Hai, Sobat Kreatif! Pernah tidak kamu punya teman yang, duh, tone deaf sekali? Maksudnya, mereka ini bukan hanya tidak bisa nyanyi dengan nada yang pas (itu lain cerita, ya), tapi lebih ke arah tidak peka terhadap perasaan orang lain.
Mereka suka asal ngomong atau bertindak tanpa mikir dampaknya bagi orang di sekitarnya. Misalnya, pas kita sedang down, eh dia malah bercanda soal hal-hal yang sensitif.
Atau pas lagi ngobrol, dia suka mengeluarkan komentar yang membuat kita mikir, “Serius nih, dia tidak sadar kalau itu membuat sakit hati?” Nah, bagaimana cara kita menghadapi teman yang model begini
Apa Itu Tone Deaf Itu?
Sebelum masuk ke cara menghadapi, yuk kita bahas lebih dulu apa yang dimaksud tone deaf itu? Dalam musik, tone deaf adalah kondisi di mana seseorang tidak bisa membedakan nada dengan benar.
Tapi belakangan, istilah ini lebih sering dipakai buat menggambarkan seseorang yang tidak peka dengan keadaan atau perasaan orang lain.
Mereka seperti tidak punya filter atau empati saat berkomunikasi, entah itu saat bercanda, kasih saran, atau sekadar ngomong biasa.
Istilah ini juga sering muncul di media sosial buat menyoroti orang-orang yang komentarnya dianggap tidak pantas atau tidak tepat di situasi tertentu.
Punya Teman Tone Deaf, Bagaimana Rasanya?
Bayangin saja, Sobat Kreatif, kamu lagi cerita ke teman tentang masalah pribadi yang bikin kamu stress. Eh, bukannya dapet dukungan atau minimal didengarkan, dia malah melempar komentar yang tidak nyambung, bahkan mungkin menyakitkan. Rasanya pasti kesal, kecewa, dan mungkin jadi tidak nyaman untuk cerita lagi ke dia. Tidak jarang, kita jadi merasa tertekan atau frustrasi karena kok sepertinya dia tidak bisa mengerti apa yang kita rasakan.
Sebenarnya, punya teman yang tone deaf itu tantangan tersendiri. Di satu sisi, kita masih ingin menjaga hubungan pertemanan, tapi di sisi lain, kita juga harus menghadapi kenyataan bahwa komunikasi dengan dia seringkali membuat capek mental. Kadang, sikap mereka bisa bikin kita jadi mikir, “Ini dia memang tidak peka atau dia tidak peduli sama sekali, ya?”
Bagaimana Cara Menghadapi Teman yang Tone Deaf?
Nah, menghadapi teman yang tone deaf ini butuh strategi khusus, Sobat Kreatif. Tidak gampang, tapi bukan berarti tidak mungkin. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba:
1. Beritahu dengan Jelas
Salah satu langkah pertama yang bisa kita ambil adalah mencoba ngomong langsung ke teman kita. Sampaikan dengan cara yang baik kalau komentar atau sikapnya itu kadang membuat kita tidak nyaman. Misalnya, kamu bisa bilang, “Eh, tadi pas kamu ngomong gitu, aku sebenarnya merasa kurang nyaman karena…” Jangan lupa untuk menyampaikan dengan tenang dan tanpa emosi berlebihan supaya pesannya sampai dengan baik.
2. Berikan Contoh Nyata
Kadang, orang yang tone deaf tidak sadar kalau mereka salah ngomong atau bertindak. Kamu bisa kasih contoh nyata dari situasi di mana dia pernah membuatmu atau orang lain tidak nyaman.
Dengan begini, dia mungkin lebih mudah paham karena kamu memberikan gambaran konkret, bukan sekadar kritik umum yang abstrak.
3. Ajarkan Empati
Beberapa orang perlu diajarkan bagaimana caranya berempati. Kamu bisa coba mengajak dia untuk lihat situasi dari sudut pandang orang lain.
Misalnya, saat dia ngelempar komentar yang tidak pantas, kamu bisa tanya, “Gimana kalau kamu ada di posisi dia, apa yang kamu rasakan?” Cara ini bisa membantu dia untuk mulai mempertimbangkan perasaan orang lain sebelum ngomong atau bertindak.
4. Batasi Topik Pembicaraan
Kalau temanmu tetap tidak berubah, mungkin ada baiknya kamu mulai pilih-pilih topik pembicaraan. Hindari ngomong hal-hal yang sensitif atau pribadi kalau kamu merasa dia tidak akan bisa nanggepi dengan baik. Fokus ke obrolan yang lebih ringan dan aman supaya kamu tidak terus-terusan merasa tidak nyaman.
5. Jaga Jarak Kalau Perlu
Kalau semua cara udah dicoba tapi tidak ada perubahan, mungkin saatnya kamu mempertimbangkan untuk jaga jarak. Tidak berarti kamu harus memutus hubungan pertemanan, tapi lebih ke arah mengurangi intensitas bertemu atau mengobrol. Hal ini bisa jadi solusi sementara supaya kamu tidak terus-terusan kelelahan mental.
6. Cari Dukungan dari Teman Lain
Punya teman yang tone deaf memang bisa membuat stress, tapi ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Ceritakan perasaan kamu ke teman lain yang lebih bisa mengerti. Mereka mungkin bisa kasih saran yang berguna atau sekadar jadi tempat kamu meluapkan uneg-uneg.
Jauhi atau Pahami?
Kadang, kita terjebak dalam dilema antara ingin menjauh dari teman yang tone deaf atau berusaha lebih memahami dia. Memang tidak gampang, apalagi kalau dia adalah teman lama atau seseorang yang penting dalam hidup kita.
Kalau kamu memilih untuk memahami, penting untuk kamu ingat bahwa tidak semua orang punya kemampuan empati yang sama. Beberapa orang butuh waktu lebih lama untuk belajar dan berubah. Coba beri dia kesempatan, tapi juga tentukan batasan untuk diri sendiri supaya kamu tidak terus-terusan merasa tertekan.
Sebaliknya, kalau kamu merasa udah tidak kuat lagi, menjaga jarak bukan berarti kamu egois. Kadang, untuk menjaga kesehatan mental kita sendiri, kita perlu melindungi diri dari situasi yang membuat stress. Yang penting, apapun keputusanmu, pastikan itu membuatmu merasa lebih baik dan nyaman.
Kesimpulan
Menghadapi teman yang tone deaf memang tidak mudah, tapi dengan pendekatan yang tepat, kita masih bisa menjaga hubungan pertemanan tanpa harus mengorbankan kenyamanan diri sendiri.
Yang penting, kita tetap komunikatif, sabar, dan tahu kapan saatnya memberi jarak.
Jangan lupa juga untuk tetap merawat hubungan dengan teman-teman lain yang lebih bisa memahami kita, karena dukungan dari mereka bisa sangat berarti.
Referensi
Punya Teman Tone Deaf Banget, Harus Gimana Ya?
https://www.kompasiana.com/merzagamal8924/66d069dac925c440754230a2/punya-teman-tone-deaf-banget-harus-gimana-ya
Punya Teman Tone Deaf, Pengaruhnya ke Kita Apa Sih?
https://manadopost.jawapos.com/lifestyle-teknologi/285029420/punya-teman-tone-deaf-pengaruhnya-ke-kita-apa-sih