Pada artikel kali ini Muhammad Thoriq Arba’a akan berbagi pengalamannya mengenai Debut Sukses KKN MAs Desa Selat Nasik 2023 di Pantai Paseer Panjang Kepulauan Bangka-Belitung.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang diadakan oleh Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah di seluruh Indonesia pada tahun 2023 adalah yang ketiga kalinya diselenggarakan. Kegiatan ini berlangsung di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dengan Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung (Unmuh Babel) sebagai tuan rumahnya.
Pada KKN MAs 2023, mahasiswa ditempatkan di 5 kabupaten yang telah ditentukan oleh pihak tuan rumah. Terdapat 73 desa yang menjadi bagian dari kegiatan ini. Kelima kabupaten tersebut terdiri dari 3 Kabupaten Bangka dan 2 Kabupaten Belitung.
Pada Kabupaten Bangka terdiri dari Bangka Barat sebanyak 20 desa, Bangka Tengah sebanyak 20 desa, Bangka Selatan sebanyak 20 desa. Sedangkan Kabupaten Belitung terdiri dari Belitung 7 desa, dan Belitung Timur sebanyak 6 desa, dengan total keseluruhan desa sebanyak 73 desa. Kegiatan ini diikuti oleh 753 peserta yang tersebar dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah (PTMA).
Kegiatan di Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik
Di Pulau Mendanau Kecamatan Selat Nasik yang berada di Kabupaten Belitung terdapat 3 titik desa yang dijadikan sebagai penempatan KKN MAs ini, yakni Desa Suak Gual, Desa Petaling, dan Desa Selat Nasik.
Ketiga Desa tersebut memiliki kearifan lokal yang masih sangat indah, karena masyarakat Pulau Mendanau masih menjaga serta melindungi alam. “Pulau Mendanau ini juga memiliki Mangrove tertua di dunia yakni sekitar 750 tahun” ujar bapak Anuar selaku Kepala Desa Selat Nasik.
Setiap desa memiliki ciri khasnya masing-masing. Contohnya, di Desa Selat Nasik, ciri khasnya adalah Tanah Tambun yang berfungsi sebagai pusat desa atau alun-alun desa, serta Pantai Paseer Panjang, atau dalam bahasa Indonesia disebut Pantai Pasir Panjang.
Cerita Pantai Pasir Panjang
Pantai tersebut dinamakan Paseer panjang, karena pantai tersebut membentangkan jarak pasir yang cukup panjang kurang lebih sejauh 3 km. Pantai ini memiliki pasir pantai yang putih dan bersih serta memiliki suara yang khas. Pasir di sini juga sering disebut dengan pasir gelas.
Pada masa lalu, pasir gelas dari Paseer Panjang diangkut ke Singapura untuk dijadikan kaca, atau lebih tepatnya gelas. Pasir ini memiliki ciri khas yang berbeda saat diinjak, tidak seperti pasir di tempat lain yang biasanya digunakan untuk bahan bangunan. Di Paseer Panjang, pasir ini khusus digunakan untuk produksi gelas, sehingga harganya lebih mahal. Itu yang diungkapkan oleh Bapak Kodradinata, Ketua RT 10 Desa Selat Nasik.
Sebelum Covid-19, pantai ini dikenal sebagai salah satu pantai yang sangat indah, ramai, dan menjadi tujuan favorit para wisatawan. Setiap hari, pantai ini seringkali dipadati oleh warga lokal, bahkan ada yang datang dari luar pulau untuk menikmati kecantikan pantainya.
Namun, sayangnya, saat Covid-19 datang, pantai tersebut kehilangan pengunjung dan seolah-olah dilupakan oleh masyarakat. Karena itu, Mahasiswa KKN MAs Desa Selat Nasik memiliki program Ekowisata, Pariwisata, dan Lingkungan, yang disebut Ekoparling, untuk mengembangkan pariwisata di sekitar desa. Tujuannya adalah agar desa ini bisa memberikan penghasilan kepada penduduknya, menggerakkan ekonomi, dan menjadikan Desa Selat Nasik sebagai desa maju di Pulau Mendanau.
Salah Satu Program Kerja Mahasiswa KKN MAs
Salah satu tugas Mahasiswa KKN MAs Desa Selat Nasik adalah membersihkan Pantai Paseer Panjang. Pantai ini seringkali mendapat sampah dari laut karena dekat dengan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). ALKI adalah jalur laut yang digunakan untuk lalu lintas laut kepulauan di Indonesia sesuai dengan hukum laut internasional.
Dengan adanya program kerja tersebut Faza selaku Ketua Kelompok KKN MA Desa Selat Nasik mendeklarasikan ucapannya saat membuka kegiatan tersebut.
“Saya harap dengan adanya kegiatan ini dapat membuat para wisatawan datang kembali seperti sediakala, sehingga UMKM Desa Selat Nasik terutama disekitar pantai ini mendapatkan imbas positifnya, Serta dapat menjadi pergerakan awal dari persiapan kegiatan Mancing Mania yang akan diadakan di Pantai Paseer Panjang pada bulan Oktober mendatang.”
Kegiatan besih-bersih Pantai Paseer Panjang
Kegiatan ini dilakukan pada tanggal 03 September 2023 dimulai pada jam 08.00 waktu setempat. Ternyata kegiatan ini mendapatkan respon positif dari kalangan masyarakat, hal tersebut dapat terlihat dari antusias masyarakat yang hadir dan berpartisipasi dalam kegiatan bersih-bersih pantai. Terbukti Rektor Unmuh Babel pun memberikan apresiasi dengan memberi hadiah bagi masyarakat yang membawa kantung sampah paling banyak.
Kegiatan ini diakhiri dengan foto bersama semua peserta yang telah hadir dalam kegiatan bersih-bersih pantai. Foto ini diharapkan menjadi kenangan indah bagi peserta KKN MAs Desa Selat Nasik dan menjadi alasan mereka untuk kembali ke pantai tersebut.
Baca juga: Pantai di Semarang yang Asyik Dikunjungi
Kembalinya Pesona Pantai Paseer Panjang
Kegiatan bersih-bersih Pantai Paseer Panjang dihadiri oleh warga dari Pulau Mendanau, khususnya Desa Selat Nasik, serta siswa dari SMK Negeri 1 Selat Nasik, Kapolsek Selat Nasik, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung.
Mahasiswa KKN MAs berharap pantai ini dapat tetap terjaga dengan baik sehingga bisa dinikmati oleh masyarakat Pulau Mendanau dan juga masyarakat dari luar pulau.
Anuar, Kepala Desa Selat Nasik, menyatakan, “Kami sangat senang menyambut kegiatan Mahasiswa KKN di Desa Selat Nasik yang telah membersihkan pantai hari ini. Ini akan menjadi motivasi bagi kami di Desa Selat Nasik untuk mengatasi masalah sampah di Pantai Paseer Panjang di masa yang akan datang.”
Apresiasi Rektor Unmuh Babel dan Polsek
Sedangkan menurut Rektor Unmuh Babel setelah melihat kegiatan tersebut mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan hal yang sangat positif. Karena kegiatan ini dapat mengerakan masa, menurut Rektor Unmuh Babel ini merupakan hal yang luar biasa karena tidak semua orang mampu kecuali mereka yang memiliki kepemimpinan yang bagus.
Beliau mengapresiasi gerakan bersih pantai, dan mengatakan bahwa kegiatan tersebut patut untuk diteruskan atau dilanjutkan sehingga dapat menumbuhkan kesadaran bagi masyarakat agar mereka benar-benar bisa menjaga dan juga melestarikan pantai tersebut. Sekali lagi The Best untuk anak-anak KKN MAs Desa Selat Nasik yang berkemajuan dan mencerahkan.
Bapak Zulhadi dari Polsek mengatakan, “Kami sangat mendukung kegiatan Mahasiswa KKN, seperti bersih-bersih pantai, untuk membangkitkan semangat gotong royong dalam masyarakat, menjaga kebersihan pantai dari sampah, terutama plastik. Ini akan memperkuat hubungan positif antara masyarakat dan kepolisian yang dibantu oleh mahasiswa KKN. Saya berharap kegiatan semacam ini bisa dilakukan secara berkala agar semangat gotong royong tetap terjaga.”
Demikian pengalaman Debut Sukses KKN MAs Desa Selat Nasik 2023 di Pantai Paseer Panjang Kepulauan Babel.