News  

Keajaiban Busa : Rahasia Padamkan Api yang Jarang Diketahui

Nurul Salsabila
Kebakaran yang dipadamkan dengan busa
Kebakaran Sepeda Motor di parkiran Halmahera Tengah yang dipadamkan dengan busa (Sumber foto : Indofaktual.com)

Telah terjadi kebakaran pada Sabtu, 21 Desember 2024, di area parkir pos 4, gate 5, Desa Gemaf, Kecamatan Weda utara, Halmahera Tengah. Kebakaran ini menyebabkan hangus nya ratusan sepeda motor dengan kerugian yang cukup besar. Penyebab dari kebakaran ini dilansir berasal dari adanya korsleting listrik pada salah satu sepeda motor. Langkah yang diambil oleh pihak perusahaan dengan mengerahkan satu unit mobil pemadam dengan menggunakan busa pemadam untuk memadamkan api.

Busa untuk Padamkan Api

Penggunaan busa dalam memadamkan api memiliki keunggulan dalam beberapa situasi, Terutama untuk bahan bakar cair seperti minyak ataupun bensin. Busa dapat memutus pasokan oksigen yang dibutuhkan oleh api untuk terus menyala. Hal ini akan membentuk lapisan yang berada di atas permukaan bahan bakar yang terbakar. Sehingga adanya pendinginan terhadap bahan bakar dan mengurangi  intensifas dari api. Selain itu, lapisan ini dapat mencengah tersebarnya api ke arah lain. Beberapa sektor di Indonesia Sendiri sudah menggunakan busa untuk pemadam kebakaran seperti Industri pabrik, SPBU, bandara, gudang, kapal-kapal tanker, serta gedunag komersial dan perkantoran.

Jenis Busa

Aqueous film forming foam, merupakan jenis pertama yang sangat efektif untuk memadamkan kebakaran. Jenis bahan bakar yang dapat dipadamkan yaitu hidrokarbon seperti bensin, minyak, dan solar. Selanjutnya ada jenis  yang lebih tua dan sering digunakan untuk kebakaran bahan bakar cair, dan bahan bakar padat disebut dengan protein foam. Namun terdapat sebuah kombinasi yang memberikan kinerja lebih baik dari protein foam ini yaitu Fluoroprotein Foam. Yang merupakan gabungan dari protein foam dan Fluoroprotein. Dan terakhir yaitu synthetic foam, yang memiliki jenis yang banyak dan diperuntukkan untuk pemadam  kebakaran. Dalam kondisi darurat seperti kebakaran, foam ini boleh digunakan selain petugas kebakaran. Namun dapat memahami jenis kebakaran sehingga dapat memadamkan api dengan jenis alat pemadam api yang sesuai. Akan tetapi penggunaan busa ini tidak diperuntukkan dalam kebakaran listrik karena beresiko dan bahaya.

Busa Detergen

Detergen merupakan salah satu jenis busa yang dapat dibuat dan digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Air yang dicampur dengan detergen, lalu diaduk-aduk sampai membentuk foam dapat digunakan sebagai pemadam api darurat. Bahan yang dapat dipadamkan meliputi bahan padat dalam skala kecil seperti kayu, kain, atau kertas dalam jumlah yang sedikit. Selain itu bahan bakar cair seperti minyak goreng, dan bensin juga dapat dipadamkan, namun juga dalam skala yang sangat terbatas. Dengan mengiramkan kepada kebakaran dengan perlahan dan merata dapat memadamkan api. Kedua bahan ini termasuk ke dalam bahan bakar kelas A dan kelas B. Dalam beberapa kebakaran, bahan dari detergen ini tidak boleh digunakan. Kebakaran listrik merupakan salah satu jenis kebakaran yang tidak dapat menggunakan busa detergen. Hal ini dikarenakan kebakaran listrik tidak boleh ditangani dengan air. Apalagi ketika kebakaran terjadi listrik masih terhubung ke sumber listrik nya. Hal ini akan menyebabkan akan adanya sengatan listrik sehingga sangat berbahaya.

Selain kebakaran listrik, kebakaran logam seperti titanium, magnesium, atau natrium juga tidak boleh dipadamkan dengan air. Kebakaran logam memerlukan bahan pemadam khusus dalam penanganan nya. Semntara untuk kebakaran yang terdapat minyak atau lemak dalam jumlah besar tidak dapat dipadamkan dengan busa detergen. Namun terdapat busa yang efektif untuk memadamkannya yaitu dengan jenis AFFF. Dalam kasus kebakaran besar, busa detergen tidak dapat memadamkan kebakaran, karena api yang sudah membesar dan tidak dapat dikendalikan.

 

Referensi

https://vincifire.com/memilih-jenis-busa-yang-tepat-untuk-foam-suppression-system-bagian-2/

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *