Dalam beberapa tahun terakhir, tren gaya hidup homestead telah menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Istilah “homestead” atau homesteading mungkin terdengar asing bagi sebagian orang, namun konsep ini semakin populer seiring dengan meningkatnya kesadaran akan keberlanjutan, kemandirian, dan kembali ke alam.
Banyak yang melihat homesteading sebagai solusi untuk ketidakstabilan ekonomi, perubahan iklim, dan ketergantungan pada sistem industri modern yang serba cepat.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara mendetail tentang apa itu gaya hidup homestead, mengapa gaya hidup ini semakin digemari, dan bagaimana seseorang bisa memulai perjalanan homesteading mereka sendiri.
Apa Itu Gaya Hidup Homestead?
Secara sederhana, homestead adalah gaya hidup yang berfokus pada kemandirian, produksi mandiri, dan keberlanjutan.
Gaya hidup ini melibatkan praktik-praktik seperti bertani atau berkebun secara organik, beternak hewan kecil atau besar, membuat produk-produk rumah tangga sendiri (seperti roti, sabun, atau pakaian), dan mengurangi ketergantungan pada bahan-bahan dan produk-produk dari luar.
Meskipun istilah “homestead” secara historis merujuk pada pemberian tanah gratis kepada para pemukim di Amerika Serikat pada abad ke-19, dalam konteks modern, homesteading mengacu pada pola hidup yang mengutamakan kemandirian dan pengelolaan sumber daya alam secara langsung oleh individu atau keluarga.
Homesteading dapat diterapkan di berbagai skala, mulai dari mereka yang tinggal di lahan besar di pedesaan hingga mereka yang tinggal di lingkungan perkotaan dengan sebidang tanah kecil atau bahkan di apartemen.
Bagi sebagian besar praktisi homesteading, tujuannya adalah mengurangi jejak karbon serta meningkatkan ketahanan pangan dan ekonomi keluarga.
Mengapa Gaya Hidup Homestead Semakin Digemari?
Ada beberapa alasan mengapa homesteading menjadi semakin populer di kalangan masyarakat modern, baik di negara-negara maju maupun berkembang seperti Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah:
1. Kemandirian dan Ketahanan Pangan
Di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi dan tantangan perubahan iklim, banyak orang yang tertarik pada gaya hidup yang bisa memberi mereka kemandirian, terutama dalam hal pangan.
Menghasilkan makanan sendiri, seperti menanam sayuran, buah, dan beternak hewan kecil, dapat memberikan rasa aman karena tidak terlalu bergantung pada supermarket atau rantai pasokan global.
Pandemi COVID-19, misalnya, menjadi salah satu katalisator bagi tren ini. Ketika pasokan pangan global terganggu dan harga pangan melonjak, banyak orang mulai berpikir untuk menanam sendiri sebagian kebutuhan pangan mereka sebagai bentuk ketahanan pribadi.
2. Kepedulian Lingkungan dan Keberlanjutan
Gaya hidup homestead sangat erat kaitannya dengan prinsip keberlanjutan. Homesteader (sebutan untuk orang yang menjalani gaya hidup homestead) cenderung memilih metode bertani yang ramah lingkungan, seperti menggunakan kompos, metode pertanian organik, dan teknik permakultur untuk menjaga keseimbangan alam.
Dengan menanam sendiri bahan makanan, homesteader dapat mengurangi penggunaan pestisida kimia, meminimalkan limbah, serta mengurangi jejak karbon yang biasanya dihasilkan dari transportasi produk-produk makanan dari pedesaan atau luar negeri ke kota.
3. Gaya Hidup yang Lebih Sehat dan Sederhana
Banyak orang yang tertarik dengan homesteading karena menginginkan gaya hidup yang lebih sederhana dan sehat.
Dengan terlibat langsung dalam produksi makanan, mereka bisa memastikan bahwa apa yang mereka konsumsi bebas dari bahan kimia berbahaya dan lebih segar.
Selain itu, bekerja di kebun, merawat tanaman, atau beternak hewan juga dapat memberikan manfaat fisik dan mental, seperti mengurangi stres dan meningkatkan kebugaran tubuh.
Homesteading juga membantu mengurangi ketergantungan pada produk-produk konsumsi yang diproses secara industri.
Banyak homesteader yang mulai membuat roti sendiri, mengawetkan makanan, atau membuat produk rumah tangga seperti sabun, yang semuanya bisa mengurangi asupan bahan kimia dan pengawet.
4. Menghidupkan Kembali Keterampilan Tradisional
Homesteading juga melibatkan penggunaan atau penghidupan kembali keterampilan-keterampilan tradisional yang telah lama ditinggalkan dalam kehidupan modern, seperti membuat pakaian, merajut, memotong kayu untuk bahan bakar, hingga membuat bahan makanan seperti keju atau yogurt.
Bagi banyak orang, menguasai keterampilan ini memberikan rasa pencapaian tersendiri serta memberikan koneksi yang lebih dalam dengan kehidupan sehari-hari.
