Apa Itu Sedentary Lifestyle? Dampak dan Cara Mengatasinya

Dampak Buruk Akibat Kurangnya Aktivitas Fisik

Donyawan Maigoda
Ilustrasi Sedentary Lifestyle
Ilustrasi Sedentary Lifestyle (Foto: pexel.com)

Apakah kamu sering duduk di depan komputer sepanjang hari? Apakah pekerjaan atau gaya hidup kamu membuat kamu jarang bergerak? Jika ya, kamu mungkin mengalami apa yang disebut “sedentary lifestyle” atau gaya hidup yang kurang aktif.

Meskipun gaya hidup ini tampaknya nyaman, karena kita tidak perlu banyak bergerak atau beraktivitas fisik. Namun, dampaknya pada kesehatan tubuh bisa sangat serius, dan perlu kita waspadai.

Apa Itu Sedentary Lifestyle? Dampak dan Cara Mengatasinya

Pada artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut apa yang dimaksud dengan sedentary lifestyle, mengapa hal ini menjadi masalah kesehatan yang perlu kita waspadai, serta bagaimana kita dapat mengatasi dampak buruk yang ditimbulkannya.

Ilustrasi Sedentary Lifestyle
Ilustrasi Sedentary Lifestyle (Foto: pexel.com)

Apa itu Sedentary Lifestyle?

Sedentary lifestyle adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan gaya hidup di mana seseorang cenderung malas untuk melakukan aktivitas fisik atau menggerakkan tubuhnya. Dalam konteks ini, aktivitas fisik mencakup segala hal mulai dari berjalan kaki hingga berolahraga intens. Orang dengan gaya hidup sedentari sering menghabiskan banyak waktu duduk atau berbaring dalam posisi yang minim aktivitas fisik.

Menurut Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), sedentary lifestyle dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan di luar waktu tidur dan hanya mengeluarkan kalori dalam jumlah sedikit, yaitu kurang dari 1,5 METs (Metabolic Equivalent Task, yang mengukur intensitas aktivitas fisik).

Gaya hidup ini seringkali terkait dengan pekerjaan yang memerlukan banyak waktu di depan komputer, tetapi juga bisa disebabkan oleh kebiasaan seperti menonton TV berjam-jam atau bermain ponsel sepanjang hari tanpa melakukan aktivitas fisik yang cukup.

Dampak Sedentary Lifestyle

Gaya hidup sedentary memiliki dampak buruk yang signifikan pada kesehatan tubuh. Berikut adalah beberapa dampak negatif yang seringkali terkait dengan gaya hidup ini:

1. Meningkatkan risiko obesitas

Pertama-tama, dampak paling umum yaitu meningkatnya risiko obesitas atau kelebihan berat badan. Ketika seseorang tidak aktif secara fisik, tubuh cenderung tidak membakar kalori dengan efisien, yang mengakibatkan penumpukan lemak.

2. Meningkatkan risiko diabetes

Kemudian, gaya hidup ini juga dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes. Risiko ini semakin tinggi jika seseorang tidak hanya kurang bergerak, tetapi juga mengkonsumsi makanan tinggi gula dan kalori.

3. Meningkatkan risiko penyakit jantung

Selanjutnya, kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan penumpukan lemak dan kolesterol pada pembuluh darah arteri. Hal ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung seperti serangan jantung, jantung koroner, dan penyakit arteri koroner.

4. Memicu gangguan mental

Berikutnya, gaya hidup seperti ini juga dapat berdampak pada kesehatan mental. Ketika seseorang menghabiskan banyak waktu dalam keadaan diam, perasaan stres, kecemasan, dan depresi dapat lebih mungkin terjadi. Aktivitas fisik dapat membantu melepaskan endorfin, yang meningkatkan suasana hati.

5. Penurunan kualitas hidup

Tidak hanya itu, gaya hidup seperti ini, juga dapat mengurangi kualitas hidup. Keterbatasan mobilitas dan risiko kesehatan yang meningkat dapat membatasi kemampuan seseorang untuk menikmati kehidupan secara penuh.

6. Risiko kesehatan lainnya

Selain dampak-dampak di atas, sedentary lifestyle juga telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan lainnya, termasuk osteoporosis (penyakit tulang rapuh), penyakit pernapasan, dan bahkan peningkatan risiko kanker.

Cara Mengatasinya

Mengatasi gaya hidup yang kurang aktif, memerlukan kesadaran dan upaya aktif untuk meningkatkan aktivitas fisik dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu kamu mengatasi gaya hidup sedentary:

1. Bergerak secara teratur

Jika pekerjaan atau kegiatan sehari-hari kamu mengharuskan untuk banyak duduk, luangkan waktu untuk berdiri, meregangkan tubuh, atau berjalan setiap 20-30 menit. Hal ini dapat membantu mengurangi dampak buruk dari duduk terlalu lama.

2. Jadwalkan olahraga

Tentukan jadwal rutin untuk berolahraga. Cobalah untuk melibatkan diri dalam aktivitas fisik seperti berjalan kaki, bersepeda, berenang, atau berlari. Setidaknya, usahakan untuk berolahraga selama 150 menit per minggu, sesuai rekomendasi dari World Health Organization (WHO).

3. Konsumsi makanan sehat

Perhatikan pola makan kamu. Pilih makanan yang seimbang dan sehat. Hindari makanan tinggi gula dan lemak jenuh. Konsumsi lebih banyak buah, sayuran, biji-bijian utuh, dan protein rendah lemak.

4. Buat jadwal yang konsisten

Tentukan jadwal rutin untuk berolahraga, dan usahakan untuk mematuhinya. Konsistensi adalah kunci untuk membentuk kebiasaan yang lebih sehat.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kamu dapat mengatasi gaya hidup yang kurang sehat ini dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Kesimpulan

Sedentary lifestyle adalah masalah kesehatan yang semakin mendapatkan perhatian di era modern ini. Gaya hidup di mana seseorang cenderung kurang aktifitas fisik, telah terbukti memiliki dampak negatif yang signifikan pada kesehatan tubuh.

Penting untuk diingat bahwa perubahan ini memerlukan komitmen dan konsistensi. Tetapi dengan kesadaran dan upaya yang tepat, Anda dapat meningkatkan kualitas hidup, mengurangi risiko kesehatan, dan meraih kesejahteraan yang lebih baik.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *