Suara dari Jiwa: Imagine dan Mimpi Romantik Akan Dunia Tanpa Sekat

Menelusuri makna mendalam lagu 'Imagine' karya John Lennon sebagai puisi musikal dan mimpi romantik akan dunia yang damai tanpa batas agama, negara, dan kepemilikan.

Untung Sudrajad
Ilustrasi John Lennon (Tangkap Layar Youtube John Lennon Imagine by Luciano Pinto)
Ilustrasi John Lennon (Tangkap Layar Youtube John Lennon Imagine by Luciano Pinto)

Suara dari Jiwa: Imagine dan Mimpi Romantik Akan Dunia Tanpa Sekat – Pada tahun 1971, dunia mendengar sebuah lagu yang tak hanya bergetar di telinga, tetapi bergaung di kedalaman jiwa: Imagine karya John Lennon. Dalam kesederhanaannya, lagu ini menciptakan sebuah ruang reflektif yang sangat dalam, tempat di mana kita diajak membayangkan, tidak sekadar sebagai angan, tetapi sebagai kemungkinan yang bisa dirasakan, dicita-citakan, bahkan diperjuangkan.

Di tengah dunia yang terbelah oleh perang, ideologi, dan ketamakan, Imagine menjadi manifestasi suara romantik yang melampaui batas logika. Ia adalah puisi musikal yang mengajak kita merenungi kemungkinan dunia tanpa sekat, tanpa negara, tanpa agama, tanpa harta benda, dan tanpa kekerasan.

Baca juga: 3 Faktor Kenapa Lagu Dewa 19 Banyak Digemari Oleh Milenial dan Gen Z

Nada yang Menyentuh Kesunyian Jiwa

Secara musikal, Imagine dimulai dengan dentingan piano yang sederhana, namun melankolis. Tidak ada intro bombastis, tidak ada ledakan instrumen. Yang terdengar hanya suara piano yang tenang, mengalun seperti bisikan angin yang datang dari jendela senja. Nada-nadanya tidak berusaha untuk mencengkeram pendengar secara agresif. Sebaliknya, ia datang seperti pelukan, halus, menghibur, dan penuh kedalaman. Nada-nada ini mencerminkan dunia yang sedang diimajinasikan Lennon: sebuah dunia yang damai, bebas dari hiruk pikuk dan ambisi yang membakar.

Piano dalam lagu ini bukan sekadar pengiring, melainkan nyawa dari narasi yang ingin dibangun. Ketika suara John Lennon mulai masuk, ia menyatu dengan harmoni piano seolah-olah mereka satu tubuh, satu perasaan, satu kesadaran. Tidak ada kehendak untuk menguasai atau mendominasi, melainkan hanya keinginan untuk menyampaikan, seperti doa yang lirih diucapkan oleh seorang anak manusia kepada semesta.

Lirik: Mantra Romantik akan Dunia yang Mungkin

Lirik lagu Imagine adalah inti dari seluruh pengalaman musikal yang diciptakan Lennon. Ia tidak berbelit-belit dalam kata. Kalimat-kalimatnya lugas, jujur, namun sarat makna. Di bait pertama, “Imagine there’s no Heaven, it’s easy if you try,” kita langsung dibawa ke dalam dunia yang tidak mengandalkan imbalan surgawi atau ancaman neraka untuk berbuat baik. Tidak ada akhirat yang menakutkan atau dijanjikan. Yang ada hanyalah “all the people, living for today.”

Dalam perspektif romantik, Lennon sedang membangun dunia bukan dengan kalkulasi rasional atau doktrin moralitas, tetapi dengan hasrat jiwa yang bebas dan cinta kasih universal. Ia sedang menghapus batasan yang diciptakan oleh sistem kepercayaan, negara, dan ekonomi, batasan yang selama ini membentuk kehidupan manusia dalam struktur yang kaku dan penuh konflik.

Bait demi bait, Lennon terus mendorong pendengarnya untuk “membayangkan.” Bayangkan dunia tanpa negara, tanpa agama, tanpa harta benda. Dalam dunia nyata, ide-ide ini bisa dianggap utopis, bahkan berbahaya. Namun dalam ruang romantik yang dibangun oleh Imagine, itu semua menjadi mungkin, karena yang bicara bukan lagi rasionalitas politik atau ideologi, melainkan suara dari jiwa yang menginginkan kedamaian total.

Suasana: Meditasi Kolektif tentang Kemanusiaan

Ketika kita mendengarkan Imagine, kita seakan-akan sedang memasuki ruang meditatif. Lagu ini bukan sekadar musik, melainkan pengalaman spiritual yang mengajak kita diam sejenak dan merenung. Di tengah kehidupan yang serba cepat, penuh tuntutan, dan kegaduhan sosial, Imagine seperti oasis sunyi tempat kita bisa kembali menjadi manusia dalam bentuknya yang paling murni.

Suasana lagu ini membangkitkan imaji-imaji yang hangat namun memilukan. Kita membayangkan dunia tanpa perang, tanpa kelaparan, tanpa kebencian. Namun dalam membayangkan itu, kita juga tersadar betapa dunia nyata justru jauh dari harapan tersebut. Inilah kekuatan emosional lagu ini: ia menciptakan kontras antara harapan dan kenyataan, antara dunia yang kita inginkan dan dunia yang sedang kita tinggali. Namun alih-alih membuat kita putus asa, Imagine justru menanamkan secercah harapan: “I hope someday you’ll join us, and the world will live as one.”
Kalimat tersebut bukan sekadar undangan, melainkan semacam doa. Doa bagi kesatuan umat manusia, bukan dalam bentuk doktrin atau pemaksaan, tetapi dalam bentuk cinta yang paling sublim, sebuah cinta yang tidak mengenal batas.

Mimpi Romantik dan Imajinasi sebagai Tindakan Radikal

Dalam pendekatan romantik, imajinasi bukanlah pelarian dari kenyataan, melainkan bentuk tertinggi dari perlawanan terhadap kekakuan realitas. Ketika Lennon mengajak kita “membayangkan,” ia sebenarnya sedang mengajak kita melawan dunia yang memenjarakan jiwa manusia dalam sekat-sekat palsu. Ia bukan anti-agama atau anti-negara secara literal, tetapi ia sedang mengkritisi cara-cara bagaimana institusi-institusi itu kadang menjadi alat pembelahan, bukan pemersatu.

Romantisisme dalam Imagine adalah romantisisme yang tidak sentimentil. Ia hadir sebagai ekspresi dari kerinduan terdalam manusia akan dunia yang adil dan damai. Lennon tidak memberikan solusi teknis, tidak juga membangun argumen akademik. Yang ia berikan adalah visi, visi yang datang dari hati, bukan kepala.

Dan justru karena datang dari hati, Imagine menjadi kekuatan yang melampaui ruang dan waktu. Lagu ini tetap relevan bahkan setelah lebih dari lima dekade diciptakan. Ia tidak pernah kehilangan gaungnya karena ia berbicara tentang kebutuhan paling dasar manusia: hidup tanpa ketakutan, mencintai tanpa batas, dan berbagi tanpa syarat.

Bayangan tentang Kemanusiaan Tanpa Sekat

Jadi, salah satu bagian paling menyentuh dalam lagu ini adalah bait, “Imagine no possessions, I wonder if you can.” Di sini Lennon menantang kita, bukan dengan amarah, tetapi dengan keheranan. Ia tahu bahwa membayangkan hidup tanpa kepemilikan adalah hal yang sulit bagi manusia modern yang hidup dalam dunia kapitalisme. Namun justru karena itu, tantangan tersebut terasa jujur dan menyentuh. Ia bukan menuntut, tetapi mengajak: bisakah kita bayangkan hidup tanpa keserakahan, tanpa kelaparan?

Lennon menggambarkan “a brotherhood of man”, sebuah persaudaraan global di mana manusia saling menjaga dan tidak lagi terpisah oleh dinding-dinding artifisial. Di sinilah kekuatan romantik lagu ini mencapai puncaknya. Ia bukan lagi tentang individu yang membayangkan, melainkan tentang dunia yang bersama-sama membayangkan dan mewujudkan cinta yang menyatukan.

Penutup: Lagu yang Menjadi Lentera

Dalam dunia yang semakin bising oleh kebencian, kesenjangan, dan polarisasi, Imagine adalah suara yang tetap tenang namun tegas. Ia seperti lentera kecil yang menyala dalam kegelapan, mengingatkan kita bahwa ada cahaya, ada harapan, dan ada dunia yang bisa kita bangun bersama jika kita cukup berani untuk membayangkannya.

Lagu ini bukan hanya karya seni, tetapi juga manifesto spiritual dan humanistik. Ia menunjukkan bahwa musik tidak hanya bisa menghibur, tetapi juga menyembuhkan, membangkitkan, dan menyatukan. Dalam konteks ini, John Lennon bukan sekadar musisi, tetapi juga filsuf romantik yang menjadikan nada dan lirik sebagai senjatanya untuk menciptakan dunia yang lebih lembut, lebih adil, dan lebih penuh cinta.

Dan meski mungkin kita akan terus menyebutnya “a dreamer,” seperti yang ia akui dalam lagunya, Lennon telah menunjukkan bahwa mimpi bukanlah hal yang harus ditertawakan. Mimpi adalah bahan dasar dari perubahan. Dan Imagine adalah undangan abadi untuk bermimpi bersama, tentang dunia tanpa sekat, dunia yang tidak sempurna, tapi lebih manusiawi.

Lirik Lagu Imagine – John Lennon

Imagine there’s no Heaven
It’s easy if you try
No hell below us
Above us only sky
Imagine all the people
Living for today

Imagine there’s no countries
It isn’t hard to do
Nothing to kill or die for
And no religion too
Imagine all the people
Living life in peace

You may say that I’m a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will be as one

Imagine no possessions
I wonder if you can
No need for greed or hunger
A brotherhood of man
Imagine all the people
Sharing all the world

You may say that I’m a dreamer
But I’m not the only one
I hope someday you’ll join us
And the world will live as one

 

Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=2MVlVCFGFaE


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *