Green Marketing: Strategi Pemasaran yang Ramah Lingkungan

Green marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada aspek lingkungan dalam menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan.

Untung Sudrajad
Ilustrasi Green Marketing (Gambar Bing AI)
Ilustrasi Green Marketing (Gambar Bing AI)

Strategi Pemasaran yang Ramah Lingkungan – Pemasaran adalah salah satu aktivitas bisnis yang penting untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Namun, pemasaran juga bisa berdampak negatif bagi lingkungan, misalnya dengan menghasilkan sampah, polusi, dan penggunaan sumber daya yang berlebihan. Oleh karena itu, banyak perusahaan yang mulai menerapkan konsep green marketing, yaitu strategi pemasaran yang ramah lingkungan. Apa itu green marketing dan bagaimana cara melakukannya?

Pengertian Green Marketing

Green marketing adalah strategi pemasaran yang berfokus pada aspek lingkungan dalam menawarkan produk atau jasa kepada pelanggan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan sekaligus menjaga keseimbangan ekologi. Selain itu green marketing juga mencerminkan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat.

Green Product

Green product adalah produk atau jasa yang ramah lingkungan, baik dari segi proses produksi, bahan baku, kemasan, distribusi, maupun pemakaian,  memiliki beberapa aspek dan karakteristik, antara lain:

1. Green product

Tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau beracun yang bisa merusak kesehatan manusia dan lingkungan. Contoh: produk organik, produk herbal, produk bebas paraben, dan lain – lain.

2. Aspek kualitas

Green product memiliki kualitas yang baik dan sesuai dengan standar yang berlaku. Green product juga bisa memberikan manfaat lebih bagi pelanggan, seperti hemat energi, awet, multifungsi, dan lain – lain. Contoh: lampu LED, tas daur ulang, sabun multifungsi, dan lain – lain.

3. Aspek estetika

Green product memiliki desain yang menarik dan sesuai dengan selera pelanggan. Green product juga bisa menunjukkan identitas dan gaya hidup pelanggan yang peduli lingkungan. Contoh: pakaian dari bahan alami, perabot dari kayu bekas, aksesoris dari barang bekas, dan lain – lain.

Green Packaging

Green packaging adalah kemasan yang ramah lingkungan, baik dari segi bahan, bentuk, ukuran, maupun label, bertujuan untuk mengurangi dampak negatif kemasan terhadap lingkungan, seperti sampah, polusi, dan penggunaan sumber daya yang berlebihan. beberapa ciri lainnya, antara lain:

1. Bahan yang ramah lingkungan

Green packaging menggunakan bahan yang bisa didaur ulang, biodegradable, atau kompos. Bahan ini bisa berasal dari sumber alami, seperti kertas, kardus, daun, dll. Bahan ini juga tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau beracun. Contoh: kemasan kertas, kemasan daun pisang, kemasan plastik biodegradable, dll.

2. Bentuk yang efisien

Green packaging memiliki bentuk yang efisien, yaitu sesuai dengan ukuran dan bentuk produk. Bentuk ini bisa menghemat ruang, bahan, dan biaya. Bentuk ini juga bisa memudahkan proses distribusi dan penyimpanan. Contoh: kemasan kotak, kemasan tabung, kemasan pouch, dll.

3. Ukuran yang tepat

Green packaging memiliki ukuran yang tepat, yaitu sesuai dengan jumlah dan kebutuhan produk. Ukuran ini bisa menghindari pemborosan dan kelebihan kemasan. Ukuran ini juga bisa menyesuaikan dengan preferensi dan kemampuan pelanggan. Contoh: kemasan sachet, kemasan botol, kemasan kaleng, dll.

4. Label yang informatif

Green packaging memiliki label yang informatif, yaitu memberikan informasi yang jelas dan akurat tentang produk dan kemasan. Label ini bisa mencantumkan bahan, komposisi, manfaat, cara pemakaian, masa kadaluarsa, sertifikat, dll.

Label ini juga bisa menampilkan logo atau simbol yang menunjukkan bahwa produk dan kemasan ramah lingkungan. Contoh: label organik, label eco-friendly, label recycle, dll.

Green Promotion

Green promotion adalah promosi yang ramah lingkungan, baik dari segi media, pesan, maupun teknik, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan minat pelanggan terhadap green product dan green marketing. Selain itu green promotion memiliki beberapa indikator, antara lain:

1. Media yang ramah lingkungan

Green promotion menggunakan media yang ramah lingkungan, yaitu media yang tidak menghasilkan sampah, polusi, atau penggunaan sumber daya yang berlebihan. Media ini bisa berupa media elektronik, media sosial, media online, dan lain – lain. Media ini juga bisa berupa media cetak yang menggunakan kertas daur ulang atau tinta nabati. Contoh: website, blog, email, video, brosur, poster, dan lain – lain.

2. Pesan yang ramah lingkungan

Green promotion menggunakan pesan yang ramah lingkungan, yaitu pesan yang menekankan aspek lingkungan dalam menawarkan produk atau jasa. Pesan ini bisa berisi informasi, edukasi, persuasi, atau motivasi tentang green product dan green marketing. Pesan ini juga bisa menggunakan bahasa yang sederhana, jujur, dan positif. Contoh: “Produk ini berbahan alami dan ramah lingkungan”, “Produk ini ramah lingkungan dan tidak merusdak bumi”, dll.

Baca juga: Marketing 6.0 di Era Gen Z dan Gen Alpha

3. Teknik yang ramah lingkungan

Green promotion menggunakan teknik yang ramah lingkungan, yaitu teknik yang tidak merugikan atau mengeksploitasi lingkungan, manusia, atau hewan. Teknik ini bisa berupa teknik yang melibatkan partisipasi, kolaborasi, atau komunikasi dengan pelanggan atau pihak lain yang peduli lingkungan.

Teknik ini juga bisa berupa teknik yang memberikan insentif, apresiasi, atau penghargaan kepada pelanggan atau pihak lain yang melakukan perilaku ramah lingkungan. Contoh: event, seminar, workshop, kontes, diskon, donasi, sertifikat, dan lain – lain.

Green Price

Green price adalah harga yang ramah lingkungan, baik dari segi penetapan, penentuan, maupun penyesuaian, bertujuan untuk menciptakan nilai yang seimbang antara perusahaan, pelanggan, dan lingkungan. Selain itu green price memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

1. Penetapan yang ramah lingkungan

Green price ditetapkan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam menentukan biaya produksi, distribusi, dan promosi. Penetapan ini bisa menghemat biaya dengan menggunakan bahan, kemasan, media, dan teknik yang ramah lingkungan. Penetapan ini juga bisa menambah biaya dengan melakukan investasi, inovasi, atau sertifikasi yang ramah lingkungan.

2. Penentuan yang ramah lingkungan

Green price ditentukan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam menentukan tingkat harga, strategi harga, dan struktur harga. Penentuan ini bisa menyesuaikan harga dengan kemampuan dan keinginan pelanggan. Penentuan ini juga bisa memberikan harga yang kompetitif, diferensiasi atau premium sesuai dengan kualitas dan manfaat green product.

3. Penyesuaian yang ramah lingkungan

Green price disesuaikan dengan mempertimbangkan aspek lingkungan dalam menentukan diskon, kredit, subsidi, atau pajak. Penyesuaian ini bisa memberikan insentif atau kemudahan kepada pelanggan yang membeli atau menggunakan green product.

Penyesuaian ini juga bisa memberikan tanggung jawab atau kewajiban kepada pelanggan yang tidak membeli atau menggunakan green product. Green marketing adalah strategi pemasaran yang ramah lingkungan yang meliputi green product, green packaging, green promotion, dan green price.

Green marketing tidak hanya bermanfaat bagi perusahaan dan pelanggan, tetapi juga bagi lingkungan dan masyarakat. Dengan menerapkan green marketing, perusahaan bisa meningkatkan citra, reputasi, loyalitas, dan profitabilitasnya.

Pelanggan juga bisa mendapatkan produk atau jasa yang berkualitas, bermanfaat, dan sesuai dengan gaya hidup ramah lingkungan.

Referensi:

https://www.kajianpustaka.com/2023/02/green-marketing-pengertian-dan-unsur.html

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-green-marketing/

https://glints.com/id/lowongan/apa-itu-green-marketing/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *