Jembatan Ampera adalah salah satu landmark Palembang yang sangat terkenal di Indonesia. Dibangun pada tahun 1962, jembatan ini merupakan jembatan penghubung antara ulu dan ilir.
Jembatan ini memiliki sejarah panjang yang menarik dan menjadi saksi bisu dari berbagai peristiwa penting di kota Palembang.
Jembatan Ampera dibangun pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno dan berfungsi sebagai penghubung antara daerah Seberang Ulu dan ilir di Palembang.
Pembangunan jembatan ini didasarkan pada prinsip ketahanan yang sangat kuat, sehingga jembatan ini mampu menahan beban yang sangat berat. Pada masa itu, jembatan ini termasuk jembatan terpanjang yang ada di Indonesia.
Jembatan ini dirancang oleh seorang arsitek terkenal, yaitu Friedrich Silaban. Ia menggabungkan unsur tradisional Palembang dengan teknologi modern dalam pembangunan jembatan ini.
Hal ini terlihat dari bentuk jembatan yang menyerupai bentuk keranjang ikan terbang, yang menjadi ikon khas dari Palembang.
Jembatan Ampera Menjadi Saksi Bisu dari Peristiwa Penting
Sejarah jembatan Ampera juga mencatat bahwa jembatan ini pernah mengalami beberapa peristiwa penting.
Pada tahun 1965, jembatan ini menjadi saksi bisu dari peristiwa G30S/PKI yang terjadi di Jakarta.
Saat peristiwa itu pecah, jembatan ini ditutup selama beberapa waktu untuk menghindari aksi terorisme yang mungkin terjadi.
Selain itu, pada tahun 2002, jembatan ini menjadi pusat perhatian publik ketika terjadi banjir besar di kota Palembang.
Banjir tersebut membuat jembatan ini tergenang air selama beberapa hari, dan masyarakat Palembang merasa khawatir jembatan tersebut akan roboh.
Namun, jembatan Ampera tetap berdiri kokoh dan menunjukkan ketahanannya yang luar biasa. Hal ini menjadi bukti bahwa jembatan ini sangat kuat dan tahan terhadap segala jenis bencana.
Hingga saat ini, jembatan Ampera masih menjadi salah satu landmark terpenting di Palembang.
Jembatan ini menjadi tempat wisata favorit bagi masyarakat Palembang maupun wisatawan yang datang ke kota ini.
Saat malam hari, jembatan ini dihiasi dengan lampu-lampu yang indah dan menampilkan pemandangan yang sangat menakjubkan.
Di sekitar jembatan ini, terdapat banyak tempat wisata yang menarik, seperti Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Benteng Kuto Besak, dan Taman Kambang Iwak. Jembatan Ampera juga menjadi pusat perhatian ketika ada acara-acara penting yang diadakan di kota Palembang, seperti PON (Pekan Olahraga Nasional) dan Asian Games.
Sebagai salah satu landmark terpenting di Palembang, jembatan Ampera menjadi bukti bahwa Indonesia memiliki warisan budaya yang sangat berharga.
Jembatan ini bukan hanya sebagai bangunan biasa, tetapi juga memiliki nilai sejarah dan keindahan yang sangat menakjubkan. Selain itu, jembatan Ampera juga menjadi simbol persatuan dan kesatuan antara masyarakat Palembang dan Seberang Ulu.
Sering Mengalami Perubahan dan Perbaikan pada Jembatan Ampera
Meskipun telah mengalami beberapa renovasi dan perbaikan sejak pertama kali dibangun, jembatan Ampera tetap mempertahankan karakteristik dan keindahannya yang unik.
Hal ini menjadikan jembatan ini sebagai simbol kota Palembang yang sangat penting, dan tidak heran jika jembatan ini sering menjadi latar belakang dalam berbagai foto dan video di media sosial.
Sebagai simbol persatuan dan kesatuan antara masyarakat Palembang dan Seberang Ulu, jembatan Ampera menggambarkan betapa pentingnya hubungan antara masyarakat yang berbeda-beda.
Oleh karena itu, jembatan ini bukan hanya sekedar bangunan, tetapi juga sebuah ikon budaya yang harus dilestarikan dan dijaga dengan baik.
Dengan begitu, kita dapat mempertahankan warisan budaya yang berharga dan memberikan inspirasi bagi generasi selanjutnya.
Sumber:
https://www.daerahkita.com/artikel/5/sejarah-jembatan-ampera-di-sungai-musi-ikon-kota-palembang
https://palembang.go.id/headline/detail/jembatan-ampera#:~:text=Jembatan%20Ampera%20dibangun%20pada%20tahun,Soekarno%2C%20presiden%20Indonesia%20saat%20itu.