Kutukan Musim Ketujuh Juergen Klopp, Apakah Nyata?

Penulis: Muhammad Ilham Nofriansyah, Mahasiswa Universitas Gunadarma

Juergen Klopp- Getty Images

Sejauh ini performa Liverpool di semua pertandingan jauh dari standar yang mereka tetapkan. Tim asuhan Juergen Klopp tersebut seperti lupa  caranya bermain sepak bola. Mulai dari lini belakang yang sangat mudah ditembus, pemain lini tengah yang diterpa badai cedera dan tidak kreatif, hingga lini depan yang terkesan ‘alot’ dalam menembus pertahanan lawan.

Semua masalah diatas datang secara tiba tiba. Bisa dibilang tim ini seolah-olah mendapatkan kutukan. karena musim sebelumnya, mereka adalah salah satu tim terbaik di dunia dengan performa yang menakutkan. Namun jika kita lihat kebelakang dan menelaah semua tim yang pernah diasuh olehnya, masalah diatas ditemukan juga di tim-tim tersebut.Mari kita bahas!

Kutukan musim ke tujuh Juergen Klopp rupanya sangat diwanti-wanti oleh para pengamat sepakbola dunia. Kutukan ini melekat pada Klopp saat ia mulai mengawali karirnya sebagai seorang pelatih di Mainz FC dan kemudian berlanjut saat mengasuh Borussia Dortmund.

Keberhasilan Juergen Klopp saat melatih Mainz FC sangatlah luar biasa. Ia dapat membawa klub tersebut dari tim kasta kedua hingga mendapat promosi ke Bundesliga pada tahun 2004. Pencapaian tersebut  membuat nama Juergen Klopp menjadi mahsyur seantero Jerman. Sayangnya pada musim ke tujuh tim yang ia bawa hanya berkutat di klasemen bawah dan harus kembali turun kasta.

Borussia Dortmund. Tim ini merupakan awalan yang segar bagi pelatih asal Jerman tersebut, setelah timnya harus terdegradasi Bersama Mainz FC di musim sebelumnya. Di tim barunya ini, Juergen berhasil menghentikan dominasi klub mega-bintang Bayern Munich. Dortmund berhasil menjuarai Bundesliga dua kali, Piala Liga dan mencapai final Liga Champion selama beberapa musim yang membuat Borussia Dortmund kembali disegani di tanah Eropa.

Sayangnya kutukan tersebut kembali menghampiri Klopp di musim ke tujuh bersama Borussia Dortmund. Pada musim tersebut klub asuhannya diterjang berbagai masalah. Mulai dari pemain kunci yang pergi, pemainnya yang cedera dan yang paling parah yaitu klub tersebut hampir dinyatakan bangkrut. Banyaknya masalah berdampak pada peringkat Dortmund yang berada di klasemen akhir pada tengah musim pertandingan. Walaupun akhirnya kembali bangkit dan menduduki peringkat tujuh pada akhir musim.

Saat ini ia mengasuh Liverpool FC dan berada di musim ketujuh. Pada musim sebelumnya klub ini berhasil mendapatkan 2 piala liga dan mencapai final Liga Champions. Selain itu Liverpool FC hampir menjuarai Liga Inggris dimana hanya selisih 1 poin dengan Manchester City. Musim ke tujuh dengan Liverpool nampaknya kutukan tersebut mulai menghampiri dimana klub tersebut tampil terseok-seok. Mulai dari peringkat liga yang biasa saja, di setiap pertandingan hampir selalu tertinggal gol dengan lawannya, paling parah yaitu para pemain Liverpool seolah-olah lupa caranya bertanding sepak bola.

Pada akhirnya kita sebagai penikmat bola apakah mempercayai ‘kutukan musim ketujuh Juergen Klopp’? Jawabannya kembali kepada diri kita masing-masing. Menurut saya, mungkin fisik para pemain terlalu lelah karena padatnya jadwal pertandingan dan sedikitnya waktu istirahat antara pertandingan musim lalu dan sekarang. Terlebih lagi psikologis tim yang dihantam karena berambisi memenangkan semua liga dan mengerahkan kemampuan terbaik mereka. Sayangnya ambisi dan harapan tersebut pupus ditangan dua rival terbesar mereka yaitu Manchester City pada Liga Inggris dan Real Madrid pada Liga Champion.

Apapun itu masalah yang dialami tim asuhan Juergen Klopp ini, mari kita tunggu saja apakah mereka dapat memperbaiki performa pertandingan awal musim yang buruk atau malah tenggelam didalam masa sulit ini.

Sekian dari opini saya semoga kalian tetap sehat selalu dan terima kasih sudah membaca!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *