Generasi Z (kelahiran pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an) menunjukkan peningkatan signifikan dalam partisipasi di pasar tenaga kerja. Proyeksi pada tahun 2025 mengindikasikan bahwa kelompok ini akan menjadi segmen yang dominan.
Generasi yang dibesarkan di era digital ini membawa perspektif dan pendekatan baru terhadap pekerjaan, yang berbeda dari generasi sebelumnya.
Budaya kerja yang mereka bawa diprediksi akan menjadi tren yang memengaruhi lingkungan kerja di berbagai sektor. Berikut adalah beberapa karakteristik budaya kerja ala Gen Z yang diprediksi akan menjadi tren pada tahun 2025.
Baca juga: YONO vs YOLO: Gaya Hidup Baru Gen Z
1. Keseimbangan Antara Kehidupan dan Pekerjaan (Work-Life Balance)
Salah satu nilai utama yang dipegang oleh Gen Z dalam budaya kerja adalah pentingnya keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan. Mereka cenderung menolak ide untuk bekerja secara berlebihan, seperti lembur yang berlebihan atau mengorbankan kehidupan pribadi demi karier. Gen Z percaya bahwa bekerja keras adalah penting, tetapi menjaga kesejahteraan mental dan emosional juga tidak kalah penting.
Pada tahun 2025, kita dapat melihat semakin banyak perusahaan yang menerapkan kebijakan kerja yang fleksibel, seperti jam kerja yang lebih fleksibel atau sistem remote working (bekerja dari rumah). Hal ini memungkinkan karyawan untuk mengatur waktu mereka lebih baik, mengurangi stres, dan tetap produktif. Keseimbangan ini juga dipandang sebagai cara untuk meningkatkan kepuasan dan retensi karyawan, karena Gen Z cenderung lebih setia pada perusahaan yang memberikan kebebasan dan fleksibilitas.
2. Fleksibilitas Kerja dan Remote Working
Gen Z adalah generasi yang tumbuh dengan teknologi, dan mereka terbiasa dengan berbagai alat digital yang memungkinkan mereka bekerja dari mana saja. Karena itu, remote working atau bekerja dari jarak jauh menjadi salah satu aspek budaya kerja yang sangat mereka hargai. Pandemi COVID-19 telah mempercepat adopsi model kerja jarak jauh ini, dan tren ini diprediksi akan terus berlanjut bahkan setelah pandemi.
Gen Z menyukai fleksibilitas yang diberikan oleh kerja jarak jauh, karena mereka merasa lebih produktif dan lebih mampu mengatur waktu mereka sendiri. Selain itu, mereka cenderung mencari kebebasan untuk bekerja dari mana saja, baik itu dari rumah, kafe, atau bahkan di negara lain. Pada tahun 2025, kita mungkin akan melihat lebih banyak perusahaan yang menerapkan model hybrid, di mana karyawan memiliki kebebasan untuk memilih kapan mereka ingin bekerja di kantor dan kapan mereka bisa bekerja dari rumah.
3. Penggunaan Teknologi Canggih dan Otomatisasi
Sebagai digital native, Gen Z terbiasa dengan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks kerja, mereka juga cenderung lebih mudah beradaptasi dengan teknologi baru, terutama yang berkaitan dengan otomatisasi dan kecerdasan buatan (AI). Gen Z percaya bahwa teknologi dapat membantu mereka bekerja lebih efisien dan menyelesaikan tugas-tugas berulang dengan lebih cepat.
Oleh karena itu, pada tahun 2025, kita akan melihat semakin banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi canggih untuk mendukung produktivitas karyawan mereka.
Misalnya, penggunaan software kolaborasi online, alat manajemen proyek, hingga otomatisasi proses bisnis akan menjadi hal yang lumrah. Gen Z akan mendorong perubahan ini, karena mereka lebih suka bekerja dengan cara yang efisien dan memanfaatkan alat-alat teknologi yang ada untuk memaksimalkan hasil.
4. Lingkungan Kerja yang Inklusif dan Beragam
Generasi Z menunjukkan sikap yang sangat positif terhadap keragaman dan inklusi. Mereka menghargai lingkungan kerja yang adil, inklusif, dan tidak diskriminatif. Ini termasuk menerima orang dari berbagai latar belakang, baik ras, gender, agama, orientasi seksual, maupun status sosial ekonomi.
Pada tahun 2025, perusahaan-perusahaan yang tidak menunjukkan komitmen terhadap keberagaman dan inklusi mungkin akan kesulitan menarik talenta Gen Z.
Mereka cenderung lebih memilih bekerja di perusahaan yang mendukung nilai-nilai inklusi, memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang, serta menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman bagi setiap individu. Hal ini tidak hanya meningkatkan moral karyawan, tetapi juga berpotensi mendorong inovasi dan kreativitas di tempat kerja.
5. Fokus pada Kesehatan Mental dan Kesejahteraan
Kesehatan mental menjadi perhatian utama bagi Gen Z. Berbeda dengan generasi sebelumnya yang cenderung mengabaikan isu kesehatan mental di tempat kerja, Gen Z lebih terbuka dalam membahas dan mengutamakan kesehatan mental mereka. Mereka memahami betul bahwa untuk bekerja secara optimal, kesehatan mental harus dijaga.
Perusahaan yang berfokus pada kesejahteraan karyawan akan lebih mudah menarik dan mempertahankan talenta Gen Z. Ini bisa diwujudkan melalui program-program kesehatan mental, seperti konseling, pelatihan mindfulness, atau cuti yang memadai untuk pemulihan mental.
Di masa depan, tempat kerja yang lebih peduli terhadap kesehatan mental akan menjadi standar baru dalam industri, seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya menjaga kesejahteraan secara keseluruhan.
6. Tujuan dan Nilai Perusahaan yang Sejalan dengan Pribadi
Gen Z cenderung lebih idealis dan mencari makna di balik pekerjaan yang mereka lakukan. Mereka tidak hanya ingin bekerja demi gaji, tetapi juga ingin merasa bahwa pekerjaan mereka berdampak positif bagi masyarakat dan lingkungan. Oleh karena itu, mereka lebih tertarik pada perusahaan yang memiliki nilai-nilai sosial dan keberlanjutan yang jelas.
Pada tahun 2025, semakin banyak perusahaan yang akan menekankan misi sosial dan tanggung jawab lingkungan mereka, sebagai upaya untuk menarik tenaga kerja dari Gen Z. Perusahaan yang memiliki program tanggung jawab sosial korporat (CSR), praktik bisnis yang berkelanjutan, atau yang berkomitmen pada tujuan sosial tertentu akan lebih menarik bagi Gen Z. Hal ini mencerminkan nilai-nilai mereka yang peduli terhadap isu-isu global seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.
7. Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Diri
Gen Z sangat menghargai kesempatan untuk terus belajar dan berkembang dalam karier mereka. Mereka cenderung melihat pekerjaan sebagai kesempatan untuk terus meningkatkan keterampilan dan pengetahuan. Karena itu, budaya kerja di tahun 2025 diprediksi akan lebih mengutamakan program pelatihan dan pengembangan karyawan.
Perusahaan yang menyediakan kesempatan belajar, baik melalui program pelatihan internal, akses ke kursus online, atau mentorship, akan lebih menarik bagi generasi ini. Gen Z cenderung lebih cepat berpindah pekerjaan jika mereka merasa tidak mendapatkan kesempatan untuk berkembang. Oleh karena itu, pengembangan karyawan akan menjadi salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam mempertahankan talenta dari generasi ini.
8. Kepemimpinan yang Terbuka dan Kolaboratif
Dalam hal kepemimpinan, Gen Z lebih menghargai pendekatan yang terbuka dan kolaboratif dibandingkan dengan pendekatan yang hierarkis. Mereka ingin merasa didengar dan dihargai dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, pemimpin yang terbuka terhadap umpan balik dan bersedia untuk berkolaborasi dengan timnya akan lebih disukai oleh Gen Z.
Pada tahun 2025, tren kepemimpinan yang lebih inklusif dan partisipatif akan semakin terlihat. Gen Z cenderung lebih nyaman dengan komunikasi yang transparan dan struktur organisasi yang lebih datar, di mana ide-ide dari semua tingkatan dihargai. Budaya kerja yang mendorong kolaborasi dan komunikasi terbuka ini diperkirakan akan menjadi norma di berbagai perusahaan.
Kesimpulan
Budaya kerja ala Gen Z yang diprediksi menjadi tren pada tahun 2025 membawa perubahan signifikan dalam cara kita bekerja.
Fokus pada keseimbangan kehidupan dan pekerjaan, fleksibilitas, inklusi, penggunaan teknologi, serta kesehatan mental adalah beberapa nilai utama yang akan membentuk lingkungan kerja di masa depan.
Perusahaan yang dapat mengadopsi dan menyesuaikan diri dengan nilai-nilai ini akan lebih mampu menarik dan mempertahankan talenta dari generasi yang penuh semangat dan inovatif ini.
Gen Z, dengan idealisme dan kecintaan mereka pada teknologi serta kesejahteraan, akan memainkan peran kunci dalam menentukan masa depan dunia kerja.
Referensi
3 Budaya Kerja ala Gen Z Ini Diprediksi Jadi Tren Tahun 2025
https://www.marketeers.com/3-budaya-kerja-ala-gen-z-ini-diprediksi-jadi-tren-tahun-2025/
Tren Pekerjaan 2025: Gen Z Fokus pada Keseimbangan dan Pengembangan Diri
https://sumsel.akurat.co/news/1865480466/tren-pekerjaan-2025-gen-z-fokus-pada-keseimbangan-dan-pengembangan-diri