Tempat Legendaris di Sepanjang Sumbu Filosofi Yogyakarta

Yetti Rochadiningsih
Foto: Eko Hariyono/istockphoto.com
Foto: Eko Hariyono/istockphoto.com

Suara Kreatif kali ini akan membahas tentang Tempat Legendaris di Sepanjang Sumbu Filosofi Yogyakarta. Apa itu Sumbu Filosofi dan Sumbu Imajiner?

Sumbu Filosofi dan Sumbu Imajiner adalah istilah yang sering digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), dan selalu menjadi bagian penting dari peristiwa di sana dalam beberapa waktu terakhir.

Nah, pada sidang ke-45 Komite Warisan Dunia atau World Heritage Committee (WHC) di Riyadh, Arab Saudi, menetapkan Sumbu Filosofi Yogyakarta sebagai warisan budaya dunia, pada Senin (18/9) lalu. hal ini berdasarkan dokumen penetapan WHC 2345.COM 8B. 39., Sumbu Filosofi Yogyakarta telah sah diterima menjadi Warisan Budaya Dunia (World Heritage) dengan tajuk “The Cosmological Axis of Yogyakarta and Its Historic Landmarks“.

Pelestarian Yogyakarta sebagai City of Philosophy adalah upaya bersama melestarikan nilai-nilai budaya luhur DIY agar bisa diwariskan ke generasi berikutnya di seluruh dunia. Yuk ngintip apa aja sih yang legend di sana!

Es Tip Top

Kedai es krim Tip Top di Jogja telah melegenda sejak tahun 1936. Di jalan Margo Utomo (dulu Mangkubumi), mereka menawarkan menu yang klasik dengan irama musik era 1970-an. Meskipun terkesan klasik, kedai ini menarik untuk dikunjungi sambil menikmati suasana yang penuh filosofi.

Baca juga: Candi Yang Bisa Kita Sambangi di Jawa Tengah

Kopi Jos

Siapa yang belum pernah mencoba kopi legend yang satu ini? “menikmati pagi, sore dan malam, secangkir kopi panas, santai tanpa batas”, begitulah sepenggal lirik lagu Liburan Indie yang dinyanyikan oleh Endah & Rhesa. Kalimat tersebut menggambarakan betapa nikmatnya menyruput secangkir kopi panas. Di sepanjang jalan Margo Mulyo, kita juga dapat menikmati secangkir kopi khas Jogja, kopi tersebut terkenal dengan nama Kopi Jos.

Kopi Jos adalah kopi panas dengan arang membara yang menghasilkan suara yang khas. Beberapa orang percaya Kopi Jos berperan sebagai antitoxin karena arang dapat menyerap kafein dalam kopi. Untuk mencicipinya, cobalah secangkir Kopi Jos di Sumbu Filosofi yang penuh dengan nuansa kemistisan.

Malioboro Mall

Mal adalah simbol modernisasi, dan banyak mengukurnya dari hadirnya pusat perbelanjaan. Mengapa Malioboro Mall dianggap legendaris dalam sumbu filosofi? Karena mall pertama di Jogja ini berdiri di Jalan Malioboro pada 27 November 1993, menjadi tonggak modernisasi di kota ini.

Lumpia Samijaya

Lumpia dikenal sebagai makanan khas Semarang. Namun, di Jogja kita juga dapat menemukan lumpia yang namanya sudah sangat melegenda, yaitu Lumpia Samijaya. Warung lumpia ini memang tidak memiliki nama resmi, tapi masyarakat lebih mengenalnya dengan nama Samijaya karena terletak di depan toko Samijaya. Lokasi tepatnya berada di Jl. Malioboro, Suryatmajan, Kec. Danurejan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55271.

Meskipun melegenda, kita tidak akan menemukan warung atau bentuk rumah makan, hanya sebuah warung “emplek-emplek”. Akan tetapi jangan salah, lumpia yang terletak di Jalan Malioboro ini memang menyajikan menu yang sangat enak. Ada 3 varian menu yang dapat kita cicipi, yaitu biasa, ayam dan spesial. Untuk harga tidak usah khawatir, karena sangat cocok dengan kantong pelajar. Lumpia biasa dibandrol Lumpia Ayam Rp 5.000,00, dan Lumpia Spesial Rp 6.000,00. Bagaimana, apakah anda tertarik mencicipinya?

