Opini  

Takut Opini Orang? Kenali FOPO dan Cara Mengatasinya!

Ketakutan terhadap opini orang lain adalah masalah umum yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Untung Sudrajad
FOPO
FOPO

Ilustrasi FOPO

Ketakutan terhadap opini orang lain adalah masalah umum yang sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari.

Apakah kita sedang membuat keputusan penting atau hanya menjalani rutinitas, sering kali ada perasaan cemas tentang apa yang orang lain pikirkan.

Istilah modern untuk fenomena ini adalah Fear of Other People’s Opinions (FOPO), yang merujuk pada rasa takut atau kecemasan yang berlebihan terhadap bagaimana orang lain akan menilai kita.

FOPO dapat membatasi kita, menghalangi kreativitas, dan mencegah kita untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.

Namun, sebelum kita memahami bagaimana cara mengatasinya, penting untuk mengetahui lebih dalam apa itu FOPO, penyebabnya, dampaknya, serta langkah-langkah konkret untuk mengatasinya.

 

Apa Itu FOPO?

FOPO adalah singkatan dari Fear of Other People’s Opinions, atau ketakutan terhadap opini orang lain.

Secara sederhana, FOPO adalah kondisi psikologis di mana seseorang sangat khawatir tentang apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya.

Orang yang mengalami FOPO sering kali terlalu memikirkan penilaian orang lain sehingga mereka merasa terhambat dalam mengambil keputusan, berbicara, atau bertindak dengan bebas.

FOPO dapat membuat seseorang menjadi ragu-ragu, tidak percaya diri, dan bahkan menghindari situasi sosial tertentu.

 

FOPO vs FOMO

Seringkali, FOPO disamakan dengan Fear of Missing Out (FOMO), yaitu ketakutan ketinggalan sesuatu yang sedang terjadi, terutama di media sosial. Meski keduanya berhubungan dengan rasa takut, FOPO lebih spesifik pada kecemasan terhadap penilaian orang lain, sedangkan FOMO lebih berkaitan dengan ketakutan tidak ikut serta dalam pengalaman yang dinikmati oleh orang lain.

Orang yang mengalami FOPO terus-menerus merasa dihakimi, dikritik, atau dipandang rendah oleh orang-orang di sekitarnya. Mereka cenderung menilai diri sendiri berdasarkan apa yang dipikirkan orang lain, bukan dari nilai-nilai atau standar pribadi. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan jati diri, sulit merasa puas dengan pencapaian pribadi, dan selalu merasa kurang.

 

Penyebab FOPO

FOPO bisa muncul karena berbagai faktor. Berikut beberapa penyebab utama yang dapat memicu munculnya FOPO:

1. Pengaruh Sosial dan Lingkungan

Lingkungan sosial memiliki peran besar dalam membentuk kepribadian dan pola pikir seseorang. Sejak kecil, kita diajarkan untuk mengikuti norma dan standar sosial yang berlaku di sekitar kita.

Ekspektasi dari orang tua, guru, teman sebaya, atau bahkan masyarakat secara keseluruhan dapat membentuk persepsi kita tentang bagaimana kita seharusnya bertindak atau berperilaku.

Jika lingkungan sosial terlalu menekan kita untuk selalu sesuai dengan standar tertentu, FOPO bisa muncul sebagai respon alami untuk menghindari penilaian negatif.

2. Media Sosial penyebab FOPO

Di era digital, media sosial menjadi salah satu sumber terbesar dari FOPO. Platform seperti Instagram, Facebook, dan Twitter memungkinkan kita untuk terus-menerus terpapar pada kehidupan orang lain yang tampak sempurna.
Melihat bagaimana orang lain memamerkan pencapaian, penampilan, atau gaya hidup mereka dapat memicu rasa rendah diri dan meningkatkan kecemasan akan penilaian orang lain.

Kita merasa bahwa kita harus tampil sempurna, atau setidaknya memenuhi ekspektasi yang ada, agar diterima dalam komunitas sosial online.

3. Pengalaman Masa Lalu

Pengalaman-pengalaman masa lalu, terutama yang negatif, juga bisa menjadi penyebab FOPO. Orang yang pernah dihakimi, direndahkan, atau dihina di masa lalu mungkin membawa trauma tersebut ke dalam kehidupan dewasanya.

Pengalaman ini dapat menciptakan pola pikir negatif yang membuat mereka terus-menerus waspada terhadap penilaian orang lain, bahkan dalam situasi di mana mereka tidak benar-benar dihakimi.

4. Perfeksionisme

Perfeksionisme adalah salah satu faktor kunci yang terkait dengan FOPO. Orang yang perfeksionis cenderung memiliki standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri, dan mereka sering kali merasa takut gagal atau takut melakukan kesalahan.

Kecemasan ini kemudian diperparah dengan ketakutan akan apa yang orang lain pikirkan jika mereka tidak memenuhi standar tersebut.

 

Dampak Negatif FOPO

FOPO tidak hanya mempengaruhi kehidupan sosial seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada kesejahteraan mental dan emosional.

Berikut adalah beberapa dampak negatif yang mungkin dialami oleh mereka yang hidup dengan FOPO:

1. Membatasi Potensi Diri

Orang yang terlalu takut terhadap opini orang lain sering kali menahan diri dari mengeksplorasi kemampuan atau potensi mereka sepenuhnya.

Mereka lebih memilih untuk berada di “zona nyaman” dan menghindari risiko atau tantangan yang mungkin mengundang kritik dari orang lain. Hal ini dapat membatasi pertumbuhan pribadi dan profesional seseorang.

2. Kehilangan Jati Diri

Karena terlalu fokus pada apa yang dipikirkan orang lain, seseorang dengan FOPO bisa kehilangan jati dirinya.

Mereka mungkin merasa perlu untuk menyesuaikan diri dengan ekspektasi sosial, meskipun itu bertentangan dengan nilai atau keinginan pribadi.

Seiring waktu, hal ini dapat menyebabkan perasaan tidak puas, kebingungan identitas, dan ketidakbahagiaan.

3. Stres dan Kecemasan

Khawatir terus-menerus tentang penilaian orang lain dapat memicu stres dan kecemasan.

Pikiran tentang bagaimana kita dinilai, apa yang dikatakan orang lain, atau bagaimana mereka bereaksi terhadap kita bisa menguras energi mental dan emosional.

Jika tidak ditangani, ini bisa mengarah pada masalah kesehatan mental yang lebih serius seperti depresi atau gangguan kecemasan.

4. Kesulitan dalam Membuat Keputusan

Orang yang hidup dengan FOPO sering kali ragu dalam mengambil keputusan, terutama yang melibatkan tanggapan dari orang lain.

Mereka terlalu memikirkan apa yang orang lain mungkin pikirkan tentang keputusan tersebut, sehingga sulit untuk mengambil tindakan dengan percaya diri.

Hal ini dapat menghambat kemajuan mereka dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari karier hingga hubungan pribadi.

 

Cara Mengatasi FOPO

Meskipun FOPO dapat berdampak negatif pada kehidupan kita, bukan berarti tidak ada cara untuk mengatasinya.

Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi ketakutan terhadap opini orang lain:

1. Sadari Bahwa Tidak Semua Orang Memikirkan Anda

Salah satu cara efektif untuk mengatasi FOPO adalah dengan menyadari bahwa tidak semua orang selalu memperhatikan atau memikirkan kita.

Orang lain juga memiliki kekhawatiran, masalah, dan fokus mereka sendiri.

Menyadari hal ini bisa membantu kita melepaskan tekanan yang kita
rasakan dan fokus pada diri kita sendiri.

2. Bangun Kepercayaan Diri

Kepercayaan diri adalah kunci untuk mengatasi FOPO. Mulailah dengan mengenali kelebihan dan kemampuan diri sendiri.

Jangan biarkan penilaian orang lain mendikte bagaimana kamu merasa tentang diri sendiri. Semakin kamu percaya diri, semakin sedikit kamu akan terpengaruh oleh opini orang lain.

3. Terima Bahwa Kritik adalah Bagian dari Hidup

Tidak ada orang yang bisa membuat semua orang senang sepanjang waktu. Kritik adalah bagian alami dari kehidupan.

Alih-alih melihat kritik sebagai ancaman, belajarlah untuk melihatnya sebagai peluang untuk tumbuh dan belajar.

Ingatlah bahwa tidak semua kritik bernada negatif, dan beberapa di antaranya bahkan bisa konstruktif.

4. Fokus pada Apa yang Bisa Anda Kontrol

Salah satu penyebab utama FOPO adalah fokus pada hal-hal yang berada di luar kendali kita, yaitu pendapat orang lain.

Alih-alih terjebak dalam pikiran tersebut, fokuslah pada apa yang bisa kamu kontrol, seperti tindakan, sikap, dan reaksimu sendiri.

Dengan fokus pada hal-hal yang berada dalam kendalimu, perasaan cemas terhadap opini orang lain akan berkurang.

5. Praktikkan Mindfulness

Mindfulness adalah teknik yang dapat membantu kita tetap fokus pada momen saat ini, tanpa terlalu terjebak dalam pikiran tentang masa lalu atau masa depan, termasuk kecemasan terhadap opini orang lain.

Dengan melatih mindfulness, kita bisa belajar untuk menerima diri kita apa adanya dan lebih menikmati hidup tanpa terbebani oleh penilaian eksternal.

6. Kurangi Penggunaan Media Sosial

Jika media sosial adalah salah satu penyebab FOPO, pertimbangkan untuk mengurangi waktu yang dihabiskan di platform tersebut.

Fokuslah pada interaksi yang lebih bermakna dan autentik dengan orang-orang di dunia nyata daripada membandingkan dirimu dengan kehidupan yang terlihat di media sosial.


Kesimpulan FOPO

FOPO, atau Fear of Other People’s Opinions, adalah ketakutan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan kita, mulai dari keputusan yang kita buat hingga cara kita melihat diri sendiri. Namun, dengan memahami penyebabnya dan mengambil langkah-langkah yang tepat, kita bisa mengatasi ketakutan ini dan hidup dengan lebih percaya diri serta bebas dari tekanan sosial yang berlebihan.

Ingatlah, opini orang lain adalah sesuatu yang tidak bisa kita kendalikan sepenuhnya, tetapi sikap kita terhadap opini tersebut sepenuhnya ada di tangan kita.


Referensi:

Ketakutan Terhadap Opini Orang Lain: Memahami FOPO, Penyebab, dan Cara Mengatasinya
https://thephrase.id/ketakutan-terhadap-opini-orang-lain-memahami-fopo-penyebab-dan-cara-mengatasinya

Mengenal FoPO, Ketakutan terhadap Pendapat Orang Lain
https://hellosehat.com/mental/gangguan-kecemasan/fopo/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *