Sukses Bertanam Sayur Bayam di Pekarangan Rumah – Jangan biarkan lahan pekarangan kosong melompong, itu slogan yang biasa didengungkan terutama jika dihubungan dengan konsep pemanfaatan pekarangan. Walapun lahan pekarangan kita sempit, jika dikelola dengan baik maka pekarangan bisa diubah menjadi lahan “uang” produktif.
Berbagai macam tanaman bisa di budidayakan di pekarangan. Khususnya sayur-sayuran. Sayuran yang paling mudah budidayanya adalah bayam dan kangkung. Khusus untuk tanaman bayam, tanaman ini jarang terserang hama atau penyakit yang ditularkan melalui tanah. Selain itu waktu menanamnya tidak perlu di rotasi dan dapat tumbuh dengan baik di lahan yang sudah berulang kali ditanami tanaman yang sama. Syaratnya kita harus memperhatikan kesuburan tanahnya melalui pemupukan yang teratur.
Walaupun budidayanya mudah dan dapat dilakukan oleh ibu rumah tangga, teknis bertanam dan budidayanya harus diperhatikan. Karena akan berhubungan dengan kualitas, produktivitas, dan kandungan gizi bayam. Agar bertanam bayam menghasilkan “cuan“ dan memiliki kualitas yang baik maka perlu diterapkan beberapa langkah budidayanya yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan Lahan Penanaman Dan Persemaian
Pada tahapan ini dilaksanakan pembuatan bedengan dengan cara tanah dicangkul sedalam 20 – 25 cm supaya gembur. Bedengan dibuat dengan arah membujur dari Barat ke Timur agar tanaman mendapat cahaya penuh. Lebar bedengan dibuat 1 m, sementara panjangnya disesuaikan dengan ukuran bentuk lahan. Setelah bedengan jadi, lakukan pemupukan dasar menggunakan pupuk kandang dari kotoran ayam atau sapi. Bisa juga memakai pupuk kompos yang sudah matang dengan dosis 1 – 2 kg/10 m2

2. Penanaman
Penanaman bayam dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu disebar langsung di bedengan, disebar di larikan/barisan atau disemaikan terlebih dahulu baru ditanam di bedengan. Namun lebih efektif jika disebar langsung dibedengan terutama untuk bayam cabut. Cara penyebaran bijinya dengan cara disebar merata diatas permukaan bedengan kemudian ditutup tipis dengan tanah (tebalnya kurang lebih 1-2 cm ).
Baca juga: Kuliah Kerja Nyata Mahasiswa UBL: Budidaya Bayam

3. Pemeliharaan
Walaupun tanaman ini jarang terserang penyakit, pemeliharaan yang baik sangat penting dilaksanakan. Khususnya kebutuhan air pada tanaman. Tanaman bayam yang masih muda (minggu pertama setelah penanaman ) memerlukan air kurang lebih 4 mm/tanaman atau 4 Liter/m2 dalam sehari. Ketika tanaman menjelang dewasa, akan membutuhkan air sekitar 8 mm atau 8 Liter/m 2 setiap harinya. Penyiangan rumput yang ada di sekitar tanaman bayam tidak harus dilakukan.

4.Panen Dan Pasca Panen
Pada keadaan normal tanaman bayam bisa dipanen saat umur 3 – 4 minggu atau setelah tanaman mencapai tinggi 20 cm. Cara memanennya dapat dilakukan dengan mencabut bersamaakarnya atau dipotong pada bagian pangkal kurang lebih sekitar 2 cm dari permukaan tanah.
Dengan keempat Langkah ini, dijamin emak-emak akan sukses membudidayakan bayam di pekarangan rumah. Selain mudah dan biayanya murah, tingkat produksi tanaman bayam cukup tinggi berkisar 5 hingga 10 kg per meter persegi walupun hanya ditanam di pekarangan. Cukup tinggi bukan? Selain sebagai sumber sayuran bagi rumah tangga dan mendatangkan keuntungan jika dijual, manfaat lainnya adalah memperindah pekarangan rumah kita.
Dari berbagai referensi, menanam bayam di pekarangan sangat dianjurkan. Karena sayuran ini mengandung alpha – lipolic yang terbukti dapat menurunkan gula darah, meningkatkan sensitivitas insulin serta mencegah perubahan oksidatif yang dipicu stress pada pasien diabetes.
Manfaat lainnya jika kita mengkonsumsi bayam adalah menurunkan risiko neuropati perifer dan otonom pada penderita diabetes. Dengan banyaknya manfaat dari menanam bayam di pekarangan rumah sudah selayaknya lah tanaman ini di budidayakan oleh ibu-ibu rumah tangga. Anda tertarik silahkan mencoba!
Referensi: https://id.wikipedia.org/wiki/Hidroponik
Responses (3)