News  

Jangan Takut Speak Up Ketika Mengalami Pelecehan Seksual

Momen yang seharusnya Indah karena bisa menikmati alam malah berubah menjadi ketegangan ketika seorang pendaki wanita bernama Irene Dea mengaku mendapat pelecehan dari seorang oknum yang diduga petugas pengelola Taman Nasional Gunung Halimun Salak, Bogor.

Peristiwa itu ia kisahkan di unggahan Instagram pribadinya @irenedea.f dua hari yang lalu. Sontak para netizen pun ramai-ramai menghiasi kolom komentar untuk memberikan dukungan dan berharap pelaku segera di proses untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Hati-hati pelaku kejahatan seksual!!. Pada tanggal 22 Januari 2023 telah terjadi sexual harrasment yang dilakukan oleh seorang oknum kepada saya sendiri dan adik-adik saya. Kejadian bertempat di Kawah Ratu Taman Nasional Gunung Salak jalur Pasir Reungit, Gunung Bunder Bogor.” Tulis Irene.

Dalam unggahannya itu Irene menceritakan bahwa pelaku sengaja memfoto korban yang difokuskan pada bagian tubuh (bokon*) korban. Setelah di cek handphone pelaku ternyata ditemukan puluhan bahkan ratusan foto-foto sejenis yang bukan hanya foto bagian tubuh dirinya, melainkan juga memuat foto-foto korban perempuan atau pengunjung lainnya.

Usut punya usut si pelaku ternyata telah bekerja selama 4 tahun sebagai petugas yang membantu mengelola sekitar area kawasan tersebut. Kuat dugaan aksinya itu bukan hanya dilakukan kali ini saja, apabila dilihat dari bukti-bukti ratusan foto yang ditemukan oleh Irene pada saat kejadian.

Irene pun menceritakan kronologi awal mula terjadinya pelecehan secara visual tersebut. Bagaimana proses terjadinya dari awal sampai pelaku tertangkap basah ia ceritakan secara lengkap dan detail di instastory nya.

Tentunya saya tidak tinggal diam, saya langsung menegur pelaku dan mengancam dapat memenjarakan pelaku!. Pelaku berkelit dengan alasan sedang memfoto kegiatan dan di share di group WA (terlihat disini pelaku sudah takut).” Ungkap Irene dengan nada kesal.

Sempat terjadi keributan pasca kejadian tersebut. Idan yang merupakan pacar dari Irene pun ikut geram dengan aksi pelaku yang berbuat kurang sopan pada kekasihnya itu. Bukannya mengakui dan meminta ma’af, si pelaku malah melarikan diri usai aksinya itu tertangkap basah oleh Irene dkk.

Tanpa basa-basi Idan langsung ke TKP dan menemui pelaku. Disitu saya menahan Idan untuk tidak melakukan kekerasan.” Katanya sembari menahan amarah.

Pelaku awalnya bahkan tidak bersikap kooperatif. Ia tidak menghadiri pertemuan usai kejadian dan belum ada itikad baik untuk meminta ma’af secara terbuka pada korban. Permintaan ma’af itu justru malah datang dari Kepala Resort yang berjanji akan mengusut tuntas kasus tersebut dan bila bila perlu memecat pelaku sebagai sanksinya.

Saya informasikan memang ada pertemuan antara kami dengan Kares disana pada saat setelah kejadian. Namun pada pertemuan tersebut tidak dihadiri oleh pelaku.” Tegas Irene.

Pihak TNGHS pun langsung memberikan klarifikasi terkait kejadian tersebut dan memberikan keterangan bahwa pelaku bukan petugas TNGHS, melainkan masyarakat setempat binaan pemegang Perijinan Berusaha Penyediaan Jasa Wisata Alam atas nama Koperasi Satria Rimba Athalla.

Namun dalam unggahan terbaru di akun Instagram pribadinya, Irene menyampaikan bahwa pelaku sudah mengakui perbuatannya dan menampilkan video permohonan ma’af pelaku yang diketahui bernama Ajid yang merupakan warga Kampung Pasar Rebo, Desa Gunung Bunder 2, Kecamatan Pamijahan Bogor.

Saya meminta ma’af kepada ketiga korban serta keluarga dan kepada Kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun Salak atas tindakan pengambilan foto atau gambar secara visual oleh kamera handpone pribadi saya.” Ucap Ajid dalam video permohonan ma’afnya itu.

Atas tindakakannya itu, Kepala Koperasi Satria Rimba Athalla, Doni Permana pun memberikan sebuah sangsi kepada Ajid dengan memberhentikan keanggotaannya dan tidak lagi memperbantukannya dalam kegiatan-kegiatan wisata di Taman Nasional Gunung Halimun Salak.

Selanjutnya Irene sebagai salahsatu korban mema’afkan pelaku dan menghimbau kepada pihak pengelola wisata untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi pengunjung sehingga tidak terjadi persitiwa serupa dikemudian hari.

Irene juga berpesan kepada seluruh wanita untuk selalu berani Speak Up apabila mengalami Sexual Harrasement, apalagi jika aksi itu terjadi di ruang publik. Karena bagaimana pun tindakan-tindakan yang merendahkan harkat dan martabat wanita menurutnya tidak bisa dibiarkan begitu saja.

Untuk para perempuan bagi siapapun yang pernah mengalami atau pernah melihat kejadian seperti ini please speak up. Jujur beneran berat banget untuk speak up, tapi harus tetap kuat dan bisa apalagi kejadiannya di tempat umum. Pasti kalian akan dilindungi orang sekitar.” Pesan Irene.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *