Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20: FIFA Tak Singgung Israel, Tapi Tragedi Kanjuruhan

Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 (Sumber: Instagram Nova Arianto)
Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 (Sumber: Instagram Nova Arianto)

Indonesia harus menerima kenyataan pahit. FIFA secara resmi memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Drawing Piala Dunia U-20 yang sebelumnya akan dilangsungkan di Bali pada 31 Maret itu pun akhirnya tak terealisasi.

Sebelumnya keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 itu disinyalir karena adanya penolakan dari sebagian masyarakat terhadap keikutsertaan Timnas Israel. Beberapa Politisi bahkan secara terang-terangan menolak Timnas Israel untuk ikut serta dalam Piala Dunia U-20 tersebut.

Meski usaha lobi dan diplomasi telah dilakukan pemerintah kepada Presiden FIFA Gianni Infantino melalui PSSI, namun usaha tersebut tak membuahkan hasil. FIFA secara resmi membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dan akan memilih negara lain sebagai tuan rumah baru.

1). Pecinta Sepak Bola dan Netizen Kecewa

Sontak saja adanya informasi resmi keputusan FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah piala dunia U-20 membuat banyak pecinta sepak bola dan netizen kecewa. Bagaimana tidak, persiapan yang sudah dilakukan jauh-jauh hari itu pun menjadi sia-sia begitu saja.

Beberapa tokoh pengamat sepak bola seperti Ibnu Jamil sampai mengungkapkan kekcewaannya di Instagram terkait dengan informasi pembatalan itu.

“Gue baru saja nonton berita yang bikin mata gue melek enggak bisa tidur dan lagi-lagi sepak bola Indonesia bersedih terus.” ungkap Jamil di Instagram pribadinya.

Kekecewaan serupa juga dituangkan oleh Rudy Golden Boy atlet fighter MMA di laman feed Instagram pribadinya yang menyayangkan sikap beberapa orang yang mencampuradukan antara sepak bola dan politik juga dengan agama.

“Porsikan dengan bijak mana politik, agama dan olahraga jangan dicampur adukan. Karena masih banyak saudara kita yang berharap akan kemajuan Olahraga di negeri sendiri.” tulis Rudy

2). Lobi dan Diplomasi PSSI Berujung Buntu

Untuk memperjuangakan agar Indonesia tetap menjadi tuan rumah Piala U-20, Presiden Jokowi sampai-sampai mengutus langsung Ketua Umum PSSI Erick Thohir terbang ke Qatar untuk menemui dan berdiplomasi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino secara langsung.

Hasilnya nihil, FIFA tetap memutuskan mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah dan akan memilih negara lain sebagai gantinya.

“Saya sudah berjuang maksimal. Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi dan berbicara panjang dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA yang membatalkan penyelenggaraan event yang kita sama-sama nantikan itu.” terang Erick sebagaimana dimuat CNN.

3). FIFA tak Singgung Israel, Tapi Tragedi Kanjuruhan

Banyak pihak yang menilai adanya keputusan FIFA terkait dengan pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 disebabkan karena adanya penolakan terhadap Timnas Israel dari sejumlah pihak terutama beberapa tokoh politik dan beberapa ormas.

Namun belakangan diketahui dalam pengumuman resminya FIFA menyinggung soal tragedi kanjuruhan yang terjadi pada Oktober 2022 silam. FIFA jadi mempertimbangkan alasan keamanan dan transformasi sepakbola Indonesia yang masih berlangsung usai tragedi berdarah yang menelan banyak korban itu.

“FIFA menggarisbawahi tetap akan berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerjasama erat dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses transformasi persepakbolaan Indonesia khususnya pasca tragedi pada Oktober 2022.” tulis FIFA dalam keterangan di website resminya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *