Mengenal Burnout: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasinya

Alifaisyah Baydilla
Mengenal Burnout (Foto: pexels.com)
Mengenal Burnout (Foto: pexels.com)

Kehidupan modern seperti saat ini sering kali menyita banyak hal dari kita, yang membuat kita harus mengenal burnout. Tuntutan pekerjaan, komitmen sosial, dan tanggung jawab pribadi sering kali membuat kita merasa tertekan, bahkan merasakan stres berat. Perasaan stres tersebut merupakan gejala dari yang dikenal sebagai “burnout”.

Mengenal Burnout Lebih Jauh

Dalam artikel ini, kita akan mengenal burnout, tanda-tanda yang perlu diwaspadai, penyebabnya, dan yang paling penting, bagaimana mengatasi dan mencegahnya.

Apa Itu Burnout?

Dilansir dari situs Alodokter, burnout diartikan sebagai sebuah istilah yang menggambarkan stres berat yang disebabkan oleh pekerjaan. Sedangkan menurut American Psychological Association (APA), burnout diartikan sebagai kelelahan fisik, emosional, dan juga mental yang disertai dengan penurunan motivasi, penurunan kemampuan kerja, dan sikap negatif terhadap diri sendiri maupun orang lain.

Kondisi burnout ini sering kali sulit dijelaskan karena bukanlah suatu penyakit atau kondisi medis tertentu. Oleh karena hal tersebut juga, terkadang kita tidak menyadari bahwa sedang mengalami burnout.

Penyebab Burnout

Untuk penyebab burnout sendiri, tidak hanya dipicu oleh rasa stres berat akibat pekerjaan. Ada beberapa faktor penyebab lain yang bisa menimbulkan burnout. Adapun beberapa penyebab terjadinya burnout adalah sebagai berikut.

  1. Stres kerja berlebihan, seperti beban kerja yang dirasa terlalu berat, tenggat waktu yang ketat, atau tuntutan pekerjaan yang tidak realistis.
  2. Kurangnya dukungan dari atasan atau rekan kerja.
  3. Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, atau yang biasa kita sebut work-life balance.
  4. Ketidakjelasan dalam peran, seperti tidak tahu apa yang diharapkan atau merasa tidak punya kendali dalam pekerjaan.
  5. Tidak merasa puas dengan pekerjaan atau merasa bahwa pekerjaan tersebut tidak memiliki makna.
  6. Jam tidur atau istirahat yang tidak mencukupi.
  7. Ekspektasi atau harapan yang terlalu tinggi.
  8. Memikul tanggung jawab terlalu banyak sendirian dan tanpa bantuan orang lain.
  9. Lingkungan kerja yang tidak sehat.
  10. Menjalankan aktivitas atau pekerjaan yang monoton dan tidak menyenangkan.
  11. Tidak mendapat pengakuan, penghargaan atau pujian atas kerja kerasnya.

Tanda-Tanda Burnout

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, orang yang mengalami burnout biasanya akan merasa lelah, baik secara fisik, emosional, dan mental. Selain itu, mereka akan kehilangan minat dan motivasi, merasa putus asa, dan merasa tidak efektif dalam mengerjakan tugas, tanggung jawab, atau pekerjaan mereka.

Gejala lain yang sering dirasakan saat sedang mengalami burnout, antara lain merasa lelah dan lesu, tugas yang sederhana terasa sulit untuk diselesaikan, merasa stres sehingga cepat membuat marah, kesal, dan frustrasi. Selain gejala-gejala yang disebutkan di atas, ada beberapa tanda-tanda lain saat mengalami burnout. Adapun beberapa tanda burnout yang dimaksud adalah sebagai berikut.

1.     Rasa Lelah yang Berlebihan dan Kehilangan Semangat

Seperti yang sudah disebutkan, merasa lelah secara terus-menerus merupakan gejala utama saat mengalami burnout, bahkan setelah tidur atau mendapatkan tidur yang cukup. Gejala ini biasanya diikuti dengan semangat dan minat kerja yang menurun, bahkan hilang. Hilangnya minat dan semangat kerja ini juga yang biasanya memicu rasa lelah.

2.     Ketidakmampuan untuk Berkonsentrasi atau Fokus

Hilangnya minat dan semangat kerja ini sering kali membuat kita tidak bisa berkonsentrasi atau fokus terhadap sesuatu yang kita kerjakan. Kita pun akan merasa kesulitan dalam mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diberikan jika hal ini terjadi. Di sisi lain, performa kerja atau produktivitas bisa menurun dan membuat hasil pekerjaan kita menjadi kurang maksimal atau kurang memuaskan.

3.     Perubahan Suasana Hati yang Drastis

Perubahan suasana hati atau yang biasa kita sebut dengan mood sering kali terjadi saat kita mengalami burnout. Hal ini biasanya ditandai dengan perasaan tertekan, mudah marah, atau sinis terhadap orang lain, khususnya jika apa yang kita kerjakan tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Belum lagi jika performa kerja atau produktivitas menurun, yang akan menimbulkan pekerjaan menjadi menumpuk dan membuat kita merasa lebih sensitif daripada biasanya.

4.     Mengisolasi Diri dari Lingkungan Sosial

Berkaitan dengan perubahan mood yang drastis dan perasaan sensitif, biasanya seseorang yang sedang mengalami burnout akan mengisolasi atau menarik diri dari lingkungan sosial di sekitarnya. Hal ini biasanya juga disebabkan oleh stres, frustrasi kerja, bahkan perasaan bahwa pekerjaan yang dikerjakan merupakan beban sehingga memilih untuk berhenti bersosialisasi.

5.     Masalah Kesehatan

Gejala burnout juga bisa diikuti dengan beberapa masalah kesehatan fisik tertentu. Misalnya saja, sakit kepala, gangguan atau kesulitan tidur, atau gangguan pencernaan. Gangguan fisik ini biasanya disebabkan oleh imunitas yang menurun akibat burnout atau stres berat yang dialami.

Cara Mengatasi dan Mencegah Burnout

Burnout yang tidak segera diatasi, bisa berdampak buruk terhadap kesehatan fisik maupun mental. Terlebih jika gejala atau tanda-tanda burnout yang telah dijelaskan di atas sudah dirasakan. Adapun beberapa cara dalam mengatasi dan mencegah burnout yang bisa Anda coba, adalah sebagai berikut.

1.    Membuat dan Mengatur Skala Prioritas

Identifikasi yang paling penting dan fokus pada hal-hal yang benar-benar relevan. Dengan begitu, Anda akan lebih tahu apa yang perlu dilakukan terlebih dahulu agar tidak terlalu banyak mengeluarkan tenaga akan sesuatu yang tidak perlu dilakukan.

2.    Menjaga Keseimbangan Kerja-Hidup

Untuk menjaga keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, ada baiknya menjadwalkan waktu untuk istirahat dan kegiatan yang dinikmati di luar pekerjaan. Waktu istirahat ini juga bisa termasuk liburan atau refreshing.

3.    Gaya Hidup Sehat

Aktivitas fisik seperti olahraga teratur sering kali menjadi salah satu cara dalam membantu mengatasi stres. Bahkan olahraga-olahraga ringan bisa membantu mengalihkan pikiran dari sesuatu yang menyebabkan kelelahan, stres, atau burnout.

Selain melakukan olahraga teratur, memperhatikan pola makan juga penting untuk dilakukan. Anda harus memperhatikan apa yang Anda konsumsi dan mengusahakan untuk makan makanan yang sehat dan bernutrisi. Jangan lupa untuk mengimbangi olahraga secara teratur dan konsumsi makanan bergizi ini dengan istirahat yang cukup untuk memulihkan kondisi tubuh dari kelelahan.

4.    Mengembangkan Dukungan Sosial

Mencari dukungan dari lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda juga bisa menjadi salah satu cara yang bisa dilakukan. Ajak bicara teman, keluarga, atau orang-orang terkasih dan terpercaya untuk membantu Anda meredakan tekanan yang dirasakan di tempat kerja. Jika perasaan tertekan ini masih belum juga mereda, ada baiknya jika Anda menghubungi profesional.

Burnout merupakan sebuah kondisi serius yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan fisik serta mental kita sehingga memahami dan mengenal burnout merupakan hal yang perlu dilakukan. Mengenali tanda-tandanya merupakan langkah pertama dalam mengatasi masalah yang satu ini. Dengan mengambil tindakan yang tepat dan merawat atau menjaga diri Anda sendiri, Anda akan dapat mengatasi burnout dan menjaga kesejahteraan Anda. Ingatlah bahwa perubahan dalam pola hidup dan pandangan yang lebih sehat tentang pekerjaan dapat membantu Anda dalam menghindari jebakan burnout.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *