Faktor Pemicu Utama Gen Z Banyak yang Memilih Resign 

Gen Z (foto: Pexels.com)
Gen Z (foto: Pexels.com)

Generasi Z merupakan generasi yang berada di antara tahun kelahiran mulai 1997-2012, bagi gen z yang berumur antara 18-27 tahun saat ini tentunya sedang sibuk memikirkan masa depannya. Sebagian besar generasi z ada yang melanjutkan kejenjang perkuliahan ada juga yang memilih untuk langsung bekerja ataupun bisa memilih kuliah sambil bekerja.

Saat ini gen z memiliki banyak sekali peluang kerja karena banyak sekali perusahaan yang merekrut karyawan baru dengan mencantumkan kriteria umur pelamar mulai dari usia 18-27 tahun, banyak juga gen z yang memanfaatkan kesempatan ini untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya. 

Mengingat jumlah persaingan dalam dunia kerja sangat banyak dan proses penjelajahan yang tidak mudah, tak tanggung-tanggung sampai ada juga beberapa gen z yang rela membuat lamaran pekerjaan dalam jumlah yang banyak untuk melamar di beberapa tempat sekaligus. Dengan harapan agar bisa diterima oleh salah satu perusahaan ataupun di beberapa tempat agar saat ditolak oleh perusahaan lain, maka pelamar mempunyai perusahaan cadangan yang bersedia menerimanya.

Generasi ini dikenal mempunyai kompetisi yang tinggi namun dalam dunia kerja sayangnya tidak semua gen z memiliki rasa tanggung jawab dan bisa menikmati pekerjaan,  

tetapi bukan berarti semua generasi ini tidak bisa bertanggung jawab karena bisa tanggung jawab seseorang juga tergantung pada kepribadian seseorang itu sendiri.

Ada beberapa faktor pemicu yang menyebabkan generasi ini kurang menikmati dalam melakukan pekerjaannya dan sebagian gen z lebih dari 50% lebih memilih untuk mengundurkan diri dari tempat kerjanya, untuk mengenali faktor pemicunya simak penjelasan berikut ini.

Inilah Faktor Pemicu Gen Z Memilih Resign

1. Merasa Tertekan

Dalam dunia kerja tentunya tidak ada pekerjaan yang mudah dan pastinya semua pekerjaan tentu ada risikonya tersendiri, saat melamar pekerjaan atau memasuki masa pelatihan pasti sama atasan maupun rekan kerja juga sudah diberitahukan seluruh bagian job desk kita secara rinci dengan baik.

Namun seiring berjalannya waktu banyak perusahaan yang tanpa sadar memberikan tugas tambahan yang diluar jobs desk karyawan sehingga pekerjaan karyawan pun menjadi banyak dan bahkan bisa sampai lembur namun tidak mendapatkan uang lemburan, apalagi jika sistem pekerjaan ditarget tentunya karyawan akan merasa sangat stres dan tertekan.

Tak jarang gen z yang baru terjun dalam dunia kerja merasa kaget dan stres baik secara fisik dan mental karena akibat tekanan kerja yang berlebihan dari perusahaan dapat membuat fisik karyawan mengalami kelelahan sehingga mudah sakit, lalu karyawan juga dapat mengalami tekanan pada mentalnya jika terus mengalami tekanan dari perusahaan.

Oleh karena itu banyak golongan gen z yang merasa masih memiliki banyak kesempatan untuk mendapatkan lowongan dan posisi pekerjaan yang lebih baik dari pekerjaan sebelumnya, sehingga banyak gen z yang memutuskan untuk melakukan resign.

2. Kurang Bisa Beradaptasi Di Lingkungan Kerja

Ada beberapa tipe gen z yang kurang bisa beradaptasi di dalam lingkungan kerja sehingga hal tersebut bisa mengakibatkan gen z tidak bisa merasakan kenyamanan saat berada di dalam lingkungan kerja, biasanya yang sulit beradaptasi dengan lingkungan baru yaitu gen z yang memiliki kepribadian tertutup atau introvert.

Tentunya agar seseorang bisa nyaman di lingkungan kerjanya maka harus bisa beradaptasi dengan pekerjaannya hingga rekan kerjanya, jika seseorang kurang bisa beradaptasi saat berada dilingkungan kerja maka yang ada seseorang akan kurang semangat dalam menjalankan dan mengerjakan pekerjaan sehari-harinya karena merasa kurang nyaman.

Selain menyiapkan fisik dan mental yang sehat ternyata mempersiapkan mental untuk memasuki dunia kerja sangatlah diperlukan. Sebagai pekerja harus mempunyai mental yang kuat agar tidak mudah merasa down, sebab di dunia kerja tidak hanya tentang diri kita dengan pekerjaan saja tetapi ada orang lain yang harus kita hadapi dalam sehari-hari seperti atasan, rekan kerja, klien maupun pelanggan agar pekerjaan bisa berjalan dengan lancar maka kita harus mempersiapkan mental yang kuat terlebih dahulu.

3. Rekan Kerja Bersikap Toxic

Banyak sekali kejadian hampir 50% lebih gen z memutuskan untuk mengundurkan diri dari pekerjaannya karena kurang nyaman dengan 

salah satu atau beberapa sikap dari rekan kerja, tidak bisa dipungkiri bahwa dalam dunia kerja sangatlah keras. Tidak semua rekan kerja bisa membantu dan mendukung pekerjaan kita, terkadang ada beberapa rekan kerja yang juga menganggap kita malah sebagai saingannya.

Agar bisa dipandang oleh atasan atau terkenal di tempat kerja tak jarang rekan kerja yang toxic ini selalu berusaha untuk mencari muka, mungkin rekan kerja yang toxic mencari muka karena bisa saja menginginkan kenaikan jabatan ataupun untuk mendapatkan kepentingan hingga keuntungan pribadi.

Pekerja merasa risih dan kesal terhadap rekan kerja yang mencari muka pada atasan. Perilaku toxic ini dapat mencakup pelaporan keluhan atau pengawasan terhadap karyawan lain demi kepentingan pribadi.

Baca juga: 5 Hal yang Sangat Membedakan Gen Z dengan Generasi Diatasnya

4. Lingkungan Kerja Beracun 

Seperti apakah lingkungan kerja yang beracun? Lingkungan kerja yang beracun yaitu lingkungan kerja yang tidak mensejahterakan para pekerjanya. Misalnya perusahaan selalu terlambat dalam hal pembayaran gaji dan kejadian tersebut tidak hanya sekali saja namaun berulangkali, ataupun membayar karyawan dengan jumlah nominal yang kurang dengan alasan jumlah kekurangan gaji akan diberikan pada waktu lain karena gaji dari pemilik usaha belum diberikan kepadanya sepenuhnya. Ataupun perusahaan sengaja memotong gaji karyawan tanpa alasan yang jelas.

Lingkungan kerja yang beracun juga seringkali memberikan tekanan pada pekerjaannya dan jika para pekerja tidak bisa mencapai target sesuai dengan ketentuan perusahaan, maka pekerja akan terus-menerus di tekan dan biasanya perusahaan menekan pekerjanya dengan cara memarahinya tanpa adanya bimbingan ataupun arahan yang seharusnya.

Karena gen z yang cenderung memiliki sikap tidak bisa ditekan terlalu dalam dan menyukai kebebasan daripada bertahan dan terus merasakan tekanan dari perusahaan, pada akhirnya banyak kaum gen z yang memilih mengundurkan diri dari pekerjaan atau mengundurkan diri. 

Itulah beberapa faktor yang bisa menjadi pemicu gen z seringkali memilih untuk melakukan resign bukan karena kurangnya memiliki semangat kerja yang tinggi, namun terkadang faktor dari luar seperti lingkungan kerja dan rekan kerja menjadi salah satu penyebab utamanya.

 

https://www.nielsen.com/id/insights/2018/gen-z-the-elusive-generation/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *