Opini  

Menerapkan Norma Berpakaian Di Lingkungan Sekolah

Oleh: Syifa Rahmawati (Mahasiswa STKIP Arrahmaniyah)

Ilustrasi Norma Berpakaian (foto: freepik.com)
Ilustrasi Norma Berpakaian (foto: freepik.com)

Menerapkan Norma Berpakaian Di Lingkungan Sekolah – Sekolah merupakan satuan pendidikan formal yang berjenjang mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA). Sekolah disebut satuan pendidikan karena perannya yang bukan hanya memberikan pendidikan umum saja tetapi juga mengatur peserta didiknya untuk berprilaku baik, dalam lingkungan sekolah mau pun dalam lingkungan masyarakat.

Dalam prosesnya sekolah bukan hanya mengajarkan prilaku, tetapi juga mengatur tentang bagaimana peserta didiknya berpakaian dalam lingkungan sekolah. Sebagian besar sekolah di Indonesia mewajibkan penggunaan seragam sekolah yang telah ditentukan, setiap sekolah memiliki aturan yang berbeda-beda dalam halnya menentukan seragam sekolah pada setiap harinya. Kemudian dalam penggunaan seragam di sekolah menjadi norma yang ditetapkan bagi setiap peserta didik, hal tersebut karena norma berpakaian di sekolah diatur untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, disiplin, dan menghormati nilai-nilai pendidikan.

Baca juga: Bangun Budaya Tertib di Sekolah: Yuk Tegakkan Norma!

***

Tujuan dari norma berpakaian di sekolah juga untuk menciptakan kesetaraan, menghilangkan kesenjangan sosial yang mungkin timbul akibat perbedaan kemampuan finansial dalam berpakaian, meningkatkan disiplin karena diharapkan mampu melatih peserta didik untuk patuh pada aturan dan membentuk karakter disiplin.

Selaian karena tujuan tersebut, seragam sekolah bisa membantu peserta didik untuk fokus belajar, meminimalkan distraksi yang berasal dari penampilan atau gaya berpakaian yang berlebihan. Penggunaan seragam sekolah juga bisa menjadi identitas sekolah, dan dapat membangun rasa kebersamaan antar peserta didik.

***

Seiring dengan perkembangan zaman, esensi dari seragam sekolah bergeser pada tujuan awalnya karena saat ini yang terjadi peserta didik mulai menggunakan seragam sekolah sebagai ajang fashion, mulai dari peserta didik perempuan yang mengubah seragam kemejanya menjadi pendek seperti mode crop top, dan roknya yang dijahit ketat membentuk tubuh seperti rok span.

Sebenarnya aturan penggunaan rok span pada setiap sekolah berbeda, ada sebagian sekolah yang memperbolehkan dan ada juga yang melarang keras penggunaannya, sekolah yang melarang penggunaan rok span biasanya sekolah yang berbasis Islam, dengan alasan dapat memperlihatkan bentuk tubuh dan sulitnya ruang gerak saat berjalan. Seperti yang dikatakan dalam Al-Quran, bahwa seorang perempuan muslim diriwayatkan untuk menggunakan kerudung yang menjulur pada seluruh tubuhnya.

***

Selain peserta didik perempuan, peserta didik laki-laki pun mengubah bentuk seragam sekolahnya terutama celana panjang yang diubah menjadi bentuk celana pensil yang mengecil pada bagian bawah celana. Sekolah sudah melakukan upaya yang biasanya berupa teguran, sampai razia rutin yang dilakukan dengan sanksi pengguntingan atau merusak seragam yang tidak sesuai dengan aturan sekolah. Namun, hal tersebut tetap tidak membuat jera beberapa peserta didik tetap menggunakan seragam yang sudah dirusak lagi seolah sanksi hanyalah hal sepele yang dilakukan secara berulang.

***

Dalam hal ini, seorang Guru memegang peran sentral dalam menegakkan dan mencontohkan norma berpakaian di sekolah. Guru bukan hanya pengawas, tetapi juga teladan, pendidik, dan pembimbing bagi siswa. Peserta didik seringkali meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa di sekitar mereka, terutama guru.

Ketika seorang guru mengenakan pakaian yang rapi, sopan, dan sesuai dengan aturan sekolah, mereka secara tidak langsung mengajarkan kepada peserta didik pentingnya berpenampilan yang baik. Guru bertanggung jawab untuk menjelaskan dengan jelas norma-norma berpaian yang berlaku di sekolah, memberi tahu aturan spesifik, apa yang boleh dan tidak boleh dikenakan, serta menjelaskan alasan di balik aturan penting untuk membantu peserta didik memahami mengapa aturan tersebut ada, misalnya untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, menumbuhkan rasa persatuan, dan menghargai institusi pendidikan.

Guru dapat membantu peserta didik mengembangkan kesadaran dan rasa tanggung jawab atas penampilan mereka sendiri. Dengan menjalankan peran-peran ini secara efektif, guru dapat menciptakan lingkungan sekolah yang disiplin, rapi, dan kondusif untuk proses belajar mengajar, sekaligus menanamkan nilai-nilai positif tentang penampilan yang baik pada peserta didik.

Referensi:

https://ombudsman.go.id/artikel/r/pwkinternal–menyoroti-kebijakan-baru-seragamsekolah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *