Ada kalanya seseorang memutuskan untuk memilih diam, bukan karena mereka takut kalah berdebat ataupun mengalah. Alasan memilih diam diwaktu yang tepat merupakan salah satu pilihan yang terbaik daripada memilih terus berbicara, karena tindakan tersebut dapat membantu seseorang terhindar dari beberapa masalah yang mungkin akan terjadi.
Orang yang mampu memilih diam saat dipojokan dan tidak membela diri menunjukkan kecerdasan dalam mengendalikan situasi.
Memilih Diam, Mengapa?
Mengapa orang yang memilih diam saat dipojokan disebut pandai? Karena dia pandai mengelola atau mengendalikan emosinya dengan baik, daripada memilih membela diri dengan berbicara kasar dan keras lebih baik secara diam-diam dan menyimak sampai waktu yang tepat baru dia berbicara.
Dalam hal berbicara pun orang yang memilih diam di waktu yang tepat, ternyata saat berbicara dia dapat menyampaikan pendapatnya dengan bahasa yang terarah dan mudah dipahami oleh orang lain. Lalu kapan waktu yang tepat untuk diam tersebut? Simak penjelasan berikut.
Inilah Waktu Yang Tepat Untuk Memilih Diam
1. Emosi
Jika sedang merasakan emosi yang kuat terhadap seseorang atau suatu hal, lebih baik menenangkan diri dengan menyendiri atau mengambil waktu untuk diri sendiri. Jangan sampai melampiaskan emosi tersebut kepada orang lain yang tidak tahu apa-apa.
Kendalikan emosi agar tidak menyakiti orang lain yang tidak bersalah, karena saat emosi, kita cenderung meluapkan perasaan negatif secara tidak terkendali.
Emosi membuat pikiran tidak jernih, mendahulukan ego, sehingga berpotensi memicu penyesalan, rasa bersalah, dan masalah baru.
2. Tidak Didengarkan
Saat berbicara dengan seseorang, pastikan lawan bicara mendengarkan dengan baik. Jika orang tersebut tampak mengabaikan, sibuk dengan urusannya sendiri, atau menghindari pembicaraan, lebih baik tidak melanjutkan pembicaraan.
Jika terlihat tidak didengarkan dan diabaikan, jangan terus memaksa untuk berbicara karena hal tersebut hanya akan sia-sia. Hargailah keputusan orang lain untuk tidak mendengarkan dan juga hargai dirimu sendiri dengan tidak memaksakan kehendak.
Diabaikan saat berbicara memang mengecewakan, namun kita tidak dapat mengendalikan orang lain. Oleh karena itu, ketika seseorang mengabaikan kita, sebaiknya kita diam untuk menghargai diri sendiri.
3. Saat Dinasehati
Ketika dinasihati oleh seseorang, terutama orang yang lebih tua, sebaiknya kita mendengarkan dengan baik karena orang tersebut bermaksud agar kita menjadi lebih baik di masa depan.
Namun terkadang masih ada sebagian orang yang tidak menyukai nasihat dan merasa bahwa diri mereka sendiri lah yang paling benar. Sehingga ada juga beberapa orang yang mengabaikan atau bahkan membantah nasihat dari orang lain karena merasa sudah patuh pada diri sendiri.
Nasehat diberikan untuk membagikan pengalaman dan mengarahkan kita dari kesalahan menuju perbaikan.
Meski nasehat orang lain terkadang menyinggung perasaan, khususnya bagi yang sensitif, percayalah bahwa nasehat itu diberikan demi kebaikan, bukan untuk menggurui.
4.Ketika Dimarahi
Seseorang memarahi orang lain tentu ada penyebabnya, misalnya jika kita tidak sengaja melakukan kesalahan kecil yang merugikan orang lain, wajar jika dimarahi. Namun, saat dimarahi, kita dapat menjelaskan alasan atau memohon maaf.
Ketika seseorang sedang marah, usaha untuk membela diri hanya akan memicu perdebatan. Lebih baik diam dan menunggu hingga keadaan tenang, baru kemudian menjelaskan alasan dan penyebab dari kesalahan yang dilakukan.
Tentunya jangan lupa juga meminta maaf dan menggunakan kata-kata yang sopan agar keadaan segera membaik.
Diam terkadang merupakan pilihan terbaik untuk menghindari masalah baru.