Menikmati Kuliner di Pasar Ngasem
Berburu kuliner di Pasar Ngasem – Berwisata ke Yogyakarta memang selalu ada kisah yang bisa dibagikan. Kali ini saya mampir ke Pasar Ngasem, letaknya tidak jauh dari Keraton Yogyakarta. Di sini banyak jenis makanan yang bisa kita nikmati, mulai dari kue, paket nasi, maupun jajanan kering.

Pasar Ngasem buka jam 5 pagi hingga jam 4 sore. Pada akhir pekan dan hari libur nasional, Pasar Ngasem ini biasanya lebih ramai lagi. Saat pagi hari saya ke sana, pasar sudah sangat ramai dan ada antrean panjang di beberapa spot, antara lain:
Bakpia dan Wingko
Pembuatan bakpia dan wingko dapat kita saksikan langsung, dan setiap diangkat dari tempatnya langsung diserbu pembeli yang setia mengantri. Alhasil kita dapat menikmati bakpia dan wingko yang masih panas. Untuk yang mau dibawa keluar kota, tidak perlu khawatir karena bakpia dan wingko ini ditempatkan dengan rapi pada kotak dus dan dimasukkan dalam paper bag seperti layaknya kita membeli di toko oleh-oleh.

Bakpia dan wingko yang dijual bisa dibeli seharga Rp. 2.000 per buah. Kita bisa beli per kotak isi 5 maupun 10 buah. Untuk daya tahan bakpia dan wingko ini bisa tahan 4 hari.
Baca juga: Jalan-Jalan ke Manggarai “Antara Jejak Presiden dan Menikmati Kuliner”
Apem
Apem seharga Rp.3.500 per buah ini terasa begitu gurih dan manis. Perpaduan kelapa dan gula yang pas serta teksturnya yang padat membuat saya cukup kenyang menikmatinya.

Banyak juga pembeli yang antre, bahkan ada pembeli yang memesan 100 buah. Apem yang dijual pun hanya 1 macam saja, yaitu warna putih. Sayangnya kue apem ini hanya bisa bertahan selama 2 hari.
Makanan Prasmanan
Di Pasar Ngasem ini banyak pembeli yang baru selesai berolahraga sepeda dan langsung mengantri di penjual makanan prasmanan. Saya cukup bingung dengan banyaknya pilihan makanan yang disajikan, bahkan ada beberapa jenis sayur yang jarang saya makan seperti oseng genjer dan bobor kelor.

Selain nasi, ada juga bubur nasi yang dapat langsung kita nikmati dengan pilihan masakan yang ada. Salah satu warung makan yang terkenal adalah Warung Makan Bu Sirep yang cukup banyak pembelinya.
Wedang Uwuh
Begitu melihat minuman, ini saya langsung memesannya. Rasanya begitu alami dengan perpaduan sereh, jahe, dan gula batu. Wedang uwuh bermanfaat untuk meningkatkan imunitas, meredakan perut kembung dan melancarkan peredaran darah.

Bahan yang digunakan penjualnya juga masih segar dan dibuat langsung di tempat.
Snack Kering
Untuk penggemar camilan, di sini banyak pilihan yang bisa dibeli, mulai dari kacang goreng, keripik singkong, keripik sukun, rengginan, peyek, slondok, dan masih banyak yang lain lagi. Harganya pun juga lebih terjangkau dibanding toko oleh-oleh.
Walaupun terhitung pasar tradisional, Pasar Ngasem sendiri sudah mengikuti perkembangan zaman dengan menggunakan sistem pembayaran melalui scan QR Code. Selain lebih praktis karena tidak perlu menyiapkan uang kembalian, sistem ini dinilai aman karena tidak melibatkan uang fisik, terlebih bagi penjual makanan. Yang saya suka dengan makanan yang dijual di sini adalah cara memasaknya dengan arang. Walaupun sudah kenyang tapi banyak pilihan makanan lain yang masih menggoda. Bagi pembaca yang berwisata ke Yogyakarta, jangan lupa mampir ke Pasar Ngasem.











