Jika anda beserta Keluarga menghabiskan waktu liburan dengan mengunjungi Kebun Binatang, Banyak tulisan bersifat pemberitahuan terpampang jelas yang dapat anda jumpai diareal tersebut Salah satunya adalah Tulisan “ dilarang memberi makan satwa”. Sebagai pengunjung anda mungkin heran, mengapa hal itu dilarang ? Padahal anda dengan semangatnya sudah mempersiapkan makanan untuk satwa yang dibawa dari rumah Seperti, kacang, Roti, jagung dan dan jenis makanan lainnya. Sudah terbayang bagaimana asiknya memberi makan satwa sambal melihat tingkah polah hewan yang lucu meminta makanan yang kita sodorkan. Alasannya sederhana yaitu:
Pertama
Satwa tersebut memiliki program Diet khusus sehingga Makanan yang akan kamu berikan mungkin saja bisa merusak selera makan sekaligus Kesehatan para satwa tersebut.
Kedua
Satwa bisa menelan segalanya. Para satwa yang ada dikebun binatang akan menelan segala macam benda yang berada disekitarnya. Bisa jadi kantung Plastik yang terlempar saat pengunjung memberikan makanan pada satwa didalam kandang akan termakan oleh satwa. Hal tersebut membahayakan bagi satwa karena plastic tersebut bisa menusuk usus dan membunuhnya.
Ketiga
Satwa tidak boleh terlalu banyak makan. Jangan sesekali memaksa para satwa untuk makan sebab tidak baik apabila mereka mengalami kegemukan atau Obesitas.
Keempat
Satwa bisa tertular penyakit manusia. Satwa bisa saja tertular penyakit manusia yang bersumber dari makanan tidak hiegenis yang disodorkan pengunjung. Kondisi makin ruwet ketika komposisi feses atau kotoran berubah dari semula akibat mengkonsumsi pakan yang berbeda, berpotensi menimbulkan munculnya mikroba baru yang merugikan disekitar kendang yang berakibat mengganggu higienitas disekitar kendang satwa.
Kelima
Riskan terjadi kecelakaan. Banyak kecelakaan terjadi di kebun Binatang akibat para pengunjung memaksa memberi makan pada satwa sehingga ada yang tergelincir ke dalam kandang buaya, Ditarik beruang dan simpanse karena tanpa disadari menyodorkan tangan terlampau jauh kedalam kandang tersebut atau dipatuk burung berparuh besar karena “sok akrab “ memberi makan sembari menjulurkan tangan kepadanya dan masih banyak contoh–contoh yang lain.
Terkait dengan hal diatas satwa di Kebun Binatang sudah diset susunan ransumnya, sebagai contoh di Kebun Binatang Kinantan, Bukittinggi Satwa ruminansia kecil seperti, Rusa, Tapir diberi pakan Rumput dicampur leguminosa, ubi jalar, ubi kayu, wortel, pisang dan berbagai jenis buah-buahan, hewan besar seperti gajah diberi pakan rumput gajah dan hijauan berbatang lainnya, sedangkan untuk berbagai jenis burung diberi pakan dari jagung, beras burung, papaya dan jenis biji-bijan lainnya.
Jika pengunjung memberi pakan Satwa dengan pakan lain selain pakan yang biasa diberikan “Keeper zoo” ada kemungkinan satwa akan terdampak hal-hal negative, dengan efek diare, demam, sembelit hingga tidak nafsu makan. Jika ini terjadi maka akan menjadi pekerjaan ekstra bagi orang orang yang terkait dengan satwa di kebun binatang tersebut terutama tim medis atau medik veteriner dan tentu saja untuk memulihkan kondisi tubuh hewan tersebut membutuhkan biaya cukup besar untuk terapi dan membeli Obat-obatan yang tentu saja menambah beban biaya operasinal kebun binatang tersebut.
Jadi …stop memberi makan satwa dengan pakan yang bukan pakan mereka.
Response (1)