Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konsumtif adalah bersifat konsumsi, yaitu hanya memakai dan tidak menghasilkan sendiri. Bahasa sederhananya, perilaku konsumtif adalah perilaku atau gaya hidup seseorang yang gemar membelanjakan uang tanpa pertimbangan alias tidak bermanfaat. Jangan sampai Budaya Konsumtif Bikin Hidup Kembali Primitif!
Konsumtif dalam Belanja Online
Mungkin tanpa sadar kita pernah membeli barang melalui situs belanja online hanya karena kita tertarik dengan kemasannya atau kita membeli barang mahal hanya kareana tokoh idola kita pemakainya. Eits, ternyata kita membeli barang tersebut bukan karena kita membutuhkannya, tapi hanya untuk melampiaskan kepuasan sesaat. Nah, inilah yang disebut perilaku konsumtif.
Jadi, terkadang di bawah alam bawah sadar kita membelanjakan uang baik itu karena memang butuh sesuatu, karena iklan para influencer di sosial media, atau mungkin karena mendengar hasutan teman untuk membeli barang diskonan yang superduper murah. Saya yakin, hampir sebagian orang pasti pernah belanja online.
Belanja Praktis = Belanja Mudah
Belaja di jaman sekarang semua orang di bikin mudah oleh para penjual. Belaja dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun, nggak perlu keluar rumah apa lagi sekarang musim hujan. Tinggal menunggu abang pembawa paket teriak “Pakett”.
Contohnya teman saya, dalam keranjang belaja toko online di smart phonenya berisi hampir 15 barang yang siap untuk di check-out, tinggal menunggu waktu yang tepat, kapan lagi kalau bukan tanggal 1 ketika tiba saatnya gajian.
Nah, saya sempat bertanya barang apa saja gerangan yang dia beli. Dia mengatakan, rata-rata barang yang di beli tanpa mempertimbangkan apakah benar-benar dibutuhkan atau nggak. Kebiasaan ini lah yang dapat menjerumuskan kita ke dalam gaya hidup konsumtif.
Rossanty dan Nasution dalam penelitiannya yang berjudul Consumer Behaviour in Era Millenial, mengungkapkan bahwa tanda-tanda perilaku konsumtif bisa timbul jika seorang individu mulai membeli barang-barang tertentu hanya demi membentuk image dan mengikuti suatu gaya hidup (tern).
Kenali Ciri Gaya Hidup Konsumtif
Jadi, agar kita tidak terjerumus dalam hidup boros karena gaya hidup yang konsumtif, maka kita harus memahami seperti apa ciri orang konsumtif. Lalu, bagaimana ciri orang yang masuk kategori bergaya hidup konsumtif? Kurang lebihnya sebagai berikut:
1. Gaya hidup serba mewah
Ingin selalau bergaya hidup serba mewah ini merupakan salah satu ciri gaya hidup konsumtif. Apabila kita gemar membeli barang baru, berpakaian serba bermerek, atau traveling ke suatu tempat agar terlihat hidup dalam kemewahan, maka kemungkinan besar kita termasuk salah satu orang yang memiliki perilaku konsumtif.
Tidak salah jika kita membeli barang-barang mewah jika kita dapat menyesuaikan dengan budget dan kebutuhan. Namun, apabila sudah berlebihan bisa dipastikan dapat menyebabkan pemborosan, bukankah begitu?
2. Beli produk karena iklan
Ketika kita berselancar di sosial media seperti di Instagram atau Tiktok, kita pasti pernah melihat para selebgram mempromosikan barang-barang yang mereka gunakan? Seketika itu kira-kira, apa yang kita rasakan? Tergiurkah kita untuk membelinya?
Berdasarkan pengalaman mimin, tidak sedikit masyarakat apalagi para remaja yang terkena racun selebgram. Pengaruh influencer yang mempromosikan atau karena kemasannya yang serba unik dan lucu. Kalau hanya sekali dua kali tidak ada masalah, namun jika sudah menjadi kebiasaan dan spontan langsung beli, artinya kita sudah melakukan perilaku konsumtif, nah loh.
3. Rasa Gengsi yang tinggi
Gengsi yang tinggi juga merupakan salah satu faktor penyebab terbentuknya gaya hidup yang konsumtif dalam diri seseorang. Terutama kaum millenial yang sering menggunakan sosmed. Melihat feed atau story teman-teman dengan kendaraan dan barang-barang branded mungkin dapat menimbulkan perasaan iri dan rasa tidak mau kalah untuk terlihat lebih keren.
Nah, mending buang jauh-jauh sifat buruk yang satu ini. Karena sayang banget, uang yang seharusnya bisa dipergunakan untuk hal-hal penting menjadi sia-sia hanya demi gengsi.
4. FOMO
Fear of Missing Out (FOMO) adalah sebuah perasaan takut atau khawatir yang dirasakan seseorang akan ketinggalan suatu hal yang baru. Bisa dalam bentuk berita, tren, atau hal-hal lainnya.
Perasaan yang cenderung tidak ingin dirinya ketinggalan dengan tren. Setiap ada perkembangan baru di dunia gadget, fashion, kendaraan kita nggak segan-segan untuk mengeluarkan uang dengan nominal besar agar selalu mengikuti tren.
5. Membeli produk untuk status
Hal ini ada kaitannya dengan gengsi, masih banyak orang yang menganggap bahwa barang yang digunakan menunjukkan status sosial di masyarakat. Nah, terkadang demi pengakuan orang lain kita mengorbankan uang untuk membeli barang dengan merek yang terkenal dengan harga yang tinggi. Agar dapat terlihat lebih berkelas dan lebih keren dari orang lain.
Gimana Cara Menghindari Gaya Hidup Konsumtif?
Kalau kita termasuk salah satu yang masuk kategori konsumtif, jangan panik. Kami memberi solusi di artikel ini, sebagai berikut:
1. Membuat daftar kebutuhan prioritas
Pertama-tama yang harus kita lakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif adalah dengan membuat daftar/list kebutuhan prioritas. Kita bisa membuat skala prioritas, barang apa saja yang benar-benar kita butuhkan (ingat: barang ini amat sangat kita butuhkan). Kendalikan diri kita untuk tidak membeli apapun sebelum kebutuhan utama terpenuhi.
Kebiasaan ini nantinya akan meminimalisir perilaku konsumtif dalam diri kita. Kuatkan iman ketika melihat penawaran yang menggiurkan, kita harus sabar dan jangan nafsu buru-buru membelinya. Tunggu sampai kurang lebih minimal tiga hari. Apabila kita bisa melupakan barang tersebut, artinya sebetulnya kita tidak butuh barang tersebut.
2. Membuat planing keuangan
Cara yang kedua ini dapat dilakukan untuk menghindari gaya hidup konsumtif. Dengan membuat catatan pemasukan dan pengeluaran uang. Kita dapat membuat anggaran belanja sehari-hari dan mencatat pengeluaran setiap bulannya, untuk mengetahui berapa besar uang yang kita keluarkan setiap bulannya. Dengan begitu kita bisa mendapat gambaran apakah kita boros atau tidak. Hal ini akan menjadikan kita lebih disiplin dalam menggunakan uang.
3. Menabung
Sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, wejangan sakti dari orang tua kita yang satu ini sebenarnya sangat mudah diterapkan, namun kembali lagi tergantung kita. Walaupun kelihatannya mudah, sebenarnya kebiasaan menabung cukup sulit untuk dilakukan secara rutin. Apalagi kalau tabungannya gampang di ambil seperti celengan dari plastik.
4. Hindari berhutang
Kalau yang satu ini mimin amat sangat menghindari. Apalagi jaman sekarang kita sudah mengenal metode pembayaran pay later dan kartu kredit. Terkadang tidak dapat di hindari, banyak penawaran/bonus yang diberikan apabila membayar dengan metode yang satu ini. Hal yang harus diperhatikan, jangan sampai kita terbiasa dan kecanduan, berhutang dapat membuat kita menjadi pribadi yang konsumtif dan bikin hidup kita kembali primitif. Hal ini karena kamu nggak memikirkan berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan di saat kamu akan membeli suatu barang.
Referensi:
Responses (3)