Gaji Guru Naik. Beberapa hari ini, saya mendengarkan beberapa pendapat dari kenalan saya yang berprofesi menjadi guru atau tenaga pengajar. Beberapa dari mereka berpendapat bahwa, salah satu penyebab mengapa pendidikan Indonesia tidak maju atau kualitasnya masih rendah adalah karena gaji guru yang rendah.
Bagaimana guru bisa senang mengajar, dan bagaimana guru bisa semangat mencerdaskan anak bangsa jika profesinya saja tidak begitu dipikirkan oleh negara atau pemerintah. Pendapat itu cukup membuat saya tertarik untuk membahasnya di opini kali ini.
Gaji Guru Naik: Sejauh Mana Pengaruhnya Terhadap Kualitas Pendidikan?
Gaji guru di Indonesia, menurut sumber di atas bahwa Indonesia memberi gaji guru dengan rata-rata sebesar 2,4 juta rupiah. Sebuah nilai gaji yang memang cukup kecil untuk profesi yang berperan penting bagi keberlangsungan SDM suatu negara.
Gaji guru di Indonesia dibedakan karena beberapa alasan. Seperti tingginya jenjang pendidikan yang ditempuh, lama pengabdian, banyaknya pengalaman sebagai guru, jenjang sekolah yang diajar, hingga lokasi tempat mengajar menjadi pertimbangan besaran gaji yang di terima.
Mau mendapat upah yang semestinya harus melalui banyak tahapan dan alasan ya di negara kita? he he.
Lalu negara manakah yang memberi gaji tinggi bagi profesi guru?
Ada beberapa negara yang memberikan gaji guru tertinggi hingga mencapai rata-rata 1-2M setiap tahunnya. Perbandingan yang sangat jauh bukan? negara itu adalah Jerman. Secara sekilas, kita semua tahu bahwa Jerman dengan sistem pendidikannya memang tidak bisa di ragukan lagi.
Bahkan Jerman menjadi negara yang paling banyak menerima warga asing sebagai pelajar di negaranya. Sistem pendidikan Jerman yang memadukan dua konsep pembelajaran, antara teori yang praktik sesuai peminatan menjadikan sistem pendidikan yang cukup menarik bagi siswanya untuk selalu mengeksplore hal-hal baru.
Namun, ada negara yang menduduki peringkat pertama yang memberi gaji tinggi untuk profesi guru, yaitu Luksemburg. Sebenarnya perbandingannya tidak jauh berbeda dengan Jerman. Karena bisa kamu lihat data yang ada, Luksemburg dan Jerman tidak memiliki perbedaan yang jauh dalam memberi gaji kepada profesi guru di negaranya.
Apakah Jerman negara terbaik kualitas pendidikannya?
Jawabannya adalah Tidak. Negara dengan sistem pendidikan terbaik adalah Denmark. Dengan melansir data dari Finansialku.com yang mengutip data dari laman Worldtop20.org, New Jersey Minority Educational Development, (NJ MED) telah mempublikasikan peringkat 20 negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia.
Peringkat ini berdasarkan lima tingkat pendidikan, yaitu tingkat pendaftaran sekolah sekolah anak usia dini, tingkah penyelesaian SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi. Selain itu, nilai Matematika, Sains, dan kemampuan membaca hingga literasi di tingkat dasar serta menengah pun menjadi penilaian utama dalam survei tersebut.
Berdasarkan hasil survei NJ MED pada kuartal pertama tahun 2023, Denmark menempati urutan pertama sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Kemudian disusul dengan Korea Selatan dan pada posisi ketiga yaitu Belanda. Jerman? Jerman berada di posisi ke empat.
Penilaian kualitas terbaik sebuah pendidikan pada suatu negara memang perlu mengkaji berbagai aspek. Namun, data ini tidak bisa kita abaikan begitu saja, karena memang pada nyatanya kualitas baik atau buruk sesuatu itu bisa diyakini jika sudah ditunjukkan dengan upaya penelitian dan penilaian yang konkrit sebelumnya.
Artinya, dari sini kita sama-sama tahu bahwa Jerman memberikan gaji tinggi pada profesi guru, tidak serta merta menjadikannya sebagai negara dengan kualitas pendidikannya yang terbaik.
Menurut data, Denmark menempati urutan ke lima dari negara-negara yang menggaji guru dengan gaji tertinggi. Namun Denmark mampu menjadi negara nomor satu dengan kualitas pendidikan yang terbaik.
Apakah kalian masih berpikir bahwa dengan menaikkan gaji guru, bisa menjadikan kualitas pendidikan kita naik?
Fakta Lainnya
Fakta lainnya yang tak kalah menarik adalah Afrika Selatan. Ia menduduki peringkat ke-4 dengan gaji guru tertinggi di dunia, bahkan di atas posisi Denmark, tetapi kenyataannya pendidikan di Arfika Selatan bahkan masuk dalam kategori tidak maju.
Artinya, dari data-data di atas, perlu kita sadari bahwa besar kecilnya gaji guru tidak bisa menjadi tolak ukur kemajuan kualitas pendidikan suatu bangsa. Pendidikan yang berkualitas itu hanya bisa dibentuk oleh sistem yang berkualitas.
Benar, mungkin memberikan gaji tinggi pada profesi guru bisa menjadi salah satu faktor meningkatkan kualitas pendidikan di negara kita. Tetapi itu hanyalah salah satu cara yang bisa di coba. Tetapi perlu diingat bahwa ini hanyalah opini saya sebagai pengamat rekan-rekan kenalan saya.
Nyatanya juga banyak yang sudah diangkat sebagai ASN justru lebih tidak semangat dibanding dengan guru yang honorer. Bukankah sebuah perubahan baik itu dimulai dari diri sendiri dan paling tidak, jika ingin mendisiplinkan siswa, maka diri sendiri sudah harus disiplin.
Kesimpulan
Saya jadi ingat perkataan pak Pramoedya yang mengatakan,
“Seorang terpelajar harus sudah adil sejak dalam pikiran”
Perkataan itulah yang saya jadikan motivasi untuk bersikap adil dan bijaksana terhadap diri sendiri dan apa yang dilakukan oleh diri sendiri. Itulah sikap seorang yang terpelajar. Karena jika dalam diri atau bahkan sejak dalam pikiran ia sudah adil dan bijak, maka ia baru bisa disebut terpelajar. Itulah sikap yang harus dimiliki tenaga pendidik kita.
Artinya, yang menjadi kuci utama adalah kualitas tenaga pengajar yang perlu melalui seleksi yang ketat dan disiplin. Serta saya rasa perlu dilakukan pembentukan mental yang kuat menjadi seorang guru agar merasa memiliki tanggung jawab yang besar dan tidak mudah meremehkan kewajibannya menjadi tenaga pendidik. Jangan serta merta sudah diangkat menjadi ASN, malah merasa tenang karena tidak akan tergeser posisinya. ops!
Sedangkan tujuan dari pendidikan adalah mengadakan proses pembelajaran agar menghasilkan manusia yang terpelajar. Seperti itu bukan bapak dan ibu guru? jadi, kita harus terpelajar sejak dalam pikiran jika ingin memajukan kualitas pendidikan kita.
Sekian opini dari saya, semoga bisa memberi kontribusi yang baik untuk dunia literasi kita. Selamat belajar dan menjadi terpelajar.
sumber: