News, Opini  

Polycrisis Global: Tantangan dan Solusi Masa Depan

Global Polycrisis adalah situasi di mana berbagai krisis ekonomi, keuangan, lingkungan, dan geopolitik saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain, menciptakan efek domino yang menghantam seluruh dunia secara bersamaan.

Untung Sudrajad
Ilustrasi Global polycrisis By Bing AI
Ilustrasi Global polycrisis By Bing AI

Dunia saat ini tengah mengalami kondisi krisis multidimensi yang disebut sebagai “The Global Polycrisis.”

Istilah ini merujuk pada situasi di mana berbagai krisis ekonomi, keuangan, lingkungan, dan geopolitik saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain, menciptakan efek domino yang menghantam seluruh dunia secara bersamaan.

Kondisi ini menuntut adanya tindakan kolektif dan solusi keberlanjutan yang menyeluruh untuk mengatasinya.

Krisis Ekonomi dan Keuangan

Salah satu aspek utama dari polycrisis global adalah krisis ekonomi dan keuangan yang melanda berbagai negara.

Pertumbuhan ekonomi China, yang selama ini menjadi mesin pertumbuhan dunia, melambat ke level 5% dan terus merosot ke depannya dari yang selama ini tumbuh di kisaran 7%.

Inggris dan Jerman bahkan telah mengalami resesi, dengan kebijakan moneter bank sentral yang mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi untuk menjinakkan inflasi, meskipun pada akhirnya memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi.

Di Amerika Serikat, tren kebijakan suku bunga tinggi juga masih berlanjut, sebagai upaya untuk menyesuaikan sasaran inflasi dengan realisasi inflasi yang masih tinggi.

Kondisi ini membuat berbagai bank sentral negara-negara itu diperkirakan masih akan mempertahankan kebijakan suku bunga tinggi.

Dengan biaya pinjaman yang tinggi, pertumbuhan investasi dan pertumbuhan ekonomi global diperkirakan akan tertekan.

Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim

Selain krisis ekonomi dan keuangan, dunia juga dihadapkan pada krisis lingkungan dan perubahan iklim yang semakin mengkhawatirkan.

Pemanasan global, berkurangnya keanekaragaman hayati, pencemaran lingkungan, dan degradasi sumber daya alam menjadi ancaman serius bagi keberlanjutan kehidupan di bumi.

Dampak perubahan iklim seperti cuaca ekstrem, kekeringan, dan naiknya permukaan air laut telah menimbulkan kerugian besar bagi manusia dan lingkungan hidup.

Krisis Geopolitik dan Konflik

Aspek lain dari polycrisis global adalah krisis geopolitik dan konflik yang meningkat di berbagai wilayah dunia.

Konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina yang belum berakhir, serta ketegangan antara Israel dan Palestina, telah menciptakan ketidakstabilan dan ancaman bagi perdamaian dunia.

Serangan Iran ke Israel juga memperburuk situasi di Timur Tengah, memberikan risiko tekanan pada harga komoditas dan menaikkan inflasi di saat tekanan inflasi global masih tinggi.

Meningkatnya Pengeluaran Pertahanan

Sebagai respons terhadap situasi geopolitik yang tidak stabil, banyak negara meningkatkan pengeluaran pertahanan mereka.

Defense Spending Index menunjukkan peningkatan signifikan, dari kisaran 120 pada 2020 menjadi sekitar 160 pada Februari 2023, dan terus meningkat ke angka 180 pada April 2024.

Rusia memiliki pengeluaran pertahanan tertinggi sebesar 4,4% dari PDB, diikuti oleh Amerika Serikat (3,3%), Korea Selatan (2,8%), Inggris (2,6%), dan Iran (2,2%).

Peningkatan pengeluaran pertahanan ini mengindikasikan meningkatnya ketegangan global dan mengalihkan sumber daya yang seharusnya dapat digunakan untuk pembangunan dan kesejahteraan masyarakat.

Dampak terhadap Indonesia dan Dunia

Polycrisis global ini berdampak signifikan terhadap Indonesia dan negara-negara lain di dunia. Berbagai lembaga internasional memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya akan berada di kisaran 5%, dengan perkiraan IMF sebesar 5%, Bank Dunia 4,9%, ADB 4,9%, dan OECD 5,2%.

Pertumbuhan ekonomi global pada 2025 diperkirakan hanya akan bergerak di kisaran 2,7%-3,2%, menandakan perlambatan ekonomi global yang cukup signifikan.

Solusi Keberlanjutan untuk Masa Depan yang Lebih Baik

Menghadapi tantangan polycrisis global ini, diperlukan solusi keberlanjutan yang menyeluruh dan kolaboratif dari seluruh pemangku kepentingan di dunia. Berikut adalah beberapa langkah yang perlu diambil:

1. Transisi Energi Bersih dan Ekonomi Hijau

Transisi menuju energi bersih dan ekonomi hijau merupakan langkah krusial untuk mengatasi krisis lingkungan dan perubahan iklim.

Investasi dalam energi terbarukan, efisiensi energi, dan teknologi ramah lingkungan harus menjadi prioritas utama.

Selain mengurangi emisi gas rumah kaca, transisi ini juga akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya saing ekonomi.

2. Kerjasama Internasional dan Diplomasi

Untuk mengatasi krisis geopolitik dan konflik, kerjasama internasional dan diplomasi harus diperkuat. Dialog dan negosiasi damai harus menjadi prioritas utama untuk menyelesaikan konflik dan mempromosikan perdamaian dunia. Organisasi internasional seperti PBB harus berperan lebih aktif dalam memediasi konflik dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

3. Reformasi Sistem Keuangan dan Ekonomi Global

Sistem keuangan dan ekonomi global harus direformasi untuk menjadi lebih inklusif, berkelanjutan, dan tahan terhadap guncangan.

Regulasi yang lebih ketat terhadap sektor keuangan, pengurangan ketimpangan ekonomi, dan promosi praktik bisnis yang bertanggung jawab perlu diterapkan. Kerjasama ekonomi internasional yang adil dan saling menguntungkan juga harus diprioritaskan.

4. Investasi dalam Pembangunan Berkelanjutan

Investasi dalam pembangunan berkelanjutan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah dan sektor swasta. Hal ini mencakup investasi dalam infrastruktur hijau, pendidikan berkualitas, kesehatan masyarakat, dan pemberdayaan masyarakat lokal. Dengan demikian, kita dapat membangun masyarakat yang tangguh, inklusif, dan berkelanjutan.

5. Kolaborasi Lintas Sektor

Menghadapi tantangan polycrisis global membutuhkan kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi non-profit, akademisi, dan masyarakat sipil.

Setiap pemangku kepentingan harus berkontribusi dalam upaya mengatasi krisis ini sesuai dengan kapasitas dan keahlian masing-masing.

Kesimpulan

Polycrisis global merupakan tantangan besar yang dihadapi dunia saat ini. Krisis ekonomi, keuangan, lingkungan, dan geopolitik saling terkait dan mempengaruhi satu sama lain, menciptakan efek domino yang menghantam seluruh dunia secara bersamaan.

Namun, dengan solusi keberlanjutan yang menyeluruh dan kolaboratif, kita dapat mengatasi tantangan ini dan membangun masa depan yang lebih baik untuk semua.

Transisi energi bersih, kerjasama internasional, reformasi sistem ekonomi global, investasi dalam pembangunan berkelanjutan, dan kolaborasi lintas sektor adalah kunci untuk mencapai tujuan tersebut.

Melalui upaya bersama, kita dapat meminimalkan dampak negatif dari polycrisis global dan menciptakan dunia yang lebih damai, makmur, dan berkelanjutan. Setiap individu, organisasi, dan negara memiliki peran penting dalam mewujudkan visi ini.

Dengan komitmen yang kuat, kerjasama yang solid, dan tindakan nyata, kita dapat mengubah tantangan menjadi peluang dan meninggalkan warisan yang lebih baik bagi generasi mendatang.

Polycrisis global bukanlah tantangan yang mudah, namun dengan kebijaksanaan dan kemauan kolektif, kita dapat mengatasi krisis ini dan membangun masa depan yang lebih cerah.

Waktu untuk bertindak adalah sekarang, dan setiap langkah kecil yang kita ambil akan membawa dampak besar bagi keberlanjutan dunia kita.

Mari kita bersatu dan bekerja sama untuk membuat perubahan positif dalam menghadapi tantangan polycrisis global.

Referensi

Bappenas Bilang Dunia Alami Polycrisis, Apa Itu?
https://www.cnbcindonesia.com/news/20240418124851-4-531308/bappenas-bilang-dunia-alami-polycrisis-apa-itu


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *