Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI untuk menentukan Ketua Umum periode 2023-2027 baru saja rampung dilaksanakan pada Kamis, (16/02) di Hotel Sangri-La Jakarta. Hasilnya Erick Thohir terpilih sebagai Ketua Umum menggantikan posisi Mochamad Iriawan yang sebelumnya menjabat pada periode 2019-2023.
86 voters yang menghadiri KLB, Erick memperoleh 64 suara dalam kongres tersebut. Erick unggul atas keempat kandidat pesaingnya yakni La Nyalla Mattalitti, Doni Setiabudi dan Arif Putra Wicaksono.
Sebelumnya, Erick sudah lebih dulu dijagokan dan digadang-gadang menjadi kandidat terkuat untuk menjadi ketua umum PSSI. Pencalonannya sebagai ketua umum, banyak mendapat dukungan dari berbagai kalangan seperti para selebritis.
Salah satu Selebriti tanah air yakni Raffi Achmad, mendukung pencalonan Erick Tohir mengungkapkan. “Kita dukung Pak Erick karena kita yakin beliau punya nyali untuk membenahi sepak bola Indonesia.”
Erick Punya Banyak Pengalaman
Apabila dilihat dari latar belakang dan sepak terjangnya dalam bidang olahraga khususnya sepak bola, Erick terbilang orang yang cukup mempuni dan berpengalaman. Bukan saja pernah berkecimpung dan menangani tim-tim Nasional, tapi namanya juga sudah melambung tinggi di kancah Internasional.
Sebut saja, pada 2012 silam ia pernah memiliki saham klub sepak bola Amerika Serikat yakni DC United. Ia juga pernah menjadi Presiden klub ternama Serie A Inter Milan dengan mengakuisisi sahamnya sebesar 70%. Pada September 2022, Erick sempat mengakuisisi 51% saham klub liga Inggris yakni Oxford United.
Di level nasional pada tahun 2001, Erick tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Direktur Keuangan Persija. Selain itu ia sempat menjadi Manajemen tim Persib Bandung di tahun 2009. Empat tahun kemudian ia naik menjadi Komisaris Utama yang mana pada masa itu Persib Bandung berhasil menjadi Juara Indonesia Super League (ISL).
Kini Tohir memiliki saham 20% di Club Persis Solo dimana Kaesang Pangarep merupakan direktur utamanya. Tidak hanya di dunia sepak bola, pengalamannya pun malang melintang di bidang olahraga lain seperti Basket. Tercata kepemilikan saham di bidang olahraga ini antara lain klub basket NBA Philadelphia 76ers, saat ini Tohir pun memiliki saham pada klub basket nasional yaitu Satria Muda Pertamina
Banyak Hal yang Perlu Dibenahi
Meski bisa dengan mudah memenangkan persaingan di KLB, bukan berarti tanggung jawab sebagai Ketua PSSI pun akan mudah dijalani oleh Erick. Pasalnya, sepak bola Indonesia masih jauh dari ekspektasi fans dan masyarakat Indonesia.
Apabila dilihat dari prestasi, Indonesia bahkan masih kalah jauh dari Vietnam. Padahal, kita adalah negara yang jauh lebih besar dan mempunyai lapangan serta fasilitas yang jauh lebih mempuni daripada Vietnam.
Wajah sepak bola suatu Negara memang bisa dilihat dari seberapa berkualitas dan profesional federasinya. Apabila federasi mampu memainkan perannya secara maksimal maka hal itu akan secara otomatis berefek pada kompetisi lokal serta Tim Nasional nya.
Sejauh ini PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia dinilai belum maksimal dalam menjalankan peran dan fungsinya. Banyaknya kepentingan pribadi, intrik politik, kekacauan internal serta mafia mengakibatkan sepak bola Indonesia jalan ditempat.
Disinilah diperlukan keberanian, integritas serta komitmen dari Ketua PSSI yang baru untuk bisa membenahi setiap sektor dalam sepak bola Indonesia sehingga tercipta ekosistem baru yang lebih menunjang bibit-bibit dan talenta-talenta hebat untuk memajukan sepak bola Indonesia.
Hal yang paling penting dan paling urgent dibenahi oleh PSSI adalah kualitas liga Indonesia. Apakah kompetisi lokal kita sudah dikelola dengan baik? Apakah kompetisi lokal kita sudah dibekali SDM mempuni? Apakah kompetisi lokal kita juga sudah ditunjang oleh fasilitas dan teknologi yang sesuai dengan standar FIFA?
Kalau hingga saat ini saja kualitas liga kita masih semrawut, pengelolaan suporternya masih kacau, maka jangan berharap sepak bola kita akan maju.
Perlunya dibentuk Traning Center, SSB dengan pelatih bersertifikat dan berpengalaman, serta pembenahan liga adalah kunci agar sepak bola kita bisa maju dan bersaing di ASEAN. Vietnam saja mampu membenahi sepak bolanya di mulai dari Federasi, begitu pun dengan Indonesia bukan hal yang mustahil untuk dapat melakukan hal yang sama.
Intinya, semua perlu di mulai dari Federasi yang bersih, profesional dan punya komitmen tinggi dalam membenahi sepak bola. Semoga Erick Thohir bersama PSSI bisa melakukannya. Dengan pengalamannya yang mempuni tentu saja kita berharap banyak pada Erick, akankah ia mampu membawa sepak bola Indonesia kepuncak yang lebih tinggi lagi? Menarik untuk menanti kiprahnya bersama PSSI.