Stasiun Tugu

Stasiun Tugu, juga dikenal sebagai Stasiun Yogyakarta, merupakan salah satu gerbang utama ke Kota Jogja. Dibuka pada tahun 1887 oleh pemerintah Belanda, stasiun ini beroperasi 15 tahun setelah Stasiun Lempuyangan, yang merupakan stasiun besar pertama di Jogja. Awalnya, Stasiun Tugu fokus pada pengangkutan hasil bumi dari Jogja dan sekitarnya. Pada tahun 1905, stasiun ini mulai melayani penumpang. Salah satu ciri khasnya adalah pintu masuknya, yang meskipun mengalami beberapa perubahan, tetap menjadi ikon dari Stasiun Tugu saat ini.

Pasar Beringharjo

Pasar adalah elemen yang sangat krusial dalam kehidupan suatu kota. Aktivitas ekonomi berlangsung aktif di lokasi ini, dan setiap kota selalu memiliki pasar sebagai sarana utama. Demikian juga di Kota Jogja, di mana terdapat pasar utama yang disebut Pasar Beringharjo.

Pasar memiliki peran yang sangat vital dalam kehidupan suatu kota, dengan aktivitas ekonomi yang berpusat di sana. Setiap kota selalu memiliki pasar sebagai pusat utama aktivitas ekonomi. Begitu juga dengan Kota Jogja, di mana terdapat pasar utama yang dikenal sebagai Pasar Beringharjo.

Sate Kere Beringharjo

Kepul asap nampak di keramaian Pasar Beringharjo, tidak hanya satu titik, namun asap tersebut berasal dari berbagai tempat di sudut-sudut pasar. Tapi jangan khawatir, asap tersebut bukanlah asap kebakaran atau sesuatu yang negatif. Asap tersebut berasal dari para pedagang sate kere. Yaa, sate kere !! salah satu makanan yang wajib kita cicipi jika melintasi Pasar Beringharjo.

Di keramaian Pasar Beringharjo, Anda akan melihat awan asap muncul bukan hanya dari satu tempat, tetapi dari berbagai sudut pasar. Jangan kuatir, asap tersebut bukan disebabkan oleh kebakaran. Asap ini berasal dari para pedagang sate kere. Ya, sate kere! Ini adalah salah satu hidangan yang perlu Anda rasakan saat berkunjung ke Pasar Beringharjo.

Sate kere adalah sate gajih sapi. Dari baunya saja kita dapat mengira bahwa sate ini enak untuk disantap. Disebut sate kere karena terbuat dari gajih, bukan daging, karena daging merupakan makanan yang identik dengan orang kaya, sedangkan gajih dianggap makanan orang kere (miskin). Sate ini dijual satu tusuknya Rp 2.500,00. Tidak ada salahnya kita mencoba salah satu makanan unik ini.

Mirota Batik

Pasti kita semua sudah akrab dengan merek Mirota. Mirota adalah sebuah perusahaan ternama yang berbasis di Yogyakarta. Beberapa cabang usahanya yang terkenal meliputi Mirota Bakery, Mirota Kampus, Mirota Pasar Raya, dan Mirota Batik. Seluruhnya adalah bagian dari perusahaan yang dimiliki oleh Hamzah Sulaiman. Salah satu divisi bisnisnya yang berpegang pada prinsip filosofi tertentu adalah Mirota Batik, sebuah toko yang berlokasi di depan Pasar Beringharjo. Berdiri pertama kali pada tahun 1977, awalnya beroperasi sebagai Toko Minuman dan Roti Tart yang kemudian dikenal dengan singkatan “Mirota.” Seiring berjalannya waktu, toko ini berkembang menjadi tempat yang menjual berbagai produk khas Jogja seperti kerajinan tangan, batik, obat-obatan tradisional, makanan, barang antik, dan lain sebagainya.

Bale Raos

Ingin mencicipi makanan khas Kraton Jogja plus suasana kratonnya? Silahkan anda mengunjungi Resto Bale Raos yang beralamat di Jl. Magangan Kulon No.1, Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta 55131. Dilihat dari umurnya, resto ini memang bisa dibilang masih muda, tepatnya pada tahun 2004, namun meskipun begitu, Resto Bale Raos sudah sangat melegenda.

Bale Raos terletak di lingkungan Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, tepatnya di kompleks Magangan. Selain menu khas kraton, menu yang disajikan adalah menu makanan dan minuman kesukaan raja-raja Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat, seperti: Urip-urip gulung (menu favorit HB VII), Beer Jawa (HB VIII), Semur Piyik (HB IX), Bebek Suwar-Suwir (HB X), dll. Bila anda berminat, Resto Bale Raos buka setiap hari 10:00 AM – 10:00 PM.

Referensi:

https://budaya.jogjaprov.go.id/attachment/view?id=3259&&filename=MAYANGKARA%20EDISI%202%20SPREADS.pdf

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *