Phi merupakan salah satu konstanta yang sangat penting dalam ilmu matematika. Bukan Cuma matematika, bahkan disiplin ilmu lain juga banyak menggunakan konstanta ini. Jika membuka kembali buku pelajaran eksak saat sekolah, maka konstanta berlambang π ini akan kita temukan di berbagai persamaan.
Konstanta Phi memiliki kaitan erat dengan bentuk lingkaran. Biasanya digunakan untuk menghitung luas ataupun keliling lingkaran. πr2 untuk persamaan luas, dan πd untuk persamaan keliling lingkaran. Nilai π biasanya diwakili oleh dua bentuk, kalau bukan 22/7, maka dia adalah 3.14.
Namun tahukah kamu kalau nilai 22/7 bukanlah nilai asli dari π, melainkan hanya sebuah pendekatan? Lalu berapa nilai asli Phi? Dan bagaimana konstanta ini dapat menunjukkan kekuasaan Ilahi?
Penasaran? Simak penjelasannya!
Sejarah Phi
Phi dalam matematika adalah konstanta yang memiliki kaitan dengan lingkaran. Biasanya di sekolah-sekolah diajarkan nilai π adalah 22/7 dan 3.14. Nilai ini muncul sebagai bentuk pendekatan dari para ilmuwan untuk mempermudah proses penggunaan konstanta tersebut.
Nilai Phi merupakan hasil dari perbandingan antara keliling dan diameter lingkaran. Berapapun besar lingkaran yang ada, maka perbandingan antara keduanya selalu memiliki nilai yang sama, yaitu 3.14. Penggunaan konstanta Phi terjadi sejak 4000 tahun yang lalu oleh bangsa Babilonia. Kemudian pada 250 SM, Archimedes—Penemu hukum Archimedes menemukan koma desimal pertama di dalam Phi dan ditemukan angka 3.14. Metode yang digunakan Archimedes ini kemudian diuji coba oleh Ludoph Cuelen, Matematikawan asal Jerman. Hasilnya didapatkan nilai angka di belakang koma pada Phi sebanyak 35 digit. Adapun nilai π yang berhasil dirumuskan Cuelen adalah 3.141592653589793238462643383279502888. Angka yang sangat banyak bukan?!
Seiring berjalannya waktu para ilmuwan terus melakukan penelitian terhadap nilai yang memiliki simbol π ini. Penggunaan simbol π untuk melukiskan perbandingan antara diameter dan keliling lingkaran dicetuskan oleh William Jones. Simbol ini memudahkan penulisan konstanta tersebut daripada harus menyertakan banyak digit angka di belakang koma. Oleh karena itu tak heran sekarang untuk menyebutkan Phi seseorang hanya perlu menuliskan simbol π saja.
Phi pada Alam Raya
Lingkaran merupakan salah satu bentuk yang mendominasi kehidupan manusia. Bentuk planet, matahari, bulan, roda hingga sel darah dan atom memiliki bentuk dasar lingkaran. Tak heran keberadaan konstanta π selalu digunakan dalam persamaan matematika.
Phi sebagaimana yang disebutkan merupakan konstanta yang dimiliki ole sebuah lingkaran. Adapun lingkaran merupakan bentuk yang mendominasi alam semesta. Sebut saja bentuk bumi, bulan, matahari, Bintang, berbagai planet hingga bentuk atom semua benda tersebut memiliki bentuk bulat. Maka tak heran nilai konstanta dengan simbol π digunakan di seluruh aspek pengetahuan manusia. Nilai Phi dapat digunakan untuk menghitung kecepatan orbit sebuah planet, kecepatan rambat gelombang, dan banyak digunakan dalam berbagai macam persamaan.
Tak hanya dalam bentuk lingkaran, keberadaan nilai π juga terdeteksi dalam segala hal yang berbentuk acak. Hal ini dibuktikan dalam sebuah percobaan melempar panah dart ke sebuah lingkaran ditemukan perbandingan anak panah yang di dalam dan luar lingkaran mendekati nilai π. Fenomena ini menjadi cukup unik mengingat nilai Phi seolah-olah ada dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
Kendati demikian nilainya tak pernah berhasil disingkap oleh para ilmuwan kecuali hanya dalam bentuk pendekatan. Para ilmuwan berusaha mendekati nilainya hingga ke titik akurat, namun mereka tidak pernah bisa mencapai nilai dari Phi.
Phi dan Bukti Kuasa Ilahi
Banyaknya penggunaan konstanta Phi dalam kehidupan manusia menunjukkan bahwasanya variabel ini memiliki banyak manfaat. Sampai saat ini nilai konstanta π masih menjadi tanda tanya besar bagi para matematikawan. Konstanta Phi merupakan sebuah bilangan irasional. Artinya ia merupakan bilangan riil yang tidak dapat dibagi dan dinyatakan dalam bentuk a/b. Sebagai bilangan irasional, nilai π tidak memiliki nilai pasti.
Oleh karenanya tak heran jumlah angka di belakang koma pada nilai Phi terus bertambah. Pada awalnya nilai tersebut hanya memiliki 10 digit angka di belakangan koma, yaitu 3.141592653. Akan tetapi, saat ini dikabarkan nilai Phi (π) memiliki 105,000 triliyun angka di belakang koma! Jumlah angka di belakangan koma akan terus bertambah seiring kemajuan teknologi dan zaman. Banyaknya angka dibelakang koma menunjukkan keakuratan nilai yang dimiliki variabel tersebut.
Nilai Phi yang tidak pasti, membuat konstanta tersebut menjadi misteri bagi para matematikawan. Para Ilmuwan matematika bahkan terus berusaha memecahkan nilai pasti dari Phi yang tidak memiliki ujung ini. Dengan nilai yang tidak pasti ini, maka siapapun itu termasuk para ilmuwan tidak akan pernah bisa menghitung luas lingkaran dengan akurat. Lebih jauh mereka menyebut bahwa lingkaran yang sempurna itu hanya terdapat di “dunia lain.”
Misteriusnya nilai Phi mengindikasikan bahwasanya konstanta ini merupakan sebuah hal yang tidak akan pernah bisa dipecahkan manusia. Dengan ketidakmampuan tersebut menujukkan bahwa pengetahuan yang dimiliki manusia masih sangat terbatas, bahkan hanya untuk memecahkan nilai konstanta sebuah bangun!
Hal ini seolah menunjukkan terdapat Dzat yang Maha Memiliki Segala Pengetahuan. Dzat tersebut ingin memperlihatkan bahwasanya ada “ahli matematika” yang mengatur dan menciptakan alam semesta. Dzat tersebut tidak lain dan tidak bukan adalah Dia sang Maha Pencipta. Misteri konstanta tersebut menjadikan tanda bahwa otak manusia masih terlalu dangkal untuk memahami satu hal mengenai apa yang ada di alam.
Tuhan sedang menunjukkan Maha Besar-Nya lewat salah satu konstanta yang nilainya tidak akan pernah dipecahkan manusia. Harusnya ini menjadi pengingat manusia akan keterbatasan pengetahuan yang dimilikinya. Bukankah sudah ada permisalan bahwa ilmu manusia dan ilmu miliki Tuhan ibarat setetes tinta di lautan. Betapa kecilnya tetes tinta tersebut dibandingkan dengan luas lautan. Sudah seharusnya manusia sadar bahwa lewat konstanta π seseorang bisa menemukan kekuasaan Tuhan di dalamnya. Lagipula, Tuhan sudah meminta hamba-Nya untuk terus berpikir, sebagaimana firman-Nya اَفَلَا تَتَذَكَّرُوْنَ, “Apakah kamu tidak mengambil Pelajaran?”
Mari mengambil Pelajaran dari tanda-tanda ketuhanan, termasuk pada konstanta Phi!
Sekian artikel dari saya. Semoga bermanfaat.
Sampai jumpa di artikel selanjutnya!
Referensi:
https://www.brainacademy.id/blog/sejarah-nilai-dan-simbol-pi-lingkaran
https://www.superprof.co.id/blog/kegunaan-dan-lambang-pi/
YouTube Rumah Editor