5. Biaya Hidup yang Lebih Rendah
Meski awalnya memerlukan investasi waktu dan modal, homesteading berpotensi menurunkan biaya hidup dalam jangka panjang.
Dengan menanam sendiri makanan, membuat produk rumah tangga, dan mengurangi ketergantungan pada listrik dan air dari pemerintah, seorang homesteader dapat menghemat biaya yang biasanya dikeluarkan untuk kebutuhan sehari-hari.
Bentuk-Bentuk Homesteading
Tidak ada satu cara yang benar atau salah untuk menjalani gaya hidup homestead, karena homesteading dapat disesuaikan dengan kondisi dan preferensi masing-masing individu.
Berikut adalah beberapa aspek umum dalam gaya hidup ini:
1. Berkebun dan Bertani Kecil
Ini adalah inti dari homesteading. Berkebun atau bertani secara organik merupakan cara paling umum untuk memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Bagi mereka yang tinggal di lahan sempit, teknik berkebun seperti urban farming, vertical gardening, atau container gardening dapat menjadi solusi.
2. Beternak
Beternak unggas, kambing, domba, atau sapi juga merupakan bagian dari homesteading. Unggas, seperti ayam, sering dipilih oleh homesteader karena mudah dipelihara dan bisa menghasilkan telur yang kaya nutrisi.
Bagi yang memiliki lahan lebih luas, beternak hewan yang lebih besar bisa menjadi pilihan.
3. Produksi Energi Mandiri
Banyak homesteader yang juga berusaha mandiri secara energi dengan memanfaatkan energi terbarukan seperti tenaga surya atau tenaga angin.
Hal ini membantu mereka mengurangi ketergantungan pada pasokan listrik dari pemerintah dan lebih ramah lingkungan.
4. Pengelolaan Limbah
Pengelolaan limbah juga menjadi bagian penting dari homesteading.
Kompos adalah metode umum untuk mendaur ulang sisa makanan dan limbah organik menjadi pupuk alami untuk kebun. Selain itu, beberapa homesteader juga menggunakan sistem greywater untuk mendaur ulang air limbah rumah tangga.
5. Pengolahan Produk Rumah Tangga
Selain menanam makanan, banyak homesteader yang juga membuat produk rumah tangga mereka sendiri, seperti sabun, lilin, atau deterjen.
Mereka yang tertarik dengan keterampilan tradisional juga bisa belajar membuat pakaian atau memperbaiki barang-barang rumah tangga.
Bagaimana Memulai Gaya Hidup Homestead?
Memulai homesteading bisa menjadi tantangan, terutama bagi mereka yang tinggal di daerah perkotaan atau tidak memiliki banyak lahan.
Namun, dengan pendekatan yang tepat, siapa pun bisa memulai langkah-langkah kecil menuju gaya hidup ini. Berikut adalah beberapa tips untuk memulai:
1. Mulai dari yang Kecil
Jangan terburu-buru mencoba mengadopsi semua aspek homesteading sekaligus. Mulailah dengan berkebun kecil-kecilan di halaman belakang atau di pot.
Jika memungkinkan, cobalah menanam tanaman yang mudah seperti tomat, cabai, atau daun bawang.
2. Belajar Keterampilan Baru
Pelajari keterampilan dasar seperti membuat kompos, merajut, atau membuat roti. Keterampilan ini tidak hanya membantu mengurangi ketergantungan pada produk industri, tetapi juga bisa menjadi hobi yang menyenangkan.
3. Mencari Komunitas
Gabunglah dengan komunitas homesteader, baik secara online maupun offline. Ini akan membantu Anda mendapatkan dukungan, inspirasi, dan informasi berharga dari mereka yang lebih berpengalaman.
4. Maksimalkan Sumber Daya yang Ada
Anda tidak perlu pindah ke pedesaan untuk memulai homesteading. Bahkan di apartemen kota, Anda bisa menanam tanaman di pot, membuat kompos dari limbah dapur, atau membuat produk rumah tangga sendiri.
Penutup
Gaya hidup homestead bukan sekadar tren, melainkan gerakan yang mendorong kita untuk lebih mandiri, berkelanjutan, dan lebih terhubung dengan alam.
Bagi banyak orang, ini adalah cara untuk menemukan kembali makna hidup sederhana di dunia yang semakin kompleks dan tergantung pada teknologi.
Homesteading tidak hanya menawarkan kemandirian ekonomi, tetapi juga memberikan kesempatan untuk hidup lebih sehat dan harmonis dengan lingkungan sekitar.
Referensi
Lagi Tren, Gaya hidup homestead
https://mediatataruang.com/2024/10/21/lagi-tren-gaya-hidup-homestead/
Mengenal Gaya Hidup Homestead, Gaya Hidup Keberlanjutan yang Ngetrend
https://bisnismuda.id/read/10612-swastiti/mengenal-gaya-hidup-homestead-gaya-hidup-keberlanjutan-yang-ngetrend