“Music has no boundaries” begitu istilah yang kita kenal. Secara garis besar musik telah menjadi bagian hidup manusia dan musik juga bersifat tanpa batas dan universal, setiap orang bebas memiliki selera yang berbeda. Dengan musik pun, kita semua dapat terhubung satu sama lain. Dalam setiap aspek kehidupan musik kerap kali menjadi bagian di dalamnya dan menjadikannya lebih bermakna. Di setiap generasi musik pun memiliki karakter dan ciri khas yang berbada. Musik akan selalu menjadi bagian vital dalam kehidupan manusia lintas generasi dan rayakanlah Record Store Day sebagai bentuk merayakan warisan musik di seluruh dunia dengan bahagia.
Awal Mula Gelaran Record Store Day
Record Store Day kerap dirayakan secara global di berbagai negara. Idenya sederhana, mengunjungi dan membeli rilisikan fisik di toko musik. Tapi apakah kalian mengenal tentang Record Store Day? Dari nama yang diusung sebenarnya mudah mendapatkan gambaran yang dijadikan landasan utamanya. Record Store Day rutin dilaksanakan setiap tahunnya, biasanya dilakukan pada minggu ketiga atau keempat di bulan April, tapi tidak menutup kemungkinan dilakukan pada waktu lain. Acara tahunan ini selalu setia dinantikan pecinta musik di seluruh dunia, terkhususnya bagi pecinta rilisan fisik (baik itu kaset, compact disc, atau pun piringan hitam). Bermula pada tahun 2007 sebagai tahun pertama kali diadakannya Record Store Day ini, lewat ide dari Michael Kurtz dan Carrie Colliton sebagai inisiator utamanya di Amerika Serikat. Dengan semangatnya, mereka memprakarsai Record Store Day, yang kini telah menjadi bagian dari “pop kultur”.
Record Store Day juga selalu mengadakan perilisan music merchandise eksklusif yang hanya diluncurkan pada hari itu, baik dalam bentuk kaset, compact disc, ataupun piringan hitam. Musisi pun juga turut serta mendukung dan terlibat dalam acara ini secara langsung. Dengan konsistensi Record Store Day yang terus dipelihara setiap tahunnya, banyak negara lain pun yang juga ikut merayakan hari ini, termasuk Indonesia.
Tujuan Record Store Day
Tujuan utama mereka mengadakan Record Store Day tidak lain karena musik bukan hanya berputar di sekitar musisi namun harus berjalan selaras juga dengan ekosistemnya. Dibentuknya Record Store Day ini, diharapkan nantinya bisa tetap menjaga kelestarian dari toko rilisan fisik untuk selalu konsisten menghadirkan rilisan baru terkhususnya toko musik independen yang terus berjuang untuk mempertahankan bisnisnya. Selain itu, faktor kemajuan teknologi yang semakin bertumbuh juga sangat disayangkan karena hal ini berbanding terbalik dengan fakta di lapangan. Kemajuan teknologi menciptakan tergesernya dan menggerus eksistensi rilisan fisik dengan adanya rilisan digital. Maka dari itu, Record Store Day ingin membangun kesadaran konsumen untuk terus mempertahankan “habit” baik ini. Record Store Day terus menjadi hari pertemuan penggemar, musisi, dan ribuan toko rilisan fisik di seluruh dunia. Maka dari itu, Record Store Day ada dan terbentuk di tahun 2007 yang lalu.
Baca juga: Swiftonomics : Dongkrak Ekonomi Negara Lewat Konser Taylor Swift
Sejarah Records Store Day Indonesia
Menilik perjalanan Record Store Day di Indonesia, telah berlangsung lebih dari satu dekade lamanya. Mulanya, gelaran ini berlangsung di toko musik kecil, Monka Magic yang berlokasi di Kemang. Pada era itu, Monka Magic merupakan salah satu toko musik yang mulai mengangkat kembali eksistensi “habit” menikmati musik lewat media piringan hitam dan turntable. Tidak lama sejak movement itu dilakukan Monka Magic, mulai terbentuk trend baru musik ke arah yang positif. Bermunculan penggiat toko musik lainnya yang berkecimpung dengan melakukan penjualan rilisan fisik berupa piringan hitam. Sayangnya, berapa tahun kemudian Monka Magic tidak dapat bertahan begitupun juga dengan Aksara Bookstore dimana kedua tempat itu saling bersinergi satu sama lain.
Di Indonesia sendiri terdapat pergeseran adaptasi dalam penerapan konsep Record Store Day. Sebelum tahun 2024 ini, biasanya Record Store Day digelar secara terpusat dalam bentuk bazar yang menghadirkan puluhan toko rilisan fisik musik di satu tempat (lokasi setiap tahun berbeda). Dan pada akhirnya, di tahun 2024 Record Store Day kembali dengan konsep awal, yaitu mengunjungi toko rilisan fisik musiknya secara langsung.
Stakeholder Yang Terlibat
Ada sekitar 20 toko musik total yang ikut serta meramaikan gelaran Record Store Day dan hadir di 8 kota pada 20 April yang lalu. Berikut daftar toko musik dan kota yang hadir pada Record Store Day:
Jawa:
Tangerang Selatan
- Heyfolks
- PHR Bintaro
Jakarta
- 33RPM
- Lawless
- Atlas Records
- Bendabeku Record Store
- Jack Music Store
- Lala Records
- Millers Records
- Vacation Record Store
- Puts Sikaset
- PHR Jakarta
Bekasi
- Heyfolks
- Kamar Gelap Record
- Tionti Records
Pekalongan
- Elbuba Store
Solo
- Lokananta Record Store
Bali
- Westside Muzeeq Record
- Millers Records
Makassar
- MMC Record Store
Banjarmasin
- Locasoul Records
Tidak hanya sekedar menjual ribuan rilisan fisik, Record Store Day juga menghadirkan talkshow serta live performance band juga dihadirkan di setiap tokonya. Seperti di PHR Bintaro ada penampilan dari Irama Pantai Selatan yang juga merilis album “Dendang Samudera” dalam format piringan hitam warna biru. Di Millers Records Jakarta tidak kalah seru, menampilkan Sajama Cut, Ikkubaru, dan Mr. Sonjaya.
Buat kalian yang merasa “si paling musik banget”, “si paling audiophile”, “si paling skena”, dan “si paling edgy” acara ini sih pasti cocok banget buat kalian. Terutama buat kalian yang suka dan hobi banget sama musik juga koleksi rilisan fisik. Karena gelaran ini selalu memberikan penawaran diskon yang menarik, mulai dari diskon sebesar 5% sampai dengan 50%, kesempatan ini jangan dibiarkan begitu saja. Contohnya di Millers Records Jakarta, memberikan special diskon 50% untuk selected vinyl termasuk “new sealed” di rak terpisah dan diskon 20% untuk used vinyl dan 10% untuk sealed vinyl. Di PHR pun diskon yang diberikan hampir mirip dengan yang ditawarkan oleh Millers Records Jakarta. Dalam kemeriahan Records Store Day pada 20 April yang lalu ada 43 rilisan fisik yang dijual eksklusif pada Record Store Day Indonesia.
Record Store Day Indonesia Market
Seminggu setelah gelaran Record Store Day, konsep bazar pun akan tetap hadir di hari sabtu dan minggu, tanggal 27-28 April 2024 ini yang bertempat di Lantai Dasar Senayan Park. Ada sekitar lebih dari 50 toko musik yang akan ikut serta meramaikan acara tersebut. Tidak hanya menjual rilisan fisik, di bazar ini juga ada turntable dan merchandise lainnya seperti baju dan poster. Acara ini juga menghadirkan music talkshow sama seperti tahun lalu. Buat kalian yang sudah berkeluarga dan punya anak, tidak perlu khawatir karena di Record Store Day Indonesia Market ini juga menyediakan Kids Area, ya. Jadi, tidak perlu ragu lagi untuk hadir. Jangan lupa siapkan budget khusus juga untuk belanja di Record Store Market Day. Biarpun banyak diskon yang diberikan dan sangat menggiurkan, tidak lupa kontrol diri juga perlukan, dong.
Jadi sudah siapkah kalian jajan skena lagi?
Sampai jumpa di weekend ini, ya! 🙂
Referensi:
https://www.instagram.com/recordstoredayindonesia/