Apakah kamu pernah merasa seperti kebahagiaan yang kamu rasakan hanya sementara dan akhirnya kembali ke titik awal?
Misalnya, ketika kita membeli sesuatu yang kita idamkan, seperti mobil baru, dalam beberapa waktu awal kita merasa sangat bahagia dan puas.
Namun, seiring berjalannya waktu, kebahagiaan ini cenderung reda dan kita kembali ke tingkat kebahagiaan awal.
Demikian juga dengan kenaikan gaji atau kenaikan pangkat dan jabatan, pada awalnya sangatlah membanggakan dan membahagiakan, akan tetapi dengan berjalannya waktu semuanya kembali tawar dan biasa – biasa saja.
Fenomena ini dikenal sebagai “Hedonic Treadmill” atau “Treadmill Hedonis“.
Apa yang Dimaksud Dengan Hedonic Treadmill?
Hedonic Treadmill (atau Treadmill Hedonis) merujuk pada ide bahwa kebahagiaan seseorang cenderung kembali ke tingkat dasar setelah perubahan kondisi yang menimbulkan kebahagiaan atau ketidakbahagiaan.
Dalam kata lain, meskipun seseorang dapat mengalami lonjakan kebahagiaan atau penurunan kebahagiaan yang singkat akibat peristiwa tertentu, kebahagiaan akhirnya akan kembali ke tingkat awal yang biasa dirasakan sehari-hari.
Sebagai contoh, jika seseorang membeli barang yang diinginkan, seperti ponsel baru, awalnya mereka dapat merasakan kegembiraan dan kepuasan yang besar.
Namun, seiring berjalannya waktu, kebahagiaan tersebut cenderung meredam dan kembali ke tingkat kebahagiaan sebelum membeli ponsel baru tersebut.
Konsep hedonic treadmill juga berlaku dalam konteks ketidakbahagiaan.
Misalnya, ketika seseorang mengalami peristiwa yang menimbulkan kesedihan atau kekecewaan, seperti kehilangan pekerjaan, awalnya mereka dapat merasakan tingkat ketidakbahagiaan yang tinggi.
Namun, seiring berjalannya waktu, mereka cenderung beradaptasi dengan situasi baru ini dan tingkat ketidakbahagiaan mereka akan kembali ke tingkat dasar yang biasa mereka alami sebelumnya.
Konsep ini terkait dengan konsep adaptasi hedonis, di mana manusia cenderung beradaptasi terhadap perubahan baik positif maupun negatif dalam kehidupan mereka.
Meskipun konsep ini dapat membuat kebahagiaan terasa sementara dan sulit untuk dipertahankan, pemahaman tentang konsep ini dapat membantu seseorang untuk menghindari jatuh ke dalam pola pikir yang terus-menerus mengejar kebahagiaan baru yang pada akhirnya tidak memberikan kepuasan jangka panjang.
Sebaliknya, dengan kesadaran akan adaptasi hedonis, seseorang dapat fokus pada penghargaan terhadap hal-hal kecil yang memberikan kebahagiaan sehari-hari dan mengembangkan rasa syukur atas apa yang sudah dimiliki.
Apa Penyebab Hedonic Treadmill?
Penyebab Hedonic Treadmill dapat berasal dari beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi dan pengalaman kebahagiaan seseorang.
Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan fenomena Hedonic Treadmill:
1. Pembiasaan
Manusia memiliki kecenderungan alami untuk beradaptasi dengan stimulus baru dalam hidup mereka.
Ketika mereka terbiasa dengan sesuatu yang mendatangkan kebahagiaan, stimulus tersebut menjadi biasa dan tidak lagi memberikan efek yang sama seperti awalnya.
Hal ini menyebabkan perubahan kebahagiaan yang sementara dan kembali ke tingkat kebahagiaan dasar.
2. Perbandingan Sosial
Seringkali, kebahagiaan seseorang dipengaruhi oleh perbandingan dengan orang lain.
Bila seseorang mencapai sesuatu yang diinginkan, seperti membeli barang mewah atau mencapai kesuksesan tertentu, mereka mungkin merasa bahagia karena merasa lebih baik daripada orang lain.
Namun, seiring waktu, perbandingan tersebut berubah dan kehormatan yang dirasakan dari pencapaian tersebut memudar, menyebabkan kembali ke tingkat kebahagiaan yang biasa.
3. Sifat manusia yang tidak pernah puas
Manusia cenderung memiliki hasrat untuk mencapai tingkat kebahagiaan yang lebih tinggi.
Namun, ketika mereka mencapai tujuan tersebut, angan-angan mereka akan kebahagiaan yang lebih besar sering kali tidak terpenuhi.
Kebutuhan baru dan harapan yang lebih tinggi muncul, dan ini mengakibatkan kembali ke tingkat kebahagiaan yang biasa.
4. Adaptasi hedonis
Ini adalah mekanisme biologis dan psikologis yang menyebabkan manusia beradaptasi dengan perubahan dalam kondisi kehidupan mereka.
Ketika seseorang mengalami perubahan baik positif maupun negatif, mereka cenderung beradaptasi dan kembali ke tingkat kebahagiaan yang mereka alami sebelumnya.
Meskipun faktor-faktor ini dapat menyebabkan Hedonic Treadmill, penting untuk diingat bahwa setiap individu mengalami pengalaman kebahagiaan dan adaptasi secara unik.
Tingkat kepuasan dan kebahagiaan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor individu, seperti nilai-nilai personal, lingkungan sosial, dan kondisi kesehatan mental.
Baca juga: Financial Freedom: Menuju Pencapaian Impian Keuangan
Bagaimana Mengatasi Hedonic Treadmill?
Meskipun Hedonic Treadmill adalah fenomena alami dalam kehidupan manusia, ada beberapa cara yang dapat membantu mengatasi atau mengurangi dampaknya.
Berikut adalah beberapa strategi yang mungkin berguna:
1. Menerima dan menghargai kehidupan saat ini
Berlatih rasa syukur dan menghargai apa yang kita miliki saat ini dapat membantu melawan kecenderungan untuk terus mencari kepuasan yang lebih tinggi.
Berfokus pada momen-momen kecil kebahagiaan dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu menghentikan siklus Hedonic Treadmill.
2. Menjaga kesadaran diri
Sadar akan proses adaptasi hedonis dapat membantu kita mengenali dan mengurangi efeknya.
Dengan menyadari bahwa kebahagiaan sementara adalah sifat alami, kita dapat berusaha untuk mengevaluasi dan mengubah harapan-harapan kita terhadap kesenangan dan pencapaian.
3. Menetapkan tujuan bermakna
Daripada hanya fokus pada pencapaian materi atau hedonisme, menetapkan tujuan yang lebih bermakna dalam kehidupan dapat memberikan kepuasan jangka panjang yang lebih mendalam.
Tujuan seperti memajukan diri secara pribadi, membangun hubungan yang bermakna, atau memberikan kontribusi positif kepada masyarakat dapat membantu melawan efek Hedonic Treadmill.
4. Berbagi dan melayani orang lain
Mengabdikan waktu dan usaha untuk membantu orang lain dapat memberikan kebahagiaan yang bertahan lama dan memecah siklus Hedonic Treadmill.
Melakukan tindakan kebaikan, sukarela, atau mendukung komunitas dapat memberikan rasa kepuasan dan makna yang lebih besar dalam hidup.
5. Berlatih kedermawanan
Mengalihkan fokus dari kesenangan pribadi ke kedermawanan dan kebaikan dapat membantu melawan dorongan untuk terus mencari kepuasan baru.
Berlatih memberikan dan berbagi apa yang kita miliki kepada mereka yang membutuhkan dapat mengurangi kecenderungan Hedonic Treadmill.
Tetaplah diingat bahwa setiap individu adalah unik, dan strategi yang tepat untuk mengatasi Hedonic Treadmill mungkin berbeda-beda.
Kita dapat mencari pendekatan yang paling sesuai dengan nilai-nilai, minat, dan kebutuhan pribadi.
Referensi:
https://satupersen.net/blog/apa-itu-hedonic-treadmill-menurut-psikolog
https://glints.com/id/lowongan/hedonic-treadmill-adalah/
https://www.finansialku.com/hedonic-treadmill/
https://jatim.tribunnews.com/2023/01/13/arti-kata-hedonic-treadmill-pola-pikir-yang-sulit-buat-bahagia-kurang-bersyukur-jadi-penyebabnya