi dan melindungi diri dari bahaya di dunia digital.
Ketidakpahaman dalam memeriksa kebenaran informasi menjadi masalah mendasar yang dihadapi banyak individu. Sebagian besar masyarakat belum teredukasi dengan baik mengenai keterampilan kritis dalam memilah dan memverifikasi berita yang mereka temui di platform digital.
Ancaman Tersembunyi di Era Digital
Di era digital ini, internet bagaikan pisau bermata dua. Satu sisi, internet membuka gerbang informasi dan peluang tak terbatas. Di sisi lain, ia juga menyimpan bahaya tersembunyi. Rendahnya literasi digital bagaikan bom waktu yang siap meledak. Dampaknya tidak hanya terbatas pada individu, tetapi juga pada bangsa secara keseluruhan.
Kurangnya pengetahuan tentang keamanan siber membuat masyarakat rentan menjadi korban penipuan online dan kejahatan siber lainnya. Penipuan berkedok investasi bodong, phising, dan pencurian data pribadi marak terjadi dan merugikan banyak orang.
Selain itu, rendahnya literasi digital dapat memperparah kesenjangan digital antar kelompok masyarakat. Kelompok masyarakat yang memiliki akses dan pemahaman yang baik terhadap informasi teknologi cenderung lebih mampu mengikuti perkembangan zaman, sementara mereka yang tertinggal dapat terpinggirkan dari kemajuan tersebut.
Kesenjangan
Kesenjangan ini dapat menimbulkan hambatan dalam penerapan berbagai inisiatif pembangunan, mulai dari pendidikan hingga sektor pekerjaan. Di sisi lain, ketidaksetaraan dalam akses dan penguasaan teknologi informasi dapat memperkuat ketidakadilan sosial, memperpanjang jurang antara mereka yang memiliki pengetahuan digital dan yang tidak.
Tidak hanya itu, kurangnya kemampuan digital menghambat masyarakat untuk memanfaatkan teknologi digital secara optimal untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing. Sebab, tanpa keterampilan digital yang mumpuni, potensi ekonomi suatu bangsa terancam terhambat karena masyarakat tidak dapat memanfaatkan secara optimal inovasi dan peluang yang ditawarkan oleh teknologi digital.
Kurangnya Keterampilan Digital
Selain itu, dampak dari kurangnya keterampilan digital dapat melemahkan ketidaksetaraan akses terhadap peluang ekonomi. Masyarakat yang tidak mampu menguasai teknologi digital memiliki risiko tertinggal dalam persaingan pasar kerja yang semakin bergeser ke arah digital.
Terlebih lagi, ruang digital yang tidak terliterasi dengan baik dapat menjadi ruang subur bagi penyebaran ideologi radikal dan ekstremis. Ketidakmampuan untuk mengidentifikasi dan menilai dengan kritis dalam ruang digital dapat memicu penyebaran pandangan yang merugikan, yang pada gilirannya dapat mengancam keamanan informasi nasional dan stabilitas negara.
Langkah Nyata untuk Meningkatkan Literasi Digital
Meningkatkan literasi digital bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Upaya pendidikan dan pelatihan perlu digalakkan, baik melalui program formal di sekolah dan universitas, maupun melalui program informal di komunitas dan masyarakat luas.
Pemerintah perlu mengalokasikan anggaran yang memadai untuk program literasi digital, bekerja sama dengan berbagai pihak, seperti akademisi, komunitas, dan organisasi non-pemerintah, untuk merancang program yang efektif dan tepat sasaran.
Media massa dan influencer juga dapat berpartisipasi dalam menyebarkan informasi dan edukasi tentang literasi digital kepada masyarakat luas. Konten edukatif yang menarik dan mudah dipahami dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya literasi digital.
Menjadi Masyarakat Digital yang Tangguh
Literasi digital bukan hanya tentang mempelajari teknologi, tetapi juga tentang membangun budaya digital yang bertanggung jawab. Masyarakat perlu dibekali dengan kemampuan berpikir kritis, menganalisis informasi, dan menggunakan teknologi digital secara etis dan bertanggung jawab.
Dengan meningkatkan literasi digital, kita dapat membangun masyarakat digital yang tangguh dan adaptif, mampu memanfaatkan teknologi digital untuk kemajuan bersama, dan terhindar dari berbagai dampak negatifnya. Literasi digital adalah kunci untuk membangun masa depan Indonesia yang lebih cerah.
https://selular.id/2021/11/pentingnya-literasi-digital-untuk/