Hikmah dibalik Fenomena Alam La Nina – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkapkan bahwa, La Nina berpotensi melanda Indonesia pada periode Juli, Agustus, September (JAS) 2024. Seperti yang dijelaskan di artikel sebelumnya yaitu “Apa Perbedaan El Nino dan La Nina?”, yang menjelaskan dampak negatif La Nina. Dalam artikel ini, penulis akan lebih menjelaskan dampak positif dari fenomena alam tersebut.
Terlepas dari pandangan umum yang sering kali mengaitkan fenomena La Nina dengan dampak negatif seperti banjir dan tanah longsor. Selain itu, ternyata banyak manfaat yang dapat kita peroleh dari fenomena ini. Melalui pemahaman yang lebih mendalam, kita dapat menemukan sisi positif yang membantu berbagai aspek lingkungan dan kehidupan manusia.
Mengapa La Nina Penting untuk Dipahami?
La Nina merupakan fenomena alam yang ditandai dengan penurunan suhu permukaan air laut di Samudra Pasifik bagian tengah dan timur. Fenomena ini mengakibatkan perubahan pola cuaca di banyak wilayah di dunia, termasuk Indonesia.
Tentu saja, dengan memahami La Nina, kita dapat mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem, seperti hujan lebat yang dapat menyebabkan banjir dan tanah longsor. Selain itu, kita juga dapat memahami La Nina juga penting bagi para petani untuk mengatur jadwal tanam mereka agar terhindar dari kerugian akibat gagal panen.
Manfaat La Nina
Pertanian Berkelanjutan
Peningkatan curah hujan yang ditimbulkan oleh La Nina seringkali dianggap sebagai berkah bagi sektor pertanian. Indonesia adalah negara agraris yang bergantung pada ketersediaan air untuk irigasi.
Meningkatnya curah hujan tak hanya memastikan tanaman mendapatkan asupan air yang cukup, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produksi pangan. Keadaan ini menjadi sangat vital mengingat kebutuhan pangan yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk.
Oleh karena itu, La Nina dapat dianggap sebagai momentum untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.
Karena naiknya curah hujan, Analis Pertanian Sydney memperkirakan dampak La Nina terhadap tanaman pangan akan lebih menguntungkan daripada El Nino. Seperti yang dilansir oleh website “Reuters.com”, La Nina sangat baik untuk negara-negara penghasil beras dan minyak sawit di Asia Tenggara.
India, pemasok beras terbesar kedua di dunia, membatasi ekspor bahan pokok tersebut setelah musim yang buruk disebabkan oleh El Nino. La Nina, kebalikannya, cuaca basahnya dapat meningkatkan hasil panen, sementara musim hujan yang normal di India akan meningkatkan produksi pertanian. Namun dengan syarat “Hujan perlu turun sebelum penanaman sehingga terdapat kelembapan lapisan tanah yang baik atau teratur selama musim tanam.”
Sumber Daya Air Melimpah
Selain berdampak positif pada pertanian, peningkatan curah hujan yang disebabkan oleh La Nina juga memiliki manfaat terhadap sumber daya air. Air yang menjadi kebutuhan pokok setiap manusia menjadi lebih mudah untuk diperoleh, curah hujan yang tinggi mengisi ulang sumber-sumber air.
Sumber daya air yang melimpah memberikan asupan yang cukup untuk reservoir, danau, serta waduk yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai kebutuhan. Untuk aktivitas mulai dari irigasi, kebutuhan rumah tangga, hingga pembangkit listrik tenaga air.
Ketersediaan air yang melimpah ini sangat menguntungkan, terutama di daerah yang pada musim kemarau mengalami kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. La Nina, dengan caranya sendiri, membantu menjaga keseimbangan ekosistem dan memastikan keberlanjutan sumber daya air untuk masa depan.
Perikanan
Fenomena La Nina tidak hanya berdampak pada daratan, tapi juga lautan. Meningkatnya curah hujan membawa nutrisi dari darat ke laut, yang meningkatkan kesuburan perairan, mendorong melimpahnya plankton sumber makanan bagi ikan.
Hal ini berkontribusi pada peningkatan jumlah dan ukuran ikan yang bisa ditangkap. Para nelayan mendapatkan manfaat dengan hasil tangkapan lebih banyak, yang tidak hanya mencukupi kebutuhan lokal tapi juga memiliki potensi ekspor. Ini adalah contoh nyata bagaimana fenomena La Nina secara langsung meningkatkan ekonomi masyarakat di sektor perikanan.
Mengurangi Risiko Kekeringan
Salah satu manfaat terbesar dari La Nina adalah mengurangi risiko kekeringan yang memicu kebakaran yang sering terjadi selama El Nino. Curah hujan yang tinggi membantu menjaga kelembapan tanah dan menyediakan air untuk berbagai keperluan, dari pertanian hingga kebutuhan hidup sehari-hari.
Dengan meningkatnya curah hujan, perlindungan terhadap hutan dan ekosistem yang rentan terhadap kebakaran meningkat, serta polusi udara dapat ditekan. Dengan kata lain, La Nina menjadi penyeimbang alami dalam siklus hidrologi, membantu menjaga ketersediaan air di berbagai belahan dunia. Memberikan manfaatnya di daerah yang seringkali mengalami masalah kekeringan hingga kebakaran hutan.
Keanekaragaman Hayati Lebih Baik
Curah hujan yang meningkat akibat La Nina juga berperan dalam meningkatkan keanekaragaman hayati menjadi lebih baik. Hutan dan lahan menjadi lebih hijau, ekosistem sungai dan danau lebih kaya, serta spesies flora dan fauna mempunyai kesempatan berkembang.
Ketersediaan air yang cukup dan habitat yang kondusif memungkinkan spesies-spesies yang terancam punah mempunyai peluang berkembang biak lebih baik. Dengan demikian, La Nina secara tidak langsung mendukung upaya pelestarian keanekaragaman hayati dan menjaga keseimbangan lingkungan hidup.
Kesimpulan
Seringkali dicap sebagai fenomena yang membawa malapetaka, namun jika dilihat dari sisi yang berbeda, La Nina memiliki manfaat untuk kehidupan. Fenomena La Nina memberikan kesempatan bagi kita untuk memperbaiki, meningkatkan, dan memelihara keseimbangan ekosistem serta kehidupan sosial ekonomi masyarakat.
Namun, perlu diingat bahwa manfaat tersebut tidak terjadi secara merata di setiap wilayah yang terkena dampak La Nina. Oleh karena itu, perlu kerjasama antar negara dan pihak terkait untuk mengoptimalkan manfaat dan melindungi produksi pangan dari dampak negatifnya.
Dengan memahami dan memanfaatkan momen ini dengan bijak adalah kunci untuk meraih manfaat maksimal dari fenomena alam ini.
Referensi
https://www.bmkg.go.id/?lang=ID