Artificial Intelligence dan Masa Depan Bisnis – Suatu hal yang begitu sangat jelas, bahwa artificial intelligence menjadi tantangan besar bagi umat manusia di masa depan. Memungkinkan perubahan yang amat besar dari apa yang kita sadari sekarang. Apapun pekerjaan anda dan di mana pun anda bekerja, jika tidak menyadari dengan cepat untuk mentransformasinya secara menyeluruh, AI akan mengubahnya.
Baca juga: AI Dalam Industri Kreatif: Perlukah Khawatir?
Teknologi Menguasai Masa Depan
AI memberikan kekuatan mesin-mesin untuk melihat, mendengar, merasakan, menyentuh, bicara, berjalan, terbang, dan belajar. Ini artinya sektor bisnis bisa sepenuhnya mengembangkan inovasi dengan cara baru untuk berinteraksi dengan konsumen mereka, menawarkan produk dan jasa yang jauh lebih cerdas, mengotomatisasi layanan mereka dan mendorong kesuksesan mereka.
Kita tahu bahwa terdapat kebingungan mengenai publisitas mengenai AI. Sebagian melihat perkembangan AI sebagai ancaman besar bagi peradaban dan sebagian melihat AI mampu menjadi penyelamat yang mampu memecahkan permasalahan besar manusia, mulai dari mengatasi perubahan iklim dan mengobati kanker. Tujuan dari tulisan ini adalah memotong publisitas dan desas-desus antara dua persepsi orang-orang, dan memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana AI digunakan dalam bisnis sekarang ini.
Dengan membagikan beberapa contoh pengunaan AI yang paling inovatif dan terkini dalam dunia nyata dari berbagai industri. Untuk melihat besarnya peluang yang di berikan oleh AI. Penulisan ini untuk siapapun yang ingin memahami dengan baik dan berusaha keras menjaga detail-detail teknis tetap berada pada level yang dapat di pahami dan mengerti oleh semua orang. Harapannya adalah bahwa tulisan ini bisa memberikan gambaran realistis tentang perkembangan terkini.
Teknologi Paling Kuat Dalam Sejarah Umat Manusia
AI merupakan teknologi terkuat yang hadir dalam peradaban saat ini dan kesalahan terbesar yang dapat seseorang lakukan adalah mengabaikannya. Tidak dapat di pungkiri bahwa para pemimpin dan perusahaan-perusahaan melihat besarnya peluang yang ditawarkan oleh AI dan risiko-risiko yang muncul apabila kita tertinggal demam AI.
Di Amerika Serikat, Gedung Putih sudah meluncurkan banyak kebijakan yang menekankan kepentingan strategis AI. Untuk diingat kembali pada tahun 2016, dalam kepemimipinan Presiden Barack Obama, Gedung Putih telah mengeluarkan laporan pertama dengan tagline “Mempersiapkan Masa Depan Artificial Intelligence” untuk menjadi fondasi dasar strategi AI di Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 2018, Presiden Donald Trump setelah AI summit di Gedung Putih, administrasi mengatakan “AI untuk Rakyat Amerika”.
Presiden Putin dari Rusia juga mengatakan “AI adalah masa depan, bukan hanya untuk Rusia, tetapi juga bagi seluruh umat manusia. Siapapun yang menjadi pemimpin dalam lingkaran ini akan menjadi penguasa dunia”. Tiongkok berangkat dengan misi dan visi yang sangat ambisius untuk memanfaatkan AI untuk menjadi pemimpin dunia dibidang AI pada tahun 2030. Di Eropa, European Comission meluncurkan strategi pentinya AI-nya pada 2018, yang berbunyi “Seperti mesin uap dan listrik di masa lampau, AI mengubah dunia kita, masyarakat dan industi kita. Meningkatnya kekuatan komputer, ketersediaan data, dan kemajuan algoritma telah mengubah AI menjadi salah satu teknologi paling strategis di abad ke-21. Ini adalah taruhan tertinggi, bagaimana kita mengusung AI untuk menentukan tempat kita tinggal”.
Apa itu Artificial Intelligence? Bangkitnya Deep Machine Learning
AI ini bukanlah hal yang baru dan bukan hal yang ajaib, dikembangkan pertama dimulai sejak tahun 1950-an. AI mengacu kepada sistem-sstem komputer atau mesin untuk menunjukkan perilaku cerdas yang memungkinkan mereka untuk bertindak dan belajar sendiri. Dalam bentuknya yang paling mendasar, AI mengambil data, menerapkan beberapa kalkulasi (algoritma) untuk pengambilan keputusan atau perkiraan hasil.
AI yang berbasis peraturan ini masih menghadapi kesulitan-kesulitan saat tugas-tugas yang berikan semakin kompleks atau manusia yang tidak mudah menjelaskan terkait peraturannya dan oleh karena itu tidak bisa menerapkan programnya menjadi algoritma. Bila kita terjemahkan dalam bahasa kita, berjalan-jalan dan mengenali teman kita yang berada dalam kerumunan merupakan contoh kemampuan yang kita dapatkan melalui pengalaman tapi tidak mudah untuk menjelaskan peraturannya.
Dalam machine learning, AI dilatih dengan data, misalnya memberikan mesin ribuan gambar yang berisikan wajah manusia dan tidak berisikan wajah manusia. Komputer menerima informasi tersebut sekaligus membentuk algoritmanya sendiri yang entah secara independen atau bantuan manusia. Ketika machine learning menggunakan banyak jaringan saraf artifisial untuk belajar dari data latihan (yang membuatnya lebih canggih), dapat disebut sebagai deep learning (pembelajaran mendalam).
Deep learning telah membawa kemajuan signifikan dalam bidang AI, seperti kemampuan komputer untuk mengidentifikasi objek atau individu dalam gambar atau video. Selain itu, Deep Learning juga mampu memahami dan menghasilkan teks tertulis, yang dikenal sebagai pemrosesan bahasa alami (natural language processing), dan contohnya dapat dilihat pada chatbots atau perangkat pintar seperti Amazon Echo
Peluang Artificial Intelligence dalam Bisnis
Terdapat tiga fungsi utama AI dalam bisnis yang, pada beberapa titik, mungkin tumpang tindih, namun membantu dalam segmentasi peluang. Bisnis dapat memanfaatkan kecanggihan AI untuk mengubah cara mereka berinteraksi dan memahami konsumen, menawarkan produk dan jasa secara lebih cerdas, serta meningkatkan dan mengotomatisasi proses bisnis
Dengan penerapan AI dalam konteks konsumen, bisnis dapat lebih memahami siapa sebenarnya konsumen mereka, memprediksi produk dan jasa yang kemungkinan diminati, mengetahui tren serta tuntutan pasar, dan meningkatkan interaksi yang lebih personal dengan pelanggan.
Kemudian dalam konteks barang dan jasa, AI membantu menciptakan produk dan jasa yang lebih intelijen bagi konsumen mereka. Konsumen menginginkan seperti misalnya telepon yang lebih cerdas, mobil yang lebih cerdas, dan perangkat rumah yang lebih cerdas.
Adapun dalam otomatisasi proses , AI mampu meningkatkan dan mengotomatisasi proses bisnis. Contoh seperti JD.com yang menggunakan drone yang bekerja otomatis, pusat distribusi otonom dan robot pengantar untuk mengubah operasi retail mereka. Kita juga akan melihat AI bekerja untuk melihat bagaimana mengotomatisasi diagnosis medis di Infervision dan kasus studi Elsevier, dan bahkan pemeriksaan kualitas pizza di Domino’s.
Pengguna Strategis Artificial Intelligence dalam Bisnis
Mengeksploitasi aplikasi AI dalam bisnis manapun seringkali berujung menyegarkan kembali model atau bahkan bisa mentransformasikan metode bisnis secara keseluruhan. Penting sekali bagi perusahaan untuk tidak menggunakan AI untuk mengotomatisasi dan memperbaiki bisnis model yang tidak lagi relevan di masa revolusi industri keempat ini.
Penggunaan AI dimulai dari strategi pengolahan data, di mana AI mengidentifikasi peluang dan ancaman strategis terbesar bagi bisnis dan menekankan pada keputusan yang paling berpengaruh. Penting untuk memahami sepenuhnya bahwa eksperimen yang terbatas dengan AI mungkin tidak memberikan dampak yang signifikan untuk kesuksesan bisnis. Demikian ulasan Artificial Intelligence dan Masa Depan Bisnis!
Referensi:
https://verihubs.com/blog/artificial-intelligence-dalam-perusahaan-b2b/