4 Penyebab Takluknya Indonesia dari Irak di Laga Perebutan Posisi Tiga

Reynal Prasetya
Timnas Indonesia (Getty Images/Karim Jaafar via AFP)
Timnas Indonesia (Getty Images/Karim Jaafar via AFP)

Timnas Indonesia gagal meraih posisi tiga di Piala Asia U-23 2024 setelah takluk dari Irak dengan skor tipis 1-2. Hasil itu membuat timnas harus puas berada di posisi ke empat.

Laga yang digelar pada Kamis (2/5) di Stadion Abdullah bin Khalifa di Doha Qatar itu menyajikan pertarungan sengit antar kedua tim. Saling serang dan adu strategi terjadi di sepanjang pertandingan.

Keduanya sempat imbang 1-1 hingga berkahir di waktu normal dua kali 90 menit. Namun di babak extra time, timnas kehilangan konsenstrasi dan kecolongan, sehingga Irak berhasil menambah keunggulan menjadi 2-1.

Atas hasil itu, Irak berhak lolos ke Olimpiade Paris 2024. Sementara timnas Indonesia harus menjalani laga play off melawan wakil Afrika yakni Guinea untuk bisa lolos dan ikut serta di turnamen bergengsi tersebut.

Setidaknya ada empat penyebab mengapa timnas Indonesia bisa menelan kekalahan.

Absennya Bek Andalan Rizki Ridho

Absennya Rizki Ridho yang mendapat hukuman akibat di kartu merah oleh wasit di laga semifinal melawan Uzbekistan berimbas pada melemahnya lini pertahan timnas Indonesia.

Meski Shin Tae-yong memasang trio bek kuat yanki Hubner yang diapit oleh Ferrari dan Nathan, kenyataannya lini pertahanan timnas beberapa kali bisa di tembus oleh tim Irak.

Ketenangan Ridho dalam membaca situasi, pergerakan lawan dan permainan lawan memang sangat di butuhkan oleh timnas Indonesia. Sehingga ketika dirinya absen, lini pertahanan timnas pun menjadi sedikit melemah.

Ia yang juga biasanya berperan membantu build up serangan dan mengalirkan bola dari belakang ke depan menjadikan timnas lebih stabil di setiap fase transisi. Itulah sebabnya, absennya Ridho sedikit banyaknya mempengaruhi performa permainan timnas Indonesia.

Decision Making Masih Jadi Persoalan

Decision making atau pengambilan keputusan ini memang masih menjadi masalah klasik yang selalu menempel pada pemain timnas. Karena dalam sepakbola itu selalu ada momentum.

Ketika pemain mendapat momentum, maka momentum itu harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin untuk bisa menciptakan peluang atau bahkan menghasilkan gol.

Misalnya bola yang seharusnya dipassing ke pemain lain, malah langsung di tembak tanpa terarah ke arah gawang. Atau bola yang seharusnya ditembak langsung ke gawang, malah dipassing ke pemain lain.

Kadang pemain juga kebingungan apakah akan mempassing atau mendribling bola? Kadang pemain juga terlalu terburu-buru melakukan passing dan kadang bisa juga terlambat melakukan passing. Nah, hal-hal seperti itulah yang harus di perbaiki.

Terlalu Sering Kehilangan Bola

Dalam permain sepakbola sebenarnya wajar melakukan kesalahan, bahkan pemain sekelas Maradona atau Ronaldo pun pasti pernah melakukan kesalahan, namun apabila terlalu sering, maka permainan pun pasti menjadi tidak berkembang.

Itulah yang seringkali terjadi. Ketahanan dalam memegang bola dan menguasai bola ini harus kembali terus diasah oleh para pemain timnas Indonesia.

Dan itu bisa dimulai dari bagaimana belajar cara passing yang baik. Sehingga tidak sering kehilangan bola. Passing adalah bagian yang paling terpenting dan paling dasar dalam sepak bola. Karena sepakbola adalah permainan yang mengandalkan kerjasama tim.

Timnas Indonesia Kurang Waspada

Aspek waspada agaknya juga perlu ditingkatkan lagi dari para pemain timnas U-23 Indonesia. Karena beberapa kali, pemain timnas kurang waspada dalam mengantisipasti serangan balik yang dilakukan oleh lawan.

Coba saja perhatikan kejadian semalam, Indonesia hampir saja kebobolan akibat terkena serangan balik karena terlalu asyik menyerang sehingga pemain bek telat turun untuk mencegah serangan.

Untunglah Nathan dengan sigapnya berlari ke belakang, menutup area yang ditinggalkan Ernando yang maju kedepan, hingga ia menabrak jala gawang demi menyapu bola yang hampir saja menambah keunggulan bagi Irak.

Situasi itu juga terjadi ketika berhadapan dengan Korea di perempat final. Timnas yang kala itu unggul satu pemain, karena ada satu pemain Korea terkena kartu merah, justru malah kebobolan disaat sudah unggul 2-1.

Itu terjadi akibat terlalu fokus menyerang dan kurang waspada dalam mengantisipasi serangan balik dari para pemain Korea. Karena tiga bek Indonesia yang belum turun sehingga ruang kosong yang ditinggalkan tersebut berhasil di eksploitasi dan membuahkan gol bagi Korea.

Empat hal itulah yang menjadi penyebab timnas harus takluk dari Irak. Tapi bagaimana pun kita harus tetap bangga kepada timnas yang merupakan tim debutan dan satu-satunya wakil dari Asia tenggara yang lolos ke semi final Piala Asia U-23 2024.

Asa untuk lolos ke Olimpiade Paris 2024 pun masih terbuka lebar, Indonesia bisa lolos ke Olimpiade dengan catatan mampu tampil impresif dan sukses mengalahkan Guinea.

Indonesia akan berhadapan dengan Guinea di laga play off mendatang yang akan di gelar Kamis (9/5) di Centre National du Football Paris Prancis.

Baca juga: Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *