Trend Kunci Sumber Daya Manusia Tahun 2023

Penulis: Yetti Rochadiningsih

Soft Skill
Soft Skill

Trend Kunci Sumber Daya Manusia (SDM) di Tahun 2023 adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan teknologi. Tidak bisa dipungkiri sebab saat ini kita hidup di era digital yang serba menggunakan teknologi. Teknologi telah menjadi bagian integral dan tidak bisa dipisahkan. Salah satu peranannya yaitu kemajuan di bidang ekonomi dan sosial. Teknologi secara masif mengubah cara kita bekerja, belajar, berkomunikasi,  bahkan berinteraksi satu sama lain.

 

10 Keahlian yang Paling dibutuhkan di Indonesia

Dalam kanal youtubenya Dr. Indrawan nugroho menyebutkan bahwa di era digitalisasi semua  hal tersaji sangat cepat. Begitu pula dengan komunikasi dan informasi.

World Economic Forum mengungkap ada 10 keahlian yang paling dibutuhkan di Indonesia, khususnya bagi para karyawan. Keahlian tersebut diantaranya Kreativitas; Kemampuan memecahkan masalah kompleks; Kemampuan dalam mengembangkan diri dan terus belajar untuk tumbuh. Baik untuk pribadi maupun profesional; Kecerdasan emosional. Mampu berkomunikasi dengan baik antara rekan kerja, atasan, maupun klien untuk menghasilkan hubungan yang kondusif; Pemikiran analitis dan inovatif; Kemampuan memecahkan masalah dan menemukan solusi yang efektif untuk setiap persoalan yang dihadapi berdasarkan pengalaman; Kepemimpinan; Berfikir kritis dalam menganalisis informasi dan mengambil keputusan yang tepat; Fleksibilitas dan toleransi; dan Penalaran.

Jika kita cermati, sebagian besar keahlian tersebut tidak berkaitan dengan teknologi. Tentu saja! sebab saat ini keahlian yang dibutuhkan adalah soft skills dan kecakapan sosial. Kenapa 10 keahlian tersebut dibutuhkan? Sebab dinamika perubahan dan permasalahan di dunia bisnis semakin kompleks dan dinamis.

 

Hybrid Working

Berdasarkan hasil studi Sisko, 84persen pekerja Indonesia lebih memilih bekerja secara hybrid. Persentase tersebut termasuk tinggi untuk negara kawasan ASEAN.

Hasil survei lainnya dari Sisko mengungkapkan bahwa sebanyak 48 persen pekerja meraskan jika hybrid working dapat meningkatkan kesehatan mental mereka. Model kerja yang fleksibel membuat para pekerja dapat mengatur secara seimbang urusan pekerjaan dan urusan keluarga.

Sebanyak 56,4 % pekerja mengatakan bahwa dengan bekerja secara Hybrid working juga membuat kualitas kerjanya meningkat. Kemudian 53,4% mengaku bisa lebih produktif ketika bekerja di manapun, produktivitas ini didukung peningkatan pengetahuan dan skill mereka. Sedangkan 58,7 % pekerja  lebih memiliki ruang untuk menambah pengetahuan dan skill selama hybrid working.

 

Tantangan Perusahaan di Tahun 2023

Tantangan perusahaan pada tahun 2023 adalah meningkatkan produktivitas karyawan dengan model hybrid working. Perlu diperhatikan bahwa hybrid working bukan cuma sekedar  pindahnya kerja dari kantor ke rumah, namun lebih dari itu. Perusahaan pun harus menyesuaikan gaya kepemimpinan, manajemen serta menghadirkan platform kerja agar para karyawan tetap bisa produktif.

Eksekutif perusahaan dituntut untuk mampu memberikan kepercayaan kepada karyawannya dengan indikator kinerja yang lebih terukur.

Fleksibilitas pun harus dibarengi dengan mekanisme pengukuran kinerja yang relevan. Selain itu, platform kerja digital haru

Soft Skill
Soft Skill

mendukung proses kolaborasi, koordinasi dan penyelesaian pekerjaan secara mudah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *