Opini  

Mengapa Pengunjung Dilarang Memberi Makan Satwa di Kebun Binatang?

Penulis: Ade Candra, S.Pt, PNS Dinas Pertanian Pasaman

Himbauan untuk tidak memberi makan satwa
Himbauan untuk tidak memberi makan satwa

Jika anda beserta Keluarga menghabiskan waktu liburan  dengan mengunjungi Kebun Binatang, Banyak tulisan  bersifat pemberitahuan terpampang jelas yang dapat anda jumpai diareal tersebut Salah satunya adalah Tulisan “ dilarang memberi makan satwa”. Sebagai pengunjung anda mungkin heran, mengapa hal itu dilarang ? Padahal anda dengan semangatnya sudah mempersiapkan makanan  untuk satwa yang dibawa dari rumah  Seperti, kacang, Roti, jagung dan dan jenis makanan lainnya. Sudah terbayang bagaimana asiknya memberi makan satwa sambal melihat tingkah polah hewan yang lucu meminta makanan yang kita sodorkan.  Alasannya sederhana yaitu:

Pertama

Satwa tersebut memiliki program Diet khusus sehingga Makanan yang akan kamu berikan  mungkin saja bisa merusak selera makan  sekaligus  Kesehatan para satwa tersebut.

Foto: dokumentasi pribadi penulis
Foto: dokumentasi pribadi penulis

Kedua

Satwa bisa menelan segalanya. Para satwa yang  ada dikebun binatang  akan menelan segala macam benda yang berada disekitarnya. Bisa jadi kantung Plastik yang  terlempar saat pengunjung memberikan makanan pada satwa  didalam kandang  akan termakan oleh satwa. Hal tersebut membahayakan bagi satwa karena  plastic tersebut bisa menusuk usus  dan membunuhnya.

Ketiga

Satwa tidak boleh terlalu banyak makan. Jangan sesekali  memaksa para satwa untuk makan  sebab tidak baik apabila mereka mengalami kegemukan  atau Obesitas.

Keempat

Satwa bisa tertular penyakit manusia. Satwa bisa saja tertular penyakit manusia yang bersumber dari makanan tidak hiegenis yang disodorkan pengunjung. Kondisi makin ruwet ketika komposisi feses atau kotoran berubah dari semula akibat mengkonsumsi pakan yang berbeda, berpotensi menimbulkan munculnya mikroba baru yang merugikan disekitar kendang yang berakibat mengganggu higienitas disekitar  kendang satwa.

Kelima

Riskan terjadi kecelakaan. Banyak kecelakaan terjadi di kebun Binatang akibat para pengunjung memaksa memberi makan pada satwa sehingga ada yang tergelincir ke dalam kandang buaya, Ditarik beruang dan simpanse karena tanpa disadari menyodorkan tangan terlampau jauh kedalam kandang tersebut  atau dipatuk burung berparuh besar karena “sok akrab “  memberi makan sembari menjulurkan tangan kepadanya dan masih banyak contoh–contoh yang lain.

Foto: dokumentasi pribadi penulis
Foto: dokumentasi pribadi penulis

Terkait dengan hal diatas satwa di Kebun Binatang sudah diset susunan ransumnya, sebagai contoh di Kebun Binatang Kinantan, Bukittinggi Satwa ruminansia kecil seperti, Rusa, Tapir diberi pakan Rumput dicampur leguminosa, ubi jalar, ubi kayu, wortel, pisang dan  berbagai jenis buah-buahan, hewan  besar seperti gajah diberi pakan rumput gajah dan hijauan berbatang lainnya, sedangkan untuk berbagai jenis burung diberi pakan  dari jagung, beras burung, papaya dan jenis biji-bijan lainnya.

Foto: dokumentasi pribadi penulis
Foto: dokumentasi pribadi penulis

Jika pengunjung memberi pakan Satwa dengan pakan lain selain pakan yang biasa diberikan “Keeper zoo” ada kemungkinan satwa akan terdampak hal-hal negative, dengan efek diare, demam, sembelit  hingga tidak nafsu makan. Jika ini terjadi maka akan menjadi pekerjaan ekstra bagi orang orang yang terkait dengan satwa di kebun binatang tersebut terutama  tim medis atau medik veteriner dan tentu saja untuk memulihkan kondisi tubuh hewan tersebut  membutuhkan biaya cukup besar untuk terapi dan membeli Obat-obatan yang tentu saja menambah beban biaya operasinal kebun  binatang tersebut.

Jadi …stop memberi makan satwa dengan pakan yang bukan pakan mereka.

Response (1)